Masa depan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hidayatsrf (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi 'right|175px|thumb|[[Ghost of Christmas Yet to Come sedang menunjukkan masa depan Scrooge dalam kisah ''A Christmas Carol'' karya Charles Dickens.]] '''Masa depan''' adalah waktu setelah masa kini. Kedatangannya dianggap tak terelakkan karena keberadaan waktu dan hukum fisika. Karena sifat realitas yang tampak dan keniscayaan masa depan, maka segala sesuatu yang ada saat...' |
Hidayatsrf (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
'''Masa depan''' adalah [[waktu]] setelah masa kini. Kedatangannya dianggap tak terelakkan karena keberadaan waktu dan hukum [[fisika]]. Karena sifat [[realitas]] yang tampak dan keniscayaan masa depan, maka segala sesuatu yang ada saat ini, dan yang akan ada dapat dikategorikan sebagai permanen, artinya akan ada selamanya, atau sementara, yang artinya akan berakhir.<ref>[https://books.google.com/books?id=UD8TAAAAYAAJ ''Encyclopædia of religion and ethics'']. Edinburgh: T. & T. Clark. pp. 335–337.</ref> Dalam pandangan Barat, yang menggunakan konsepsi waktu linier, masa depan adalah bagian dari garis waktu yang diproyeksikan dan diantisipasi untuk terjadi.<ref>Moore, C.-L. & Yamamoto, K. (1988). ''Beyond words: movement observation and analysis''. New York: Gordon and Breach. p. 57. (cf., The representation of time as a linear, unidirectional progression is a distinctly Occidental point of view.)</ref> Dalam [[relativitas khusus]], masa depan dianggap sebagai masa depan mutlak, atau [[kerucut cahaya]] masa depan.<ref>Eddington, A. S. (1921). [https://archive.org/details/spacetimeandgra00eddigoog ''Space, time and gravitation; an outline of the general relativity theory'']. Cambridge: University Press. p. 107.</ref>
Dalam
Konsep masa depan telah dieksplorasi secara ekstensif dalam berbagai produk budaya, termasuk gerakan seni dan aliran seni yang didedikasikan sepenuhnya untuk penjelasannya, seperti gerakan futurisme abad ke-20.
|