Ratu Annisa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 33:
Sebelum masuk [[Genta Buana Paramita|Genta Buana]], Ia tidak mengetahui dan memiliki ''basic'' (dasar) [[akting]] sama sekali, tidak pernah mengikuti [[FTV]] maupun [[iklan]]. Ia pun pada awalnya tidak berniat mendaftarkan atau mengirimkan foto diri di [[Genta Buana Paramita|Genta Buana]]. Fotonya didapat dari kontes [[Cantik Indonesia]], kemudian Ia diminta datang ke [[Jambore Pramuka|Jambore]] atau [[Buperta Cibubur]] untuk mengikuti tes kostum memakai baju kolosal. Ia merupakan satu-satunya yang masuk ke [[Genta Buana Paramita|Genta Buana]] pada tahun 2004, tidak seperti pemain lain yang memiliki angkatan dan disekolahkan akting, yakni [[Penty Nurafiani|Penty]] dan [[Ahmad Affandy|Affandy]] yang masuk pada tahun 2003.
Tanpa disekolahkan akting, Ia pertama kali bermain di [[Roro Mendut (sinetron)|''Roro Mendut'']]. Sebuah serial kolosal yang tayang di [[Indosiar]] pada tahun 2005, yang disutradari oleh sutradara asing berbakat dari [[China]] yakni Wang Chi, atau dikenal sebagai Kamandanu. Ia baru pertama kali bermain,
Selain serial kolosal, Ratu juga bermain dalam serial hidayah ''[[Kuasa Ilahi]]'' dan ''[[Suratan Takdir]]'' di [[SCTV]], dan bermain dalam FTV legenda yang terkenal dengan efek '[[Naga|naga-nagaan]]'nya, serta ala [[Bollywood]] atau musikal di [[Indosiar]]. Ia terkenal dengan perannya sebagai "[[Nyi Blorong]]" dalam FTV [[Misteri Dua Dunia|''Misteri Dua Dunia'']], dan biasa bermain sebagai tokoh protagonis maupun tokoh antagonis dalam FTV [[Misteri ilahi|''Misteri Ilahi'']] bersama [[Alenta S. Hombing]], [[Aris Kurniawan]], [[Lisda Oxalis]], dan pemain lainnya.
Baris 42:
Ratu menghabiskan masa sekolahnya di Bandung. Ketika SD, Ia bersekolah di SDN Padasuka dari kelas I-V. Pada saat kelas VI, Ia harus pindah ke Cirebon karena mengikuti pekerjaan ayahnya yang dipindah tugaskan ke Cirebon selama 1 tahun. Kemudian pindah lagi ke Bandung, dan berhasil masuk ke salah satu [[Sekolah menengah pertama|SMP]] favorit yakni SMP Negeri 13 Bandung, berkat nilai ujiannya dalam [[Ebtanas]] dan [[Ebta]] ([[Ujian Nasional]] era 1980–2000) mendapatkan hasil bagus.
Sejak SMP, Ia aktif di organisasi seperti [[Pramuka]] dan [[OSIS]]. Ia sangat suka mengikuti aktivitas [[berkemah]], tanpa khawatir berapa hari ia harus mengikuti kegiatan tersebut. Ratu bukan anak yang [[tomboi]] pada saat itu, tetap [[feminim]], tapi memang sangat menyukai aktivitas yang berbau petualangan. Sejak SMP, banyak tetangga yang menawarkan Ratu untuk jadi [[model]], seperti mengikuti ''fashion dance''. Namun pada dasarnya, Ratu kurang berminat untuk mengikuti aktivitas [[model]], karena ia lebih suka aktivitas yang berunsur [[petualangan]] (''adventure''). Selain kurang berminat, Ratu juga sedikit trauma dengan tawaran aktivitas model, karena ada begitu banyak [[agensi]] model di Bandung yang menawarkan berbagai hal,
Pada saat SMP, ketika ada berbagai tawaran ''casting'' [[iklan]], akhirnya ia ikut ke [[Jakarta]] untuk mengikuti berbagai casting iklan, salah satunya [[Coca-Cola]]. Namun karena lelah, dan ditanyai teman-temannya akhirnya Ia memutuskan untuk berhenti dahulu. Masa kecilnya pun Ia habiskan dengan bermain bersama anak-anak lain di sekitar [[Perumahan|komplek]]. Saling menjemput dan memanggil untuk bermain di luar rumah, main [[Buaya|buaya-buayaan]], galaxing, gado-gadoan, masak-masakan, main ke rumah teman, dan permainan lainnya. Ia juga senang berangkat ke sekolah dengan jalan kaki, melewati [[kebun]] awi atau [[hutan]] [[bambu]]. Ia tidak pernah berpikir untuk mengikuti [[model]] atau belajar [[akting]]. Namun, jiwa [[Hiburan|entertain]] telah Ratu miliki, yang merupakan keturunan dari sang Ayah. Ayahnya pernah menjadi seorang pemain [[Band]] dan [[Pembawa acara|MC]].
|