Serat katuranggan kucing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 1:
{{italic title}}
{{Teks Jawa}}
'''''Serat katuranggan kucing''''' (ꦱꦼꦫꦠ꧀ꦏꦠꦸꦫꦁꦒꦤ꧀ꦏꦸꦕꦶꦁ, dapat diterjemahkan sebagai "risalah macam-macam kucing") adalah sebuah teks [[sastra Jawa]] berbentuk [[tembang]] yang membahas jenis dan rupa [[kucing]]. Risalah dengan isi serupa dapat ditemukan dalam sejumlah naskah dengan judul yang berbeda-beda, namuntetapi utamanya selalu berisi pemaparan mengenai jenis-jenis kucing berdasarkan rupanya dan akibat baik-buruknya bagi manusia. Pembagian ini, meski bersifat [[taksonomi]]s, tidaklah terlalu spesifik dan umumnya longgar, sehingga berbagai versi dapat memaparkan deskripsi yang sedikit berbeda-beda antar satu sama lainnya.
 
== Genre ==
Baris 45:
|}
 
Dari keseluruhan bait mengenai jenis kucing, pernyataan mengenai ekor yang membundel (tumpul atau pendek membulat) muncul dengan cukup konsisten: kucing buruk yang ekornya bundel dikatakan tidak akan membawa masalah, sementara kucing baik yang ekornya bundel akan semakin baik pengaruhnya.<ref name=":0"/><!--Preferensi akan kucing berekor pendek ini tidak diberikan alasan, namuntetapi kucing yang berekor pendek memang lebih lazim di Indonesia dan sejumlah negara Asia lainnya karena alasan genetis<ref>{{Cite journal|last=Xu|first=X.|date=2016-08-11|title=Whole Genome Sequencing Identifies a Missense Mutation in HES7 Associated with Short Tails in Asian Domestic Cats|url=https://www.nature.com/articles/srep31583 |journal=Sci Rep|volume=6|number=31583 |doi=10.1038/srep31583}}</ref> sehingga ekor pendek mungkin dianggap lebih baik dan pantas.-->
 
Di bagian akhir teks, umumnya juga terdapat pemaparan singkat mengenai tingkah laku kucing yang bertanda baik maupun buruk. Semisal dituturkan bahwa kucing yang tertidur di atas [[iket|ikat kepala]], [[kopiah]], maupun pojok rumah merupakan pertanda baik. Sementara itu, kucing yang mengusap wajahnya "selayaknya orang menyembah" dianggap sebagai pertanda buruk.<ref name=":0"/>
Baris 209:
== Teks serupa ==
=== Bali ===
Sastra [[Bahasa Bali|Bali]] memiliki tradisi teks serupa yang disebut '''''carcan kucing''''' ({{script/Bali|ᬘᬃᬘᬦ᭄ᬓᬸᬘᬶᬂ}}) atau '''''carcan miyong''''' ({{script/Bali|ᬘᬃᬘᬦ᭄ᬫᬶᬬᭀᬂ}}).<ref>{{Cite book|url=http://www.islamicmanuscripts.info/inventories/leiden/or10000-definitive-20170709.pdf|title=Inventory of the Oriental Manuscripts of the Library of the Leiden University Library vol:10|last=Witkam|first=Jan Just|date=2017-07-14|publisher=Ter Lugt Press|year=2017|location=Leiden|pages=|language=EN}}</ref> Salah satu naskah [[lontar]] ''Carcan Kucing'' dalam koleksi [[Gedong Kirtya]], [[Singaraja]]<ref name="ccn">[https://palmleaf.org/wiki/carcan-kucing Carcan Kucing ({{script/Bali|ᬘᬃᬘᬦ᭄‌ᬓᬸᬘᬶᬂ}})], Lontar Koleksi Gedong Kirtya, No III C807/W</ref> memiliki isi yang garis besarnya sama dengan ''katuranggan kucing'' versi Jawa. Baik versi Jawa maupun Bali umumnya menyetujui akan pengaruh baik buruknya suatu jenis kucing, namuntetapi dengan pengejaan nama dan uraian ciri yang sedikit berbeda. Sebagai contoh, berikut adalah bait mengenai kucing yang sama dalam ''katuranggan'' Jawa dan ''carcan'' Bali:<ref name="gb"/><ref name="ccn"/>
 
{| class="wikitable"