Me Before You: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 34:
Louisa terus menjalani hubungan dengan Patrick, walaupun akhirnya keduanya putus akibat hubungan Louisa dengan Will. Sementara itu, ayah Louisa kehilangan pekerjaannya, yang menyebabkan keluarganya mengalami masalah keuangan lebih parah. Untungnya, ayah Will menawarkan pekerjaan kepada ayah Louisa. Louisa menyadari bahwa Will sedang mencoba untuk membebaskan Louisa dari keluarganya. Keduanya mendatangi pernikahan Alicia dan Rupert dimana mereka menari dan saling menggoda, dan Will mengatakan bahwa hanya Louisa yang membuatnya bangun di pagi hari. Louisa meyakinkan Will untuk pergi jalan-jalan bersamanya.
 
Will kemudian menderita pneumonia yang hampir membunuhnya, yang menyebabkan Louisa harus membatalkan rencana perjalanannya, dan membawa Will ke [[Mauritis]]. Malam sebelum kembali dari perjalanan, Louisa mengatakan bahwa ia mencintai Will. Will mengatakan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu kepada Louisa, tetapi Louisa mengungkapkan bahwa ia sudah tahu tentang rencananya dengan Dignitas. Will mengatakan bahwa waktu yang mereka habiskan bersama sangat spesial, namuntetapi ia tidak bisa hidup dengan kursi roda selamanya. Ia tetap akan melanjutkan rencananya. Merasa marah dan tersakiti, Louisa pergi dan tidak berbicara dengan Will selama sisa perjalanan. Ketika mereka kembali, orang tua will senang melihat kondisi fisiknya yang baik. Walaupun demikian, Louisa mengundurkan diri sebagai perawat Will dan mengerti bahwa Will akan melanjutkan rencananya.
 
Pada malam penerbangan Will menuju Switzerland, Louisa mengunjunginya untuk yang terakhir kali. Mereka setuju bahwa enam bulan terakhir merupakan waktu terbaik dalam hidup mereka. Will wafat di klinik, dan ia juga meninggalkan warisan yang cukup bernilai kepada Louisa, agai ia melanjutkan pendidikannya dan hidup sepenuhnya. Novel ini diakhiri dengan Louisa berada di sebuah kafe di Paris, membaca kata-kata terakhir WIll kepadanya dalam sebuah surat, yang menyuruhnya untuk "hidup dengan baik".