Lingsi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 12:
Sebagai permaisuri, Permaisuri He konon sangat disayang oleh Kaisar Ling. Ia juga digambarkan sebagai seorang wanita yang sangat cemburu dan sangat kejam, dan selir-selir kekaisaran sangat takut padanya. Setelah ia menjadi permaisuri, ibundanya Nyonya Xing dijadikan Nyonya Wuyang, dan saudara-saudaranya He Jin dan He Miao (何苗) dengan cepat naik jabatannya.
 
Pada tahun 181, seorang selir Kaisar Ling, Selir Wang, melahirkan seorang putra yang diberi nama Liu Xie. Permaisuri He yang cemburu membunuhnya dengan meracuni buburnya. Kaisar Ling yang mengetahui hal itu sangat marah dan ingin memecatnya, namuntetapi beberapa kasim memohon ampun atas namanya. Pangeran Xie dibesarkan secara pribadi oleh ibunda Kaisar Ling, Ibu suri Dong dan dikenal dengan gelar "Markis Dong."
 
Dengan pangeran-pangeran yang mulai beranjak dewasa, Kaisar Ling mulai mempertimbangkan siapa yang akan dijadikan sebagai putra mahkota. Pangeran Bian dilahirkan dari seorang permaisuri dan lebih tua, namuntetapi Kaisar Ling melihat perilakunya yang tidak serius dan oleh karena itu ia mempertimbangkan Pangeran Xie sebagai putra mahkota, namun ia ragu-ragu dan tidak dapat memutuskan.
 
== Sebagai ibu suri ==
Baris 21:
Pada musim panas tahun 189, He Jin bersama dengan [[Yuan Shao]] dan [[Yuan Shu]], beserta sejumlah pejabat-pejabat muda lainnya berkomplot untuk menentang Jian. Jian mencoba untuk membujuk rekan-rekannya sesama kasim, termasuk [[Zhao Zhong]] dan Song Dian (宋典), untuk bersama-sama menangkap dan membunuh He Jin. Namun Zhao dan Song dibujuk oleh kasim lainnya, Guo Sheng (郭勝)—sahabat keluarga He untuk menolak gagasan Jian. He Jin kemudian menangkap Jian dan mengeksekusinya dan merebut pasukannya.
 
Keluarga He kemudian berselisih dengan pusat kekuasaan lainnya. Ibunda Kaisar Ling, [[Xiaocheng|Ibu suri Dong]], dan keponakannya Dong Chong (董重) tidak suka dengan keluarga He, dan Ibu suri Dong kerap berselisih dengan Ibu suri He, sekali waktu mengancam akan membuat Dong Chong memancung He Jin. He Jin yang khawatir mengusulkan Ibu suri He untuk mengeluarkan sebuah dekret untuk membuang ibu mertuanya kembali ke kampung halamannya Hejian (yang sekarang [[Baoding]], [[Hebei]]), di mana wilayah feodal suaminya berada dan di mana Dong Chong ditahan. Dong Chong bunuh diri dan Ibu suri Dong meninggal tak lama kemudian karena takut, namuntetapi beberapa orang menduga ia bunuh diri. Kejadian ini membuat keluarga He menjadi terkenal dimata rakyat.
 
Pada musim gugur 189, Yuan Shao menyarankan He Jin untuk membunuh kasim-kasim—sebuah usulan yang segera ditolak oleh Permaisuri He. Nyonya Xian dan He Miao juga menolak usulan tersebut dengan alasan bahwa mereka banyak berhutang budi kepada kasim-kasim tersebut. He Jin kemudian ragu-ragu untuk melaksanakan rencananya, ia dan Yuan Shao kemudian membuat rencana lain-yang mengutus beberapa jenderal di luar ibu kota untuk mengumumkan pemberontakan dan memerintahkan untuk membantai kasim-kasim, untuk mendesak Permaisuri He untuk melakukan hal itu. Salah satu jenderal yang diperintahkan He Jin adalah [[Dong Zhuo]], komandan perang mencoba pasukan Provinsi Liang (涼州, yang sekarang [[Gansu]])—tidak ingat bahwa Dong Zhuo memiliki catatan sebelumnya membangkang perintah-perintah yang diberikan kepadanya.
Baris 31:
Dong dengan cepat dapat mengambil alih kekuasaan di ibu kota dengan pasukannya yang kuat. Yuan Shao dan [[Cao Cao]] yang memimpin pasukan di istana menyadari bahwa mereka tidak lagi dapat mempertahankannya, merekapun melarikan diri. Dong kemudian memerintahkan untuk memecat kaisar muda (yang dijadikan [[Liu Bian|Pangeran Hongnong]]), dan Ibu suri He dipaksa untuk menyetujuinya. Pangeran Xie diangkat sebagai kaisar (sebagai [[Liu Xie|Kaisar Xian]]).
 
Dong kemudian memfitnah Ibu suri He memiliki niat jahat kepada Ibu suri Dong, dan dengan paksa memindahkannya ke istana yang kosong. Ia kemudian meracuninya. Ia dimakamkan dengan gelar permaisuri bersama dengan suaminya Kaisar Ling, namuntetapi pemakamannya tidak diberika upacara layaknya ibu suri, dan Dong juga mengeksekusi ibundanya, Nyonya Xian. Putranya, Pangeran Hongnong juga mengalami nasib yang sama pada tahun 190.
 
== Lihat pula ==