Jalan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 43:
== Sejarah ==
[[Berkas:Vulture beak sideview A.jpg|jmpl|250x250px|Gerbang Tol Bawen]]
Tahun [[1973]], Pemerintah mulai membangun jalan bebas hambatan pertama yang <u>Aduh!</u>menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Ketika masih dalam tahap pembangunan, jalan tol Jagorawi ini belum berstatus sebagai jalan tol. Ketika jalan tersebut selesai dibangun, pada tahun 1978, Pemerintah RI memikirkan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah RI. Untuk itu, [[Menteri Pekerjaan Umum]] ketika itu, [[Sutami|Ir. Sutami]] mengusulkan kepada Presiden RI agar ruas jalan Jakarta-Bogor tersebut dijadikan jalan tol.<ref name="Infotol"/>
Maka 2 [[pekan]] sebelum jalan tol Jagorawi diresmikan penggunaannya, persisnya pada [[25 Februari]] 1978, terbit PP No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Persero yang mengurusi dan mengelola infrastruktur jalan raya. Dari situlah, kemudian lahir badan usaha persero PT Jasa Marga (Persero) pada [[1 Maret]] 1978, sepekan sebelum jalan tol Jagorawi sudah diresmikan.<ref name="Jagorawi"/>
|