Pembicaraan:Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 202.67.39.29 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 202.67.39.25
Tag: Pengembalian
nonsens, halaman pembicaraan bukan forum
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 1:
{{StatusAP batal}}
 
== 2006 ==
 
 
Saya ingin mengubah nama artikel ini karena ada permintaan dari seorang pengguna di [[:en:User_talk:Meursault2004#Id_wikipedia|en:]]. Menurut saya ada benarnya pendapatnya. Pengguna ini istrinya adalah seorang Minangkabau. Sebab bahan-bahan rujukan yang saya baca juga menunjukkan nama ini. [[Pengguna:Meursault2004|Meursault2004]] 09:25, 27 Desember 2006 (UTC)
 
Baris 142 ⟶ 141:
Populasi orang Minang sepertinya kurang up to date. Di Lampung ditulis sekitar 70.000 jiwa padahal ratusan ribu. Di Jawa Timur, Jawa Tengah & Yogyakarta tidak ditulis, padahal di 3 daerah itu cukup signifikan. [http://www.harianhaluan.com/index.php/laporan-utama/17262-dua-juta-perantau-pulang-basamo- Ini], [http://www.sumbarprov.go.id/read/99/12/14/59/290-teras-sumbar/artikel/992-%E2%80%9Cmudik-perantau-minang-geliatkan-sektor-riil%E2%80%9D.html ini], [https://www.mail-archive.com/rantau-net@rantaunet.com/msg23576.html ini], dan [http://metro.news.viva.co.id/news/read/349042-foke-resmikan-tiga-proyek-rp9-1-miliar ini], mungkin bisa dijadikan gambaran kasar. Di Malaysia orang Minang tidak hanya di Negeri Sembilan, tapi menyebar di wilayah dan kota-kota besar lainnya. Menurut perkiraan kasar jumlahnya bisa sampai 10 juta (4,3 juta di Sumbar + 5,7 juta di rantau) atau lebih. Sekadar berbagi pendapat. Terima kasih. --[[Istimewa:Kontribusi pengguna/61.94.54.25|61.94.54.25]] 25 Januari 2015 05.34 (UTC)
:Populasi Orang Minang agak sulit didata karena tidak seperti orang Batak, Minang tidak memiliki marga yang melekat di nama orangnya. Selain itu, garis keturunan matrilineal juga membingungkan apabila terjadi perkawinan dengan non-Minang. Selama ini kan sensus BPS cuma menanyakan langsung ke warga "mengaku" sebagai etnis apa. Di Pekanbaru ada beberapa orang yang "mengaku" orang Melayu Riau, padahal jika ditelusuri sebenarnya keturunan Minang. '''''<font color="#3060D0">—[[Pengguna:Bluesatellite|blue]]</font><font color="forestgreen">[[Pembicaraan pengguna:Bluesatellite|§atellite]]</font>''''' 25 Mei 2017 04.31 (UTC)
 
== Sensus penduduk Minangkabau yang begitu meragukan. ==
 
Saya bertanya-tanya. Di Indonesia ini. Jumlah penduduk Minangkabau hanya 6 juta lebih. Sedangkan saya memiliki sepupu. Yang orang Minangkabau tidak mengetahui soal Pulau Jawa. Bahkan, dia menjawab ketika dia ditanya berapa jumlah provinsi di Pulau Jawa " Ada 3 saja ". Padahal 6. Sedangkan penduduk di Tiongkok saja. Yang jumlahnya hingga 1 miliar masih tau tentang kepulauan Jepang beserta nama negaranya ( Muhammad Nurfadhillah Iqbal )
 
== Adat Parpatih. ==
 
 
Dalam adat Parpatih. Dijelaskan. Bahwa. Semua keputusan adalah hasil dari musyawarah. Yang dikembangkan oleh " Datuak Parpatiah Nan Sabatang ". Sehingga banyak Orang Minangkabau yang berprasangka, atau bangga. Jika. Salah satu dari ajaran mereka. Dimasukkan dalam salah satu poin pancasila yang keempat. Tetapi. Dalam lareh Piliang. Justru semua keputusan harus diambil oleh para Datuk/pemimpin. Ini tentu kontradiksi. Apakah memang semua ajaran Minangkabau harus dibanggakan. Sedangkan Orang Minangkabau bisa belajar dari " Alam Takambang Menjadi Guru ".
 
 
 
 
 
Kalau seandainya saja dalam pancasila. Ada poin. Tentang ateis. Apakah Orang Minangkabau harus bangga juga ? Padahal. " Alam Takambang Menjadi Guru ". Orang Minangkabau saja harus belajar dari alam. Bukan, hanya masalah masyarakat yang diambil dari musyawarah. Bahkan, ada Orang Minangkabau yang mengambil keputusan melalui doa. Kepada tuhan yang maha esa.
 
 
 
Saya harap kritikan ini. Tidak menyinggung Orang Minangkabau. Orang Minang mengutamakan kejujuran dan diskusi.
 
 
 
 
 
 
Saya Orang Minangkabau juga. Saya akui. Dan saya akui bahwa Orang Minangkabau itu demokrasi. Semua cara pengambilan keputusan ditoleransi. Tidak feodal dan sinkretik seperti Budaya Jawa.
 
 
( Muhammad Nurfadhillah Iqbal ).
Kembali ke halaman "Orang Minangkabau".