Fanny Blankers-Koen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 22:
Blankers-Koen dilahirkan pada 26 April 1918 di [[:en:Lage Vuursche|Lage Vuursche]] (dekat [[:en:Baarn|Baarn]]) dengan orang tua bernama Arnoldus dan Helena Koen. Ayahnya adalah pegawai pemerintah yang berkompetisi di ''[[tolak peluru]]'' dan ''[[Lempar cakram|cakram]].''<ref name=":1">[http://www.findarticles.com/p/articles/mi_qn4158/is_20040127/ai_n9689782 Obituary] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924114749/http://www.findarticles.com/p/articles/mi_qn4158/is_20040127/ai_n9689782|date=24 September 2015}}, ''The Independent'', 27 January 2004. Retrieved on 5 February 2007</ref> Dia memiliki empat saudara laki-laki.<ref name=":1" /> Pada masa remajanya, dia menyukai tenis, berenang, gimnastik, seluncur es, anggar, dan lari. Dengan tinggi 1.75 m, Blankers-Koen merupakan atlit natural. Bakatnya dalam olahraga dengan cepat terlihat namun dia tidak dapat memutuskan olahraga mana yang ingin ditekuni. Pelatih renang memberikan saran agar dia fokus terhadap olahraga lari karena sudah ada beberapa atlit renang kelas atas di Belanda pada saat itu (salah satunya [[:en:Rie Mastenbroek|Rie Mastenboek]]), dan dia memiliki kesempatan yang bagus untuk bisa masuk kualifikasi olimpiade di olahraga track.
 
Penampilan perdananya di dunia olahraga pada tahun 1935 pada saat berumur 17 tahun.<ref name=":2">{{Cite news|title=Winner against all odds|url=http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/athletics/3427787.stm|date=2004-01-25|access-date=2020-03-24|language=en-GB}}</ref> Kompetisi pertamanya merupakan kekecewaan, namuntetapi di pertandingan ketiganya dia menentukan rekor nasional di 800 meter. Fanny Koen pun segera bergabung di tim nasional Belanda, walaupun sebagai pelari jarak pendek (Sprinter), bukan pelari jarak tengah. Pada masa itu 800 meter dinilai terlalu memberatkan fisik bagi peserta wanita, sehingga telah ditiadakan dari program olimpiade setelah tahun 1928.<ref name=":1" /> Pada tahun berikutnya, pelatih dan juga calon suaminya, [[:en:Jan Blankers|Jan Blankers]], mantan olimpian [[lompat jangkit]] yang berpartisipasi pada Olimpiade tahun 1928, mendorongnya untuk mengikuti percobaan untuk Olimpiade tahun 1936 di Berlin.<ref name=":2" /> Diumurnya yang saat itu masih 18 tahun Fanny Koen dipilih untuk bertanding di lompat tinggi dan 4 x 100 meter estafet.
 
Di Olimpiade Berlin perlombaan lompat tinggi dan 4 x 100 meter estafet diadakan pada hari yang sama. Pada pertandingan lompat tinggi dia masuk ke peringkat kelima (bersama dengan dua pelompat lainnya) sedangkan tim estafet Belanda masuk ke peringkat lima di final (Tim keenam, Jerman, didiskualifikasi).<ref name=":4">{{Cite web|url=https://www.worldathletics.org/news/news/fanny-blankers-koen-passes-away-at-85-years-o|title=Fanny Blankers-Koen passes away at 85 years of age{{!}} News|website=www.worldathletics.org|language=en|access-date=2020-03-24}}</ref> Dia juga mendapatkan autografi atlit dari Amerika, [[Jesse Owens]]; hal ini menjadi barang berharga baginya.<ref name=":1" /><ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.theguardian.com/observer/osm/story/0,,641874,00.html|title=Fanny Blankers-Koen {{!}} Sport {{!}} The Observer|website=www.theguardian.com|access-date=2020-03-24}}</ref>
Baris 48:
Fanny Blanker-Koen akhirnya menjadi atlit Belanda pertama yang memenangkan title Olimpiade di atletik namun dia lebih mengkhawatirkan acara berikutnya yaitu lompat gawang 80 meter. Lawan utamanya adalah [[:en:Maureen Gardner|Maureen Gardner]] yang juga dilatih oleh suami Blankers-Koen<ref name=":4" /> dan juga menyamai rekor Blankers-Koen sebelum pertandingan serta akan berlari sebagai tuan rumah. Kedua atlit ini masuk final dimana Blankers-Koen memulai dengan awal yang buruk (dia memberikan klaim kemudian bahwa ada kemungkinan awal yang gagal).<ref name=":3" /> Dia mulai menyusul namun tidak dapat menghilangkan Gardner, yang terus mendekati sampai garis akhir, dan keduanya selesai hampir bersamaan. Ketika lagu kebangsaan Inggris dimainkan, penonton di [[Stadion Wembley]] bersorak, dan Blankers-Koen mengira bahwa dia telah kalah. Namun lagu kebangsaan itu dimainkan untuk menghormati keluarga kerajaan Inggris yang saat itu memasuki stadion. Pemeriksaan dari foto yang diambil di garis akhir menunjukkan bahwa Blankers-Koen adalah pemenangnya meskipun keduanya selesai dalam waktu yang sama (11.2 detik).
 
Meskipun dengan berbagai kesuksesannya, Blankers-Koen nyaris gagal untuk mulai di semi final 200 meter yang dilaksanakan sehari setelah final lompat gawang. Sesaat sebelum semi final dia patah semangat karena merindukan rumah.<ref name=":7">{{Cite news|url=http://sport.independent.co.uk/general/article76366.ece|title=Athletics: Only the 'Athlete of the Century' beat Williamson to gold|last=Rowbottom|first=Mike|date=31 January 2004|work=|access-date=|archive-date=2007-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20070930181530/http://sport.independent.co.uk/general/article76366.ece|dead-url=yes}}</ref> Setelah berbicara panjang dengan suaminya, dia memutuskan untuk tetap berlari dan masuk kualifikasi final dengan mudah. Lagi-lagi acara final (6 Agustus) diadakan pada saat hujan, namuntetapi Blankers-Koen menyelesaikan Olimpiade perdana 200 meter untuk wanita dalam waktu 24.4 detik, tujuh per sepuluh detik lebih unggul dari pemegang peringkat kedua, [[:en:Audrey Williamson|Audrey Williamson]] - batas terbesar perbedaan waktu menang dalam final Olimpiade 200 meter. Audrey Patterson di peringkat ketiga menjadi wanita Afrika-Amerika pertama yang memenangkan medal olimpiade.
 
Final 4 x 100 meter diadakan pada hari terakhir kompetisi track and fields. Tim Belanda yang terdiri dari [[:en:Xenia Stad-de Jong|Xenia Stad-de Jong]], [[:en:Netti Witziers-Timmer|Netty Witziers-Timmer]], [[:en:Gerda van der Kade-Koudijs|Gerda van der Kade-Koudijs]] dan Blankers-Koen, masuk kualifikasi final, namuntetapi sesaat sebelum final Blankers-Koen hilang. Dia pergi untuk membeli jas hujan dan tiba tepat pada waktu pertandingan dimulai. Sebagai pelari terakhir dia mengambil baton pada tempat ketiga, 5 meter dibelakang pelari-pelari Australia dan Kanada. Meski dengan pergantian yang hati-hati dan pelan, dia menyusul para pemimpin dan melewati garis sepersepuluh detik sebelum pelari Australia.
 
Fanny Blankers-Koen memenangi 4 dari sembilan acara wanita di Olimpiade 1948,<ref name=":7" /> bertanding di 11 pertandingan seleksi dan final dalam 8 hari.<ref name=":4" /> Dia adalah wanita pertama yang memenangkan 4 medali emas dalam satu olimpiade.<ref name=":6" /> Dijuluki sebagai "The Flying Housewife",<ref name=":2" /> "The Flying Dutchmam"<ref name=":0" /> dan "Amazing Fanny" oleh pers internasional, dia disambut pulang ke Amsterdam dengan masa yang melimpah.<ref name=":5" /> Setelah perjalanan menyusuri kota dengan ditarik 4 kuda putih, dia menerima banyak pujian dan hadiah, Dari kota Amsterdam dia menerima sepeda baru.<ref name=":5" /> "Agar (Blankers-Koen) melewati hidup dengan langkah lebih lambat" dan "sehingga dia tidak perlu banyak berlari".<ref name=":1" /> [[Juliana dari Belanda|Ratu Juliana]] menjadikannya ksatria dari [[:en:Order of Orange-Nassau|Order of Orange-Nassau]].<ref name=":1" />
Baris 63:
Pada tahun yang sama, Blankers-Koen hampir mengulangi performa olimpiade nya pada Kejuaraan Eropa di Brussels. Dia memenangkan titel di 100 meter, 200 meter, dan 80 meter gawang, semua dengan batas waktu kemenangan yang besar (empat persepuluh detik atau lebih) tetapi kalah tipis pada kemenangan keempat di estafet yang dimenangkan oleh tim Inggris.
 
Pada umur 34 tahun dia berpartisipasi di Olimpiade ketiganya yang diadakan di Helsinki.<ref name=":6" /> Walaupun dia dalam keadaan fisik yang bagus namun performanya jauh berkurang dikarenakan bisul kulit. Dia masuk kualifikasi semi final untuk 100 meter tapi menghanguskan permulaan untuk mempersiapkan dirinya bagi pertandingan gawang. Dia masuk ke final dalam acara itu, namuntetapi setelah menjatuhkan gawang kedua, dia meninggalkan pertandingan. Itu merupakan kompetisi besar terakhirnya. Pada 7 Agustus 1955, Fanny Blankers-Koen menang untuk terakhir kalinya, memenangkan titel nasional di lempar peluru, title Belanda nya yang ke 58.
 
== Kehidupan selanjutnya ==