Kecibeling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}} |
k Menambahkan refrensi Tag: Dikembalikan VisualEditor |
||
Baris 25:
== Kemampuan dan manfaat ==
Di [[Malaysia]] dan [[Indonesia]], keji beling ini digunakan untuk anti [[diabetes]], diuretik, antisipilis, [[antioksidan]], dan anti[[mikroba]],{{sfn|Abu Bakar ''et al.''|2006|p=156}} dan [[laksatif]]. Umunya diseduh untuk dijadikan [[teh]].{{sfn|Abu Bakar ''et al.''|2006|p=152}} Zat kalium dari tumbuhan ini menyebabkan tumbuhan ini menyebabkan diuretik, sehingga dapat melarutkan batu yang terbentuk dari garam kalsium oksalat pada kantung empedu, kantung kencing, dan [[ginjal]].<ref>{{cite web|last=Billy Rizky|first=Katalogue|date=28 Juli 2021|title=Mengungkap Manfaat Daun Keji Beling, Bantu Atasi Diabetes|url=https://katalogue.id/kesehatan/mengungkap-manfaat-daun-keji-beling-bantu-atasi-diabetes/|website=Katalogue.id|accessdate=2021-07-28}}</ref> Kecibeling juga diketahui mengandung [[polifenol]], katekin, kafeina, tanin, dan [[vitamin]].{{sfn|Yaacob ''et al.''|2010|p=2}} Adanya kandungan asam silikat menyebabkan penderita [[gastritis]] dilarang meminum rebusan keji beling.{{sfn|Dalimartha|2007|p=39}}<!-- Selain itu, dapat juga menyembuhkan [[leukemia]] dan mencegah [[AIDS]].{{sfn|Al-Henhena ''et al.''|2011|p=3660}}
Sebuah percobaan pernah dilakukan terhadap mencit dengan menggunakan kecibeling ini, yang hasilnya dapat menyembuhkan nekrosis hati. Selain itu, dikabarkan bahwa kecibeling tidak beracun, dan mengandung antioksidan. Dibuktikan dengan tumbuhan ini yang hanya beracun terhadap kanker usus dan hati saja, ia tidak merusak sel sehat.{{sfn|Yaacob ''et al.''|2010|p=2}} Selain itu, diketahui tumbuhan ini lebih efektif membunuh [[sel]] [[kanker]] ketimbang obat-obatan kanker konvensional seperti [[tamoksifen]], doksorubisin, paklitaksel, dan dosetaksel. Ia baik untuk menyembuhkan kanker payudara, dan prostat.{{sfn|Yaacob ''et al.''|2010|p=5}} Namun, yang jelas kecibeling berpotensial untuk dikembangkan sebagai tumbuhan pencegah kanker.{{sfn|Yaacob ''et al.''|2010|p=13}}
|