Memberi Lonceng pada Kucing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
|||
Baris 5:
Fabel tersebut berkisah tentang sekelompok tikus yang berdebat untuk merencanakan pencegahan ancaman dari seekor tikus. Salah satu tikus memajukan rencana untuk memasang sebuah lonceng di lehernya, sehingga mereka mengetahui kapan kucing tersebut mengancam mereka. Rencana tersebut disanjung oleh tikus-tikus lain, sampai seekor tikus bertanya siapa yang secara sukarela memasang lonceng tersebut ke kucing. Semuanya terdiam. Cerita tersebut dipakai untuk mengajarkan kebijaksanaan mengevaluasi rencana agar tak hanya cara menginginkan hasilnya namun juga bagaimana cara mengeksekusinya. Cerita tersebut memberikan pelajaran moral soal perbedaan fundamental antara gagasan dan kemampuan mereka, dan bagaimana dampak dari rencana yang diberikan.
Cerita tersebut menimbulkan idiom ''memasang lonceng pada kucing'', yang artinya berniat, atau sepakat untuk melakukan tugas yang sulit dan tak memungkinkan.<ref>[http://www.thefreedictionary.com/To+bell+the+cat "To Bell the Cat"] thefreedictionary.com. Retrieved 9 November 2007.</ref> Pada masa lalu, idiom tersebut menjadi dasar dari [[julukan]] yang diberikan kepada bangsawan Skotlandia [[Archibald Douglas, 5th Earl of Angus]]. Pada 1482, pada pertemuan para bangsawan yang ingin menggulingkan dan menggantung orang kesayangan [[James III dari Skotlandia|James III]], [[Robert Cochrane (arsitek)|Robert Cochrane]], Lord Gray berkata, ''Tis well said, but wha daur bell the cat?'' (Ini bagus dikatakan,
== Referensi ==
|