Teori bentuk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
k Bot: tetapi (di awal kalimat) → namun |
||
Baris 14:
Bentuk itu ''aspasial'' (transenden ke ruang) dan ''atemporal'' (transenden ke waktu). Atemporal berarti bahwa Bentuk tidak ada dalam periode waktu tertentu, tetapi Bentuk memberikan dasar formal untuk waktu. Oleh karena itu secara resmi memberikan dasar awal, keberlangsungan, dan akhir. Bentuk itu tidak kekal dalam arti ada selamanya, atau fana, memiliki keterbatasan durasi. Bentuk itu sama sekali transenden ke waktu.<ref>Penciptaan alam semesta adalah penciptaan waktu: "Untuk di sana tidak ada hari dan malam dan bulan dan tahun... tapi, ketika Ia (Tuhan) menciptakan surga, Ia juga menciptakan mereka." — ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Timaeus_(dialogue) Timaeus]'', paragraph 37. Untuk penciptaan Tuhan menggunakan "pola yang tidak berubah," yang berarti "itulah abadi." — paragraph 29. Oleh karena itu "abadi" – ''to aïdion'', "yang kekal" – diterapkan pada Bentuk berarti atemporal.</ref> Bentuk itu aspatial dalam arti bahwa mereka tidak memiliki dimensi spasial, dan dengan demikian tidak memiliki orientasi dalam ruang, atau mereka (seperti titik pentingnya) tidak memiliki lokasi.<ref>Ruang menjawab pada materi, penyedia tempat dari bentuk: "... dan ada sifat ketiga (di antara Bentuk dan bentuk), yaitu ruang (chōros), dan abadi (aei "selalu", pastinya tidak atemporal), dan tidak mengakui penghancuran dan menyediakan rumah bagi semua yang tercipta... kita mengatakan bahwa semua yang ada memiliki kebutuhan akan tempat dan memiliki ruang...." — ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Timaeus_(dialogue) Timaeus]'', paragraph 52. Beberapa pembaca akan mengingat bahwa menurut Aristoteles waktu dan ruang adalah bentuk-bentuk yang tidak disengaja. Plato tidak menjadikan ini berbeda dan menjadikan perhatiannya terutama pada bentuk esensial. Menurut Plato, jika waktu dan ruang dianggap sebagai bentuk, waktu menjadi atemporal dan ruang aspasial.</ref> Bentuk itu nonfisik, tetapi tidak dalam pikiran. Bentuk adalah ekstramental (yaitu nyata dalam arti kata paling sempurna).<ref>Namun demikian, ada istilah yang biasa digunakan dalam metafisika modern. Sebagai contoh, lihat {{cite book|title=Plato's Self-Corrective Development of the Concepts of Soul, Form and Immortality in Three Arguments of the Phaedo|last=Beck|first=Martha C.|publisher=Edwin Mellon Press|year=1999|isbn=0-7734-7950-3|page=148}} dan lihat {{cite book|title=How Things Persist|last=Hawley|first=Dr. Katherine|publisher=Clarendon Press|year=2001|isbn=0-19-924913-X|location=Oxford|page=Chapter 1|nopp=true}}</ref>
Bentuk adalah suatu "cetak biru" yang objektif dari kesempurnaan.<ref>Sebagai contoh, ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Timaeus_(dialogue) Timaeus]'' 28: "Karya pencipta, setiap kali ia melihat pada yang tidak berubah dan membuat bentuk dan sifat karyanya mengikuti pola yang tidak berubah, pastilah dibuat adil dan sempurna...."</ref> Bentuk itu sendiri sempurna karena mereka tidak berubah. Sebagai contoh, katakanlah kita memiliki suatu segitiga yang digambar di papan tulis. Segitiga adalah suatu poligon dengan 3 sisi. Segitiga seperti di papan tulis itu jauh dari sempurna.
=== Terminologi ===
Baris 46:
=== Persepsi manusia ===
Kita menyebut langit dan celana jeans dengan warna yang sama, biru.
=== Kesempurnaan ===
Baris 70:
Dalam ringkasan bagian kutipan di atas<ref name="summ">Paragraf 50 a–c, Jowett translation.</ref> Plato membedakan antara "hal-hal yang ada" yang nyata dan tidak nyata, yang digunakan sebagai substansi. Aristoteles menyatakan bahwa, bagi Plato, semua hal-hal yang dipelajari berdasarkan ilmu memiliki Bentuk dan menegaskan bahwa Plato menganggap hanya substansi yang memiliki Bentuk. Hal ini mengarahkan ia pada sesuatu seperti kontradiksi, yaitu Bentuk ada sebagai objek ilmu pengetahuan, tapi tidak ada karena tidak substansi. Filsuf skotlandia [[William David Ross|W. D. Ross]] menganggap ini sebagai kesalahan karakterisasi Plato.<ref name="rossXI">Ross, Chapter XI, initial.</ref>
Plato tidak mengklaim mengetahui garis pembeda antara Bentuk dan bukan Bentuk. Seperti yang ditunjukkan oleh Cornford,<ref>Halaman 82–83.</ref> hal-hal tentang Socrates muda (Plato) menegaskan, "saya sering bingung tentang hal-hal ini"<ref>''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Parmenides_(dialogue) Parmenides]'', paragraf 130c.</ref> (dalam referensi untuk Pria, Api, dan Air), muncul sebagai Bentuk dalam karya-karya selanjutnya.
Plato telah mendalilkan bahwa kita tahu Bentuk melalui ingatan dari jiwa [[Metempsikosis|kehidupan masa lalu]] dan argumen Aristoteles menentang perlakuan dari [[epistemologi]] ini menarik. Bagi Plato, keterangan yang entah bagaimana tidak ada, dan, di wajah itu, "yang tidak ada tidak dapat diketahui".<ref>''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Posterior_Analytics Posterior Analytics]'' 71b.25.</ref> Lihat ''Metafisika'' III 3-4.<ref>Book III Chapters 3–4, paragraf 999a ff.</ref>
|