Bunglon surai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
255.55.213.v55 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
255.55.213.v55 (bicara | kontrib)
←Mengalihkan ke Hak cipta
Baris 1:
#ALIH[[Hak cipta]]
{{Taxobox | color = pink
| name = Bunglon Surai
| image = Bronc jubata 050826 9797 ckup rsz.jpg
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| classis = [[Reptil]]ia
| ordo = [[Kadal|Sauria]]
| familia = [[Agamidae]]
| genus = ''[[Bronchocela]]''
| species = '''''B. jubata'''''
| binomial = ''Bronchocela jubata''
| binomial_authority = [[André Marie Constant Duméril|Duméril]] & [[Gabriel Bibron|Bibron]], 1837
}}
 
'''Bunglon''' atau '''londok''' (bahasa Sunda) adalah sejenis [[reptil]] yang termasuk ke dalam suku (familia) '''Agamidae'''. [[Kadal]] lain yang masih sesuku adalah [[cecak terbang]] (''Draco'' spp.) dan [[soa-soa]] (''Hydrosaurus'' spp.).
 
Bunglon meliputi beberapa marga, seperti ''Bronchocela'', ''Calotes'', ''Gonocephalus'', ''Pseudocalotes'' dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna ''chamaeleon'' (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.
 
== Bunglon Surai ==
'''Bunglon surai''' memiliki nama ilmiah ''Bronchocela jubata'' Duméril & Bibron, 1837. Dalam bahasa lain, dikenal dengan nama ''bunglon'' (Jkt., Jw.), ''londok'' atau ''lunduk'' (Sd.), atau ''green crested lizards'' (Ingg.). Nama lainnya dalam bahasa Inggris cukup menyesatkan: ''bloodsuckers'', karena senyatanya kadal ini tak pernah mengisap darah.
 
Bunglon ini menyebar di pulau-pulau [[Jawa]], [[Borneo]], [[Bali]], [[Singkep]], [[Sulawesi]], [[Karakelang]] dan Kep. [[Salibabu]], dan [[Filipina]].
 
=== Deskripsi tubuh ===
Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai ("jubata" artinya bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak seperti kerabat dekatnya ''B. cristatella'' (''crista'': jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit.
 
Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.
 
Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut di bawah timpanum. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan; semakin ke belakang semakin kabur warnanya.
 
Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya.
 
[[Sisik]]-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit.
 
=== Kebiasaan ===
[[Berkas:Pemblokiran.jpg|thumb|left|Anak bunglon surai di semak hias]]
Bunglon yang kerap ditemukan di [[semak]], [[perdu]] dan [[pohon]]-pohon peneduh di [[kebun]] dan [[karang|pekarangan]]. Sering pula didapati terjatuh dari pohon atau perdu ketika mengejar mangsanya, namun dengan segera berlari menuju pohon terdekat.
 
Reptil ini memangsa berbagai macam serangga yang dijumpainya: [[kupu-kupu]], [[ngengat]], [[capung]], [[lalat]] dan lain-lain. Untuk menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup [[angin]]. Sering juga bunglon surai terlihat meniti [[kabel]] [[listrik]] dekat rumah, untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat lain.
 
Bunglon surai bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa [[perkamen]].
 
Sebuah pengamatan yang dilakukan di hutan Situgede, [[Bogor]] mencatat bahwa telur bunglon surai dipendam di tanah berpasir di bawah lapisan [[serasah]], persisnya di bawah semak-semak di bagian hutan yang agak terbuka. Telur sebanyak dua buah, lonjong panjang lk. 7×40 mm, diletakkan berjajar dan ditimbun tanah tipis. Di Gunung Walat, [[Sukabumi]], didapati telur yang diletakkan di lapisan [[humus]] yang halus di tengah-tengah jalan setapak.
 
== Keistimewaan ==
Di saat Bunglon merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaannya tersamarkan. Fungsi penyamaran demikian disebut [[kamuflase]]. Penyamaran pada hewan dengan mengubah warna kulitnya disebut juga dengan ''[[mimikri]]''.
 
[[Kategori:Kadal]]
 
[[en:Bronchocela jubata]]