Deltras FC: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glory son (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glory son (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 37:
Konflik itu menjadi rentetan dari polemik-polemik di internal [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] sebelumnya. Meski memperoleh 22 suara dari 26 suara dalam pemilihan ketua umum pada musyawarah anggota [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] pada 18 Desember 1983, tapi Soegardjito tak mendapat dukungan dalam menjalankan kepengurusannya.
Konflik itu akhirnya membuat Soegardjito terpental. Begitu juga Mislan. Soegardjito lalu memilih ”menepi” dari lapangan hijau dan kembali ke barak. Tapi, Mislan tidak. Ayahanda [[Vigit Waluyo]] itu memilih untuk tetap dekat sepakbola.
Melihat begitu besar dan meluap-luapnya cinta Mislan kepada sepakbola, Soepangat (MC Geloara 10 November) lantas mengajaknya untuk mengurus [[Putra Gelora]], kesebelasan di internal [[Persebaya Surabaya|Persebaya]]. Mislan ternyata tak menampik ajakan tersebut.
 
Dia sepakat mengurus Putra Gelora. Bahkan, Mislan berniat membawa Putra Gelora berkompetisi di [[Liga Sepak Bola Utama|Galatama]]. Dan dia serius dengan mimpinya itu. Dengan mengajak pemainnya tanding keliling [[Jawa Timur]], Mislan berharap para pemainnya sudah matang ketika Putra Gelora harus berkompetisi di Galatama. Di sisi lain, dengan bermain keliling provinsi paling timur di Pulau Jawa itu, Mislan ingin menjajaki kota yang tepat sebagai rumah Putra Gelora. Sebab, Mislan ingin Putra Gelora bermarkas tak jauh dari Surabaya.