Preman Pensiun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 79:
:* '''untuk menggubah''' – untuk mengadaptasi karya ini
: Berdasarkan ketentuan berikut:
:* '''atribusi''' – Anda harus mencantumkan atribusi yang sesuai, memberikan pranala ke lisensi, dan memberi tahu bila ada perubahan. Anda dapat melakukannya melalui cara yang Anda inginkan,
:* '''berbagi serupa''' – Apabila Anda menggubah, mengubah, atau membuat turunan dari materi ini, Anda harus menyebarluaskan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti lisensi pada materi asli.
|}
Baris 173:
Bahar kemudian meminta Muslihat untuk bekerja padanya. Rasa hormat Muslihat dan kepercayaan Bahar, membuat mereka tidak terpisahkan hingga dua puluh tahun kemudian. Muslihat kemudian merekrut Komar di terminal yang sebelumnya pengamen yang ditolong Muslihat bekerja padanya karena gitar Komar hilang.
Sementara itu, masa yang akan datang, copet kelas kakap, Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah. Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago, kemudian dia digerebek,
=== Musim pertama ===
Baris 255:
Sedangkan di terminal terjadi perebutan kekuasaan. Bubun yang sudah mendapat kekuasaan di terminal atas bantuan kang Darman dengan imbalan mendapatkan bagian dari hasil terminal, tidak bisa memberikan bagian itu kepada kang Darman karena uang nya dipakai untuk membeli motor, sehingga membuat Kang Darman murka. Sedangkan Toni dan Boris yang merasa diperlakukan tidak baik dan dianggap tidak berguna oleh Bubun merasa marah dan memilih keluar dari Terminal. Toni menggalang kekuatan dari mantan anak buah Bubun dan Willy yang juga sudah di tendang dari terminal untuk menggeser Bubun dengan meminta bantuan Kang Darman yang juga mempunyai dendam kepada Bubun karena mengkhianati perjanjian pembayaran setoran kepadanya.
Di sisi lain Willy yang masih dikejar-kejar oleh Silvia akibat hutang Bubun, Willy memilih bersembunyi di desa di rumah Pamannya. Silvia meminta bantuan Kang Darman untuk mencari Willy,
Edi yang merupakan bos dijalanan yang baru setelah jalanan ditinggal oleh anak buah kang Mus berencana akan mencalonkan diri menjadi Anggota Dewan merasa perlu untuk menambah pendapatan, akhirnya Edi menghianati Bubun dengan membayar orang suruhan untuk menghabisi Bubun dengan tujuan menguasai terminal, di sisi lain Darman pun mencari Bubun karena dendamnya dan atas suruhan Toni yang dendam terhadap Bubun dan berjanji akan bagi hasil dengan Darman. Saat Bubun masuk UGD akibat dikeroyok oleh orang suruhan Edi dan terminal sudah dikuasai oleh anak buah Edi, Darman muncul dan mengambil alih terminal untuk diberikan kepada Toni CS, tidak berselang lama Bubun yang sudah keluar dari Rumah Sakit mencari Toni CS untuk diancam agar tidak kembali ke terminal, karena terminal kosong Darman pun berhasrat untuk menguasai terminal. Namun Darman mempunyai masalah lain yaitu Edi membayar orang suruhan (yang sama saat menghajar Bubun) untuk menghabisi Darman, akhirnya Darman lebih fokus kepada masalah itu dan pembalasan kepada Bubun dibandingkan menguasai terminal. Disaat ketidak jelasan penguasaan terminal, Cecep yang merasa tidak rela jika terminal dikuasai oleh orang-orang yang hanya ingin kekuasaan akhirnya meminta Willy yang kembali dari Desa dan Ncuy yang terusir dari terminal akibat perebutan kekuasaan untuk kembali kerja di terminal dengan tujuan Cecep ingin terminal diisi oleh orang-orang yang benar benar hanya ingin mencari uang.
Di sisi lain Anak buah Edi di Jalanan bentrok dengan Taslim, keponakan Murad yang menguasai pasar dengan Mawardi, keponakan Pipit. Karena sudah terlanjur mengalami bentrokan dengan Pasar dan juga Edi butuh pemasukan tambahan untuk pencalonan dirinya menjadi anggota dewan. Akhirnya Edi memutuskan untuk menguasai pasar juga. Edi memutuskan untuk memerintahkan anak buahnya membawa pasukan ke pasar dan mengeroyok Taslim sehingga Taslim dibawa ke Rumah Sakit, mendengar keponakan nya di keroyok orang, Murad marah dan berniat akan membalas dendam kepada orang yang mengeroyok Taslim. Ujang dan Cecep berniat akan membantu Murad,
Dalam episode ini juga Pipit diceritakan meninggal dunia akibat serangan jantung dan komplikasi penyakit lainnya (Pemeran Pipit yaitu Ica Naga meninggal saat proses produksi berlangsung).
|