Pembicaraan:Psikologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 42:
:[[Pengguna:Kusyadi|Kusyadi]] <small>([[Pembicaraan pengguna:Kusyadi|bicara]])</small> 12:11, 19 November 2008 (UTC)
:*Parapsikologi adalah cabang psikologi lihat Kihlstrom, F.J. 2000. ''Parapsychology''. In Kazdin, A,E. ''Encylopedia of Psychology''. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association http://www.apa.org/books/4600100-terms2.pdf Kalau mau membaca secara keseluruhan silahkan ke Universitas yang berlangganan buku terbitan APA di situs EBSCOhost atau membeli langsung lewat Internet di situs APA.
:* PARAPSYCHOLOGY is the branch of psychology that studies a group of phenomena collectively known as psi, a term referring to the transfer of information or energy that cannot be explained by known physical or biological mechanisms. Psi phenomena include extrasensory perception (ESP), the acquisition of information without mediation by the sensory system(s), and psychokinesis (PK), action with mediation by the motor system. ESP, in turn, is manifested by telepathy (thought transference), clairvoyance (perception of objects that are not present in the sensory field), precognition (perception of future events), and postcognition (the perception, as opposed to the memory, of past events). Parapsychology is a branch of psychology because the phenomena it studies are mental (e.g., perceptual) or behavioral in nature. It should be understood at the outset that psi phenomena might well be explained in terms of normal processes. Thus, what appears to be clairvoyance might simply reflect an individual’s high degree of sensory acuity: what appears to be telepathy might reflect cues inadvertently transmitted by one person and unconsciously pickedup by another; what appears to be precognition might merely be coincidence: and what appears to be psychokinesis might be a product of simple fraud. Most psychologists incline toward these sorts of explanations for ostensibly paranormal phenomena (Kihlstrom, 2000).
:* Seandainya parapsikologi bukan cabang psikologi tentunya buku2 yang jelas2 berisi parapsikologi pastilah tidak akan tercantum dan diterbitkan di buku2 terbitan APA. Dengan demikian parapsikologi tidak diragukan lagi sebagai salah satu cabang psikologi. Lalu parapsikologi kan belum menjadi divisi di APA? Hal tersebut bukanlah masalah sebab parapsikolog-parapsikolog sudah terakomodir dalam divisi humanistic psychology baik itu dari transpersonal psychology maupun positive psychology, buktinya parapsikolog memegang jabatan-jabatan penting di divisi tersebut.
:* Di Universitas2 luar negeri bahkan sudah memberikan gelar akademik MA dan PhD (gelar internasional) dalam bidang psikologi dengan konsentrasi parapsikologi. misalnya Universitas Edinburgh di United Kingdom http://www.koestler-parapsychology.psy.ed.ac.uk/FAQs.html dan berbagai Universitas lainnya.
:* Penelitian parapsikologi memang membutuhkan banyak biaya, membutuhkan pemahaman serta penguasaan psikologi eksprimen yang kuat dan saat ini berkembang hanya di negara maju. Lalu apakah anda sudah memahami penelitian eksperimental parapsikologi bung kusyadi? Intelejen bahkan menggunakan parapsikologi sebagai salah satu pokok penting yang harus dikuasai dan dipelajari demi kepentingannya. Pola pikir saya jelas seperti seorang calon sarjana dari negara maju walaupun S1 dari dalam negeri.
:* Di Indonesia sendiri misalnya saya ambil contoh di Universitas Indonesia penelitian awal parapsikologi sudah ditelaah oleh dosennya seperti Ibu Noesjirwan, Pak Bastaman dan dalam tugas akhir para mahasiswanya pun dipersilahkan untuk meneliti topik2 parapsikologi. Parapsikologi bahkan sudah berkembang di Bali berkat jasa psikiater Ibu Luh Ketut Suryani dari Universitas Udayana bekerjasama dengan Universitas Edinburgh.
Daftar pustaka:
Kihlstrom, F.J. 2000. ''Parapsychology''. In Kazdin, A,E. ''Encylopedia of Psychology''. Volume 8. Washington DC: American Psychological Association
|