Hentaigana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Pomtre (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
 
Setelah dikeluarkannya Peraturan tentang Sekolah Dasar tahun [[1900]] (''Shōgakkō-rei shikō kisoku'') yang menetapkan satu karakter hiragana untuk satu [[fonem]], bentuk-bentuk hiragana yang tidak tercantum dalam peraturan tersebut dinamakan hentaigana. Walaupun sudah ada peraturan pemerintah tentang bentuk baku hiragana, hentaigana hingga sebelum Perang Dunia II masih dipakai oleh sebagian orang Jepang, antara lain untuk menulis buku harian. Kamus besar bahasa Jepang asal [[zaman Meiji]], ''Genkai'' dan ''Daigenkai'' (edisi revisi dan perluasan dari ''Genkai'', terbitan tahun 1932) masih menggunakan hentaigana dalam penyusunan lema, misalnya dipakai hentaigana [[Berkas:TRON 9-834D.gif]], dan bukan bentuk baku hiragana し (''shi''). [[Natsume Sōseki]] menulis dengan hentaigana dalam berbagai manuskrip karyanya. Hingga sebelum perang, sebagian percetakan juga masih memiliki huruf timah untuk hentaigana.
 
[[File:Distorted hentaigana.png|thumb|Hentaigana dilupakan dan terdistorsi sedikit demi sedikit. Dari kiri adalah periode Meiji, 1975, 2004, 2017.]]
 
Seusai Perang Dunia II, [[Yasunari Kawabata]] masih memakai hentaigana dalam manuskrip yang ditulisnya pada tahun 1969. Orang Jepang masih memakai hentaigana untuk nama orang hingga diberlakukannya [[Peraturan Pendaftaran Keluarga]] (''Koseki-hō'') tahun 1948 yang melarang penggunaan hentaigana dalam Daftar Keluarga (''koseki''). Setelah surat kabar dan majalah hanya menggunakan bentuk baku hiragana, hentaigana semakin jarang digunakan.