Pembicaraan:Perusahaan Hindia Timur Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Dedy Tisna Amijaya (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Gervant of Shiganshina
Tag: Pengembalian
Baris 63:
Pada 20 Maret 1602, para pedagang Belanda mendirikan ''Verenigde Oostindische Compagnie''. Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini,''Staaten Generaal'' di Belanda, VOC diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak, atas nama Pemerintah Belanda yang waktu itu masih berbentuk republik, untuk membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu negara. Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC, dapat bertindak seperti layaknya satu negara.
 
Perusahaan ini mendirikan markasnya di Batavia (sekarang [[Jakarta]]) di pulau [[Jawa]]. Pos kolonial lainnya juga didirikan di tempat lainnya di [[Hindia Timur]] yang kemudian menjadi [[Indonesia]], seperti di [[kepulauan rempah-rempah]] ([[Maluku]]), yang termasuk [[Kepulauan Banda]] di mana VOC manjalankan monopoli atas [[pala]] dan [[pala|fuli]]. Metode yang digunakan untuk mempertahankan monopoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga [[Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda|pemerasan]] dan [[pembunuhan massal]].
 
Pos perdagangan yang lebih tenteram terletak di [[Deshima]], [[pulau buatan]] di lepas pantai [[Nagasaki]]. Daerah ini adalah tempat satu-satunya di mana orang Eropa dapat berdagang dengan [[Jepang]].
Kembali ke halaman "Perusahaan Hindia Timur Belanda".