Bahasa Melayu Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 132:
 
== Kosakata ==
Bahasa Melayu Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti [[Jambi]] dan [[Bengkulu]]. Di kedua daerah tersebut, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan. Akan tetapi, banyak juga bahasa Melayu Palembang asli yang tidak digunakan di Provinsi Jambi maupun Bengkulu. Logat yang dimiliki mereka pun berbeda. Kemiripan dengan bahasa Jawa ada kosakata seperti: iyo, bisojeru, metu, wong, ulo, rai, prei, sepur, melok, ladeng, iwak, gedek, dulur, dewe'an, bae, balek, banyu, awan, awak, iwak, balen, kelaso, kacek, dan jabo. Kemiripan dengan bahasa Banjar ada seperti banyu, awak, iwak, ladeng, dulur, umep (humap= gerah), enjuk (unjuk), jingok (jinguk), dan gancang.
 
Menurut penelitian leksikostatistik yang dilakukan oleh Uri Tadmor (2001), dari 200 kosakata dasar bahasa Melayu Palembang, 102 (51%) di antaranya bersesuaian dengan bahasa Melayu, 49 (24.5%) dengan bahasa Jawa, 32 (16%) dengan keduanya, dan 17 (8.5%) dengan lainnya. Penelitian ini menggunakan daftar 200 kosakata dasar Blust, yang sering digunakan dalam linguistik perbandingan bahasa-bahasa Austronesia, alih-alih daftar kosakata Swadesh yang ditolak keabsahannya oleh Tadmor. Dalam penelitian yang sama juga ditemukan kecenderungan de-Javanisasi bahasa Melayu Palembang bagi penutur muda.<ref>Tadmor, Uri. "Language Contact and Historical Reconstruction: The Case of Palembang Malay." Handout. 5th International Symposium on Malay/Indonesian Linguistics. Leipzig, 16-17 June 2001.</ref>