[[Image:joma-2.jpg|thumb|right|José María Sison akaalias "Armando Liwanag"]]
'''José María Sison''', lahir [[8 Februari]] [[1939]] di [[Cabugao, Ilocos Sur]], adalah seorang penulis dan intelektual yang mengorganisasi kembali [[Partai Komunis Filipina]] dengan menggabungkan unsur-unsur dari [[Mao Zedong|Maoisme]]. Sejak Agustus 2002, ia digolongkan sebagai "pendukung terorisme" oleh [[AS]], [[Uni Eropa]] dan negara-negara Barat penting lainnya. Ia disamakan dengan [[Abimael Guzmán]] dari [[Peru]], pendiri [[Sendero Luminoso]] (Jalan Bersinar) karena ajaran-ajarannya yang mengandung kekerasan.
<!--Sison lulus dari [[Universitas Filipina]] pada [[1959]], namun sebelumnya ia belajar di [[Indonesia]], lalu kembali ke [[Filipina]] untuk mengajar sebagai dosen. Pada tahun [[1960-an]], ia membentuk dan menjadi ketua Komite Sentral Partai Komunis Filipina ((CCCPP), sebuah organisasi dengan filsafat [[Marxisme-Leninisme|Marxis-Leninis]], yang berakar dari pengalamannya sebagai seorang pemimpin pemuda dan buruh nasional serta aktivis [[reformasi tanah]]. Selama dasawarsa itu, CCCPP mengorganisasi [[Tentara Rakyat Baru]] (NPA), sayap militer [[perang gerilya|gerilya]] Partai tersebut. Hingga kini NPA aktif mengadakan gerakan gerilya di seluruh Filipina, khususnya di bagian utara. Ia mengasingkan diri di [[Belanda]] setelah era [[Ferdinand Marcos]]. Ini terjadi setelah ia dilepaskan dari penjara oleh pemerintahan [[Corazón Aquino]] demi rekonsiliasi nasional. Pembebasan Sison diprotes keras oleh pihak militer. Dilaporkan bahwa ketika ia dibebaskan, Sison dan pengikut-pengikutnya secara aktif berusaha mendiskreditkan pemerintahan Aquino di media Eropa. Akibatnya, Corazon Aquino tidak berhasil memperoleh [[Penghargaan Nobel untuk Perdamaian Dunia]] pada 1986.
Setelah [[Serangan 11 September 2001|serangan]] terhadap [[World Trade Center]] pada [[11 September]] [[2001]], Presiden [[Gloria Macapagal-Arroyo]] bergabung dengan Presiden AS, [[George W. Bush]], dalam menggunakan tragedi itu sebagai sarana untuk mengecap Sison sebagai seorang teroris - meskipun hal itu banyak diprotes oleh para politikus terkemuka Filipina. Akibatnya, status perlindungan Sison dipertanyakan dan ia mengalami kesulitan karena tidak mempunyai tanah air.
== Tuduhan ==
# Bekas Senator [[Jovito Salonga]] menuduh Sison sebagai otak [[Pengeboman Plaza Miranda]] pada waktu Konvesi [[Partai Liberal]] untuk memaksa Marcos menunda [[habeas corpus]] dan menandatangani Proklamasi No. 1081 yang mengawali kehadiran Undang-undang DArurat di Filipina. Tuduhan ini telah diverifikasi oleh bekas anggota CPP seperti [[Víctor Corpus]], Alex Magno dan lainnya.
# Ia juga dituduh sebagai otak dari [[pembersihan]] intern berdaarahberdarah terhadap rekan-rekan sesama anggota CPP/NPA yang dicurigai sebagai agen-agen militer yang menyusup pada tahun 1980-an dan 1990-an. Pembersihan in menyebabkan matinya ribuan orang. Bukti-bukti dari pembersihan berdarah ini mulai bermunculan dengan ditemukannya [[kuburan massal]] di [[Provinsi Quezon]], [[Laguna]], dan di sejumlah wilayah [[Mindanao]]. Bekas anggota CPP/NPA, [[Robert Francis Garcia]] menulis sebuah catatan yang mengganggu tentang pembunuhan liar dalam gerakan komunis itu dalam bukunya yang banyak dipuji, '''To Suffer Thy Comrade'''. ▼
# Ia dilaporkan sebagai otak di balik [[pembunuhan]] terhadap lawan-lawan ideologisnya seperti [[Popoy Lagman]], [[Romulo Kintanar]], [[Hector Mabilangan]] dan sejumlah bekas anggota [[CPP]] yang dipandang Sison sebagai ancaman terhadap dominasinya di lingkungan gerakan komunis dan kelompok-kelompok yang sealiran di [[Filipina]] seperti [[Bayan Muna]], [[Gabriela]], dan [[Kilusang Mayo Uno]] ''(Gerakan 1 Mei)''. ▼
▲# Ia juga dituduh sebagai otak dari [[pembersihan]] intern berdaarah terhadap rekan-rekan sesama anggota CPP/NPA yang dicurigai sebagai agen-agen militer yang menyusup pada tahun 1980-an dan 1990-an. Pembersihan in menyebabkan matinya ribuan orang. Bukti-bukti dari pembersihan berdarah ini mulai bermunculan dengan ditemukannya [[kuburan massal]] di [[Provinsi Quezon]], [[Laguna]], dan di sejumlah wilayah [[Mindanao]]. Bekas anggota CPP/NPA, [[Robert Francis Garcia]] menulis sebuah catatan yang mengganggu tentang pembunuhan liar dalam gerakan komunis itu dalam bukunya yang banyak dipuji, '''To Suffer Thy Comrade'''.
▲# Ia dilaporkan sebagai otak di balik [[pembunuhan]] terhadap lawan-lawan ideologisnya seperti [[Popoy Lagman]], [[Romulo Kintanar]], [[Hector Mabilangan]] dan sejumlah bekas anggota [[CPP]] yang dipandang Sison sebagai ancaman terhadap dominasinya di lingkungan gerakan komunis dan kelompok-kelompok yang sealiran di [[Filipina]] seperti [[Bayan Muna]], [[Gabriela]], dan [[Kilusang Mayo Uno]] ''(Gerakan 1 Mei)''.
== Rujukan ==
|