Kereta rel listrik JR East seri 103: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 34:
KRL JR seri 103 merupakan KRL tertua yang dimiliki Jepang pada saat KRL ini dibeli untuk dikirim ke Indonesia, dengan rangkaian yang pertama kali dibuat pada tahun 1964, sehingga pembelian KRL tipe ini tidak banyak, karena dianggap terlalu kuno dan tidak efisien jika membeli KRL yang berbody Mild Steel dan berteknologi Rheostat, sehingga pada pembelian berikutnya, KRL yang dibeli adalah KRL Tokyu seri 8000 dan 8500.
 
[[Indonesia]] membeli kereta ini untuk melayani beberapa rute KA [[Jabodetabek]]. KRL ini mulai beroperasi pada akhir tahun 2004, langsung menggunakan livery JR East Musashino Line, yang merupakan livery bawaan dari Jepang, namuntetapi dengan pemasangan cowcatcher terlebih dahulu. KRL ini mulai digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]] pada jalur Bogor, di jalur Serpong sebagai Sudirman Ekspres, dan juga di jalur Tangerang sebagai Benteng Ekspres. Namun, akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun mulai ditemani dengan KRL Tokyu 8000 yang saat itu telah memiliki 8 kereta per rangkaian mulai tahun 2005. KRL ini pun mulai difokuskan di rute Serpong dan [[Tangerang]] yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak. KRL ini dikenal sebagai salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek, khususnya dengan keadaan KRL Ekspres yang tidak begitu penuh yang menambah dinginnya KRL ini. Pada tahun 2007, KRL ini pun dicat dengan warna kuning-orange.
 
==== Masa-masa Kedinasan ====
Baris 44:
 
==== Akhir masa kedinasan (2014-2016) ====
Sejak 2014, rangkaian ini akhirnya menggunakan livery KCJ namun dengan logo PT KAI, yang ternyata merupakan livery terakhirnya selama berdinas di Indonesia. KRL ini sejak menjalani pemeliharaan akhir lengkap (PAL) pada tahun 2014 sempat berdinas pada rute yang jauh seperti di jalur Bogor, Bekasi, dan Serpong, namuntetapi akhirnya KRL ini sejak tahun 2015 lebih sering beroperasi sebagai KRL feeder, biasanya pada rute Manggarai - Duri PP maupun Jakarta Kota - Kampung Bandan PP.
 
KRL ini lebih sering difungsikan sebagai KRL Feeder saja di saat-saat terakhir masa dinasnya karena seringnya mengalami masalah. Meskipun KRL ini berada dalam perawatan Depo KRL Depok, akan tetapi KRL ini sering "beristirahat" di Depo Bukit Duri. Keberadaannya pun semakin tergeser dengan kedatangan KRL JR East seri 205 yang baru, dimana KRL seri 205 ini didatangkan secara besar-besaran sejak tahun 2013 akhir, yang membuat posisi KRL ini sangatlah tergeser.