Penyakit kulit berbenjol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 32:
Penyakit kulit berbenjol diakibatkan oleh ''Lumpy skin disease virus'' (LSDV) yang termasuk dalam famili ''[[Poxviridae]]''. Keluarga virus ini umumnya menimbulkan penyakit-penyakit cacar dan sejenisnya pada beragam spesies hewan.
==
=== Hewan peka ===
Sapi dan kerbau domestik Asia merupakan hewan-hewan yang terinfeksi secara alami. Pada infeksi eksperimental pernah dilakukan pada jerapah dan impala. Sementara itu, [[Oryx|oriks]] di Afrika Selatan, [[oriks arab]] di Arab Saudi, dan [[springbok]] di Namibia pernah menunjukkan tanda klinis.<ref name=":0">{{citation|last=Organisasi Kesehatan Hewan Dunia|year=2016|url=https://www.oie.int/fileadmin/Home/eng/Media_Center/docs/pdf/Posters/EN_Poster_LSD_2016.pdf|title=Poster LSD|publisher=World Organisation for Animal Health (OIE)}}</ref>
=== Penyebaran penyakit ===
Penyakit ini pertama kali dilaporkan di [[Zambia]] pada tahun 1929 dan kemudian menyebar luas ke seluruh wilayah Afrika. hingga dinilai endemik di [[Afrika Sub-Sahara]].<ref>{{Cite journal|last=Davies|first=F.G.|date=1991|title=Lumpy skin disease of cattle: A growing problem in Africa and the Near East|url=http://www.fao.org/3/u4900t/u4900T0d.htm#lumpy%20skin%20disease%20of%20cattle:%20a%20growing%20problem%20in%20africa%20and%20the%20near%20east|journal=World Animal Review|volume=68}}</ref> Laporan pertama LSD di luar Afrika terjadi antara 1988 dan 1989 di Mesir dan Israel.{{sfn|OIE Manual|2021|p=2}} Penyakit ini kemudian menyebar ke Eropa bagian Tenggara, [[Timur Tengah]], dan [[Asia Tengah]]. Sejak pertengahan tahun 2019, LSD juga dilaporkan di Asia Tengah, Tiongkok, dan Asia Tenggara.
==
[[Masa inkubasi]] penyakit berdasarkan infeksi eksperimental adalah enam hingga sembilan hari. Mula-mula timbul demam yang dapat mencapai 41 °C dan terjadi hingga selama satu pekan. [[Kelenjar getah bening]] akan membengkak, sementara sapi yang laktasi mengalami penurunan produksi susu. [[Lesi]] kulit berupa [[Nodul (medis)|nodul]] dan [[papula]] muncul dalam jumlah banyak, dengan benjolan yang keras, datar, berbatas jelas, dan berdiameter antara 0,5 hingga 5 cm. Nodul melibatkan lapisan [[dermis]] dan [[Epidermis (kulit)|epidermis]], tetapi kadang juga dapat mencapai subkutan dan jaringan [[otot lurik]] di bawahnya. Nodul juga dapat muncul di [[membran mukosa]] di saluran pernapasan hingga mengakibatkan [[Radang paru-paru|pneumonia]], sementara nodul-nodul di membran mukosa mata, hidung, mulut, rektum, hingga alat kelamin dapat mengalami [[ulser]] dan menghasilkan sekresi. Akibatnya, leleran mata, hidung, dan air liur dapat mengandung virus LSD. Pada fase [[kronis]], lesi ditandai dengan jaringan [[infark]] dengan bagian tengah yang [[nekrosis]] dan dikelilingi jaringan granulasi yang berangsur-angsur mengalami [[fibrosis]].{{sfn|OIE Manual|2021|p=2}}<ref>{{Cite web|last=Gibbs|first=Paul|date=Februari 2021|title=Lumpy Skin Disease in Cattle|url=https://www.msdvetmanual.com/integumentary-system/pox-diseases/lumpy-skin-disease-in-cattle?query=lumpy%20skin%20disease|website=MSD Manual|access-date=23 Juli 2021}}</ref> [[Morbiditas]] LSD berkisar antara 5 hingga 45%, sementara [[mortalitas]] di bawah 10%.<ref name=":0" />
== Penularan ==
Wabah LSD cenderung bersifat sporadik dan bergantung pada lalu lintas hewan antarwilayah dan antarnegara. Penyakit ini terutama ditularkan oleh [[Vektor (biologi)|vektor]] [[artropoda]], seperti nyamuk dan lalat penggigit. Potensi penularan yang lebih kecil terjadi melalui kontak langsung antara hewan terinfeksi dan hewan sehat, serta melalui air dan pakan terkontaminasi.<ref name=":0" />
== Referensi ==
|