Imperium Britania Raya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: tetapi (di awal kalimat) → namun |
||
Baris 45:
== Imperium Britania pertama (1583–1783) ==
Pada tahun 1578, [[Elizabeth I|Ratu Elizabeth I]] memerintahkan Humphrey Gilbert untuk memulai penjelajahan seberang lautan.<ref>[[#refAndrews1985|Andrews]], hal. 187.</ref> Gilbert kemudian berlayar menuju [[Kepulauan Karibia|Hindia Barat]] dengan tujuan untuk membajak kapal-kapal Spanyol dan memulai kolonisasi di Amerika Utara.
Tahun 1603, [[James I dari Inggris|Raja James VI dari Skotlandia]] naik takhta menjadi raja Inggris dan mengesahkan [[Traktat London]] 1604 yang mengakhiri permusuhan dengan Spanyol. Setelah berdamai dengan saingan utamanya, upaya Inggris terfokus untuk mengambil alih wilayah-wilayah koloni negara lain dan membangun koloni seberang lautan sendiri.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal. 70.</ref> Imperium Britania mulai terbentuk pada awal abad ke-17, yang mencakup wilayah-wilayah di Amerika Utara dan pulau-pulau kecil di [[Karibia]] serta membentuk kongsi dagang bernama ''[[East India Company]]'' (EIC) untuk mengelola dan mengendalikan perdagangan di wilayah koloni Britania. Periode ini hingga terjadinya [[Perang Revolusi Amerika Serikat|Perang Kemerdekaan Amerika Serikat]] yang menyebabkan lepasnya [[Tiga Belas Koloni]] Britania di akhir abad ke-18 disebut sebagai "Imperium Britania pertama".<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal. 34.</ref>
=== Amerika, Afrika dan perdagangan budak ===
Pada awalnya, [[Karibia]] merupakan koloni Inggris yang paling penting dan menguntungkan,<ref>[[#refJames2001|James]], hal. 17.</ref> namun itu sebelum upaya kolonisasi di beberapa wilayah mengalami kegagalan. [[Kolonisasi]] di [[Guyana]] pada tahun 1604 hanya berlangsung dua tahun, dan gagal mencapai tujuan utamanya untuk menemukan tambang emas.<ref>[[#refOHBEv1|Canny]], hal. 71.</ref> Upaya kolonisasi di [[St. Lucia]] (1605) dan [[Grenada]] (1609) juga tidak berhasil.
[[Berkas:British colonies 1763-76 shepherd1923.PNG|jmpl|kiri|Peta wilayah koloni Inggris di Amerika Utara periode 1763–1776.]]
Baris 68:
=== Persaingan dengan Prancis ===
Perdamaian antara Inggris dan Belanda pada tahun 1688 menandakan bahwa kedua negara tersebut akan memasuki [[Perang Sembilan Tahun]] sebagai sekutu.
[[Berkas:The Defeat of the French Fireships attacking the British Fleet at Anchor before Quebec.jpg|jmpl|kiri|200px|Kekalahan Prancis dalam Pertempuran Quebec pada tahun 1759.]]
Baris 141:
{{see also|Perebutan Afrika}}
[[Berkas:Punch Rhodes Colossus.png|jmpl|kiri|''Raksasa Rhodes''—[[Cecil Rhodes]] "melangkah" dari Cape ke Kairo.]]
Belanda sebenarnya telah mendirikan [[Koloni Tanjung Belanda|Koloni Cape]] di ujung selatan [[Afrika]] pada tahun 1652 sebagai pos persinggahan bagi kapal-kapalnya yang sedang dalam perjalanan ke [[Hindia Timur]].
Pada tahun 1869, [[Terusan Suez]] yang menghubungkan [[Laut Tengah]] dengan [[Samudra Hindia]] dibuka oleh [[Napoleon III]]. Pembukaan terusan ini pada awalnya ditentang oleh Britania, tetapi begitu mengetahui nilai strategis terusan ini, Britania langsung berhasrat untuk menguasainya.<ref>[[#refTilby2009|Tilby]], hal. 256.</ref> Pada tahun 1875, [[Konservatif|Pemerintah Konservatif]] [[Benjamin Disraeli]] membeli 44 persen—sekitar £4 juta (£{{formatprice|{{inflation|UK|4000000|1875|r=-7}}}} pada tahun {{CURRENTYEAR}})—saham penguasa [[Mesir]]; [[Ismail Pasha]] dalam kepemilikan Terusan Suez. Meskipun pembelian ini tidak memberikan kontrol langsung atas Terusan Suez, Britania secara tidak langsung telah menanamkan pengaruhnya di Mesir. Dengan adanya kontrol dari Prancis dan Britania terhadap keuangan Mesir, Mesir pun akhirnya diduduki penuh oleh Britania Raya pada tahun 1882.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal. 230–33.</ref> Prancis, yang merupakan pemegang saham mayoritas atas Terusan Suez, berupaya untuk melemahkan posisi Britania,<ref>[[#refJames2001|James]], hal. 274.</ref> tetapi kedua negara tersebut pada akhirnya berhasil mencapai suatu persetujuan dengan disahkannya Konvensi Konstantinopel pada tahun 1888 yang memutuskan bahwa Terusan Suez adalah wilayah netral.<ref>{{cite web|title=Treaties|url=http://www.mfa.gov.eg/MFA_Portal/en-GB/Foreign_Policy/Treaties/Convention+Respecting+the+Free+Navigation+of+the+Suez+Maritime+Canal.htm|publisher=Egypt Ministry of Foreign Affairs|accessdate=20 October 2010|archiveurl=https://web.archive.org/web/20100915095412/http://www.mfa.gov.eg/MFA_Portal/en-GB/Foreign_Policy/Treaties/CONVENTION+RESPECTING+THE+FREE+NAVIGATION+OF+THE+SUEZ+MARITIME+CANAL.htm|archivedate=2010-09-15|dead-url=no}}</ref>
Baris 196:
{{see also|Gerakan Kemerdekaan India}}
[[Berkas:Jinnah Gandhi.jpg|jmpl|ka|[[Muhammad Ali Jinnah]] dan [[Mahatma Gandhi]], tokoh pemimpin [[Gerakan Kemerdekaan India]].]]
[[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] yang prodekolonisasi berhasil memenangkan Pemilihan Umum Britania Raya 1945. [[Clement Attlee]], pemimpin Partai Buruh yang terpilih sebagai Perdana Menteri segera bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah penting negara, yaitu kemerdekaan India.<ref>[[#refLloyd1996|Lloyd]], hal. 322.</ref> Dua organisasi [[Gerakan Kemerdekaan India|pergerakan kemerdekaan India]]; [[Kongres Nasional India]] dan [[Liga Muslim India]] telah mengampanyekan kemerdekaan India berdekade-dekade lamanya, tetapi tidak menemui kesepakatan soal bagaimana pelaksanaannya. Kongres menginginkan India yang bersatu tetapi Liga menginginkan negara yang terpisah bagi penduduk [[Muslim]] karena takut akan adanya dominasi oleh mayoritas [[Hindu]]. Meningkatnya kerusuhan sipil dan pemberontakan dari Angkatan Laut India pada tahun 1946 membuat Attlee menjanjikan kemerdekaan bagi India paling lambat tahun 1948.
==== Status Palestina ====
Baris 207:
{{see|Krisis Suez}}
[[Berkas:Eden, Anthony.jpg|jmpl|lurus|kiri|[[Anthony Eden]].]]
Pada tahun 1951, [[Partai Konservatif (Britania Raya)|Partai Konservatif]] kembali berkuasa di Britania di bawah kepemimpinan [[Winston Churchill]]. Churchill dan Konservatif percaya bahwa posisi Britania sebagai kekuatan dunia bergantung pada keberlangsungan imperiumnya, dan hal ini ditentukan oleh [[Terusan Suez]] yang memungkinkan Britania untuk mempertahankan posisi unggulnya di [[Timur Tengah]], meskipun sudah kehilangan India.
Bulan Juli 1956, Nasser secara sepihak menasionalisasi Terusan Suez. Perdana Menteri Britania yang baru, [[Anthony Eden]], menanggapinya dengan membuat kesepakatan bersama Prancis untuk mengatur serangan dari [[Israel]] ke Mesir yang selanjutnya akan memberi alasan bagi Britania dan Prancis untuk campur tangan dan merebut kembali Terusan Suez.<ref>[[#refJames2001|James]], hal. 581.</ref> Tindakan Eden yang tidak meminta nasihat dari sekutunya, Amerika Serikat, menyebabkan Presiden AS, [[Dwight D. Eisenhower]] marah dan menolak mendukung invasi tersebut.<ref>[[#refFergusonEmpire2004|Ferguson 2004]], hal. 355.</ref> Eisenhower juga mencemaskan kemungkinan perang dengan [[Uni Soviet]] setelah [[Nikita Khrushchev]] menyatakan dukungannya pada Mesir. Eisenhower menerapkan [[Opsi (keuangan)|opsi keuangan]] dengan mengancam akan menjual cadangan AS dalam [[poundsterling]] dan dengan demikian akan memicu kejatuhan mata uang Britania. Walaupun invasi militer tersebut berhasil merebut kembali Terusan Suez,<ref>[[#refJames2001|James]], hal. 583.</ref> adanya campur tangan PBB dan tekanan dari Amerika Serikat memaksa Britania untuk menarik pasukannya dengan memalukan dari Terusan Suez dan diikuti dengan pengunduran diri Eden pada tahun 1957.<ref>[[#refCombs2008|Combs]], hal. 161–163.</ref><ref>{{cite web|title=Suez Crisis: Key players |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/5195582.stm|publisher=BBC News|accessdate=19 October 2010|date=21 July 2006}}</ref>
|