[[Berkas:Also sprach Zarathustra.GIF|al=|jmpl|250x250px|Halaman sampul ''Sabda Zarathustra'' edisi pertama tahun 1883–1885 dalam bahasa Jerman.]]
Salah satu tema utama'''Waktu dalam ''[[Maka Berbicaralah Zarathustra|Sabda Zarathustra]]''''' adalah [[waktu]]salah satu tema utama dalam karya tersebut. Menjadi manusia berarti bertarung melawan waktu. Seseorang yang gagal bermain-main dengan waktu, membuatnya tidak dapat hidup pada masa kini. Tema tentang waktu dalam Zarathustra merupakan sumbangan berharga dari [[Friedrich Nietzsche]] untuk mengatasi [[metafisika]]. Tema tentang waktu dijumpai paling banyak dalam buku keempat, yaitu ketika Zarathustra tampil sebagai “nabi kembalinya segala sesuatu”. SecaraMenurut umumSt. Sunardi (teolog dari [[Universitas Sanata Dharma]]), Zarathustra secara umum ibarat sebuah kredo tanpa agama, manifesto tanpa massa, dan sosoknya ibarat seorang nabi kesepian tanpa pengikut yang mengelu-elukanelukannya. Sekalipun sebagai sebuah teks, Zarathustra merupakan karya yang mandiri, tidak perlu dibela oleh pengarangnya.