W.S. Rendra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k +{{Authority control}}, clean up
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Menghilangkan referensi
Baris 29:
Dr.H.C '''Willibrordus Surendra Broto Rendra''', S.S., M.A. ({{lahirmati|[[Kota Surakarta|Solo]], [[Hindia Belanda]]|7|11|1935|[[Depok]], [[Jawa Barat]]|6|8|2009}}) atau dikenal sebagai '''W.S. Rendra''' adalah [[penyair]], dramawan, pemeran dan sutradara [[teater]] berkebangsaan [[Indonesia]].
 
Sejak muda, dia menulis puisi, skenario drama, cerpen, dan esai sastra di berbagai media massa.<ref>http://www.lokerpuisi.web.id/2011/12/puisi-puisi-ws-rendra-si-burung-merak.html</ref>. Pernah mengenyam pendidikan di [[Universitas Gajah Mada]] dan dari perguruan tinggi itu Rendra menerima gelar [[Doktor]] [[honoris causa|Honoris Causa]]<ref>http://adibsusilasiraj.blogspot.com/2009/08/ws-rendra-terima-gelar-doktor-honoris.html</ref><ref>http://www.ugm.ac.id/id/berita/189-ws.rendra.akan.dikukuhkan.sebagai.doktor.honoris.causa.(hc).dari.ugm</ref>. Penyair yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak"<ref>http://www.life.viva.co.id/news/read/81017-mengapa_ws_rendra_dijuluki_si_burung_merak</ref> ini, pada tahun 1967 mendirikan Bengkel Teater di [[Yogyakarta]]. Melalui Bengkel Teater itu, Rendra melahirkan banyak seniman antara lain [[Sitok Srengenge]], [[Radhar Panca Dahana]], [[Adi Kurdi]], dan lain-lain. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia memindahkan Bengkel Teater ke [[Depok]], Oktober [[1985]].<ref>http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/w/ws-rendra/index.shtml</ref>.
 
== Kehidupan Pribadi ==
Baris 45:
Ia pertama kali memublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah ''Siasat''. Setelah itu, puisi-puisinya pun menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti ''Kisah'', ''Sen''i, ''Basis'', ''Konfrontasi'', dan ''Siasat Baru''. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun 60-an dan 70-an.
 
''Kaki Palsu'' adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika SMP dan ''Orang-orang di Tikungan Jalan'' adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya,'' Sastra Indonesia Modern II'' (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti [[Angkatan 45]], Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an. Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.<ref>{{Cite web |url=http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra |title=Salinan arsip |access-date=2009-08-07 |archive-date=2009-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090812042453/http://truveotube.com/about/sebatang-lisong-rendra |dead-url=yes }}</ref>.
 
Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa [[Inggris]], [[Belanda]], [[Jerman]], [[Jepang]], dan [[India]].