Bias implisit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Menambahkan sub judul garis waktu penelitian
Baris 6:
 
Bias implisit dapat mempengaruhi perilaku sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan mengenai bias implisit menjadi ranah pembahasan bagi berbagai disiplin ilmu termasuk [[neurosains]] dan [[psikologi]]. Memori seseorang yang melibatkan saraf otak mendorong untuk melakukan suatu tindakan. Berdasarkan pandangan ilmu psikologi, bias implisit dilakukan oleh seseorang tanpa disengaja atau di luar kesadaran atas perbedaan prasangka yang mengakibatkan perilaku dan penilaian sosial.<ref name=":0" />
 
== Garis waktu penelitian ==
Allport dalam penelitiannya ''The Nature of Prejudice'' pada tahun 1954 menuliskan bahwa studi menegenai kognisi sosial implisit memiliki dua rangkaian akar yang berbeda dan lebih baru. Prasangka bersumber dari perbedaan antara pemrosesan informasi "terkontrol" dan "otomatis". Jenis pengelompokan pemikiran kognisi ini dibuat oleh psikolog kognitif pada 1970-an misalnya, Shiffrin & Schneider pada tahun 1977. Sementara itu, Payne & Gawronski dalam bukunya pada tahun 2010, menyebutkan bahwa prasangka terkontrol dianggap dilakukan secara sengaja, menuntut perhatian, dan memiliki kapasitas yang terbatas. Selain itu, ia menyebutkan bahwa prasangka otomatis dianggap terbuka tanpa perhatian, memiliki kapasitas yang hampir tidak terbatas, dan sulit untuk dilakukan secara sengaja.<ref name=":1" />
 
Karya awal yang mulai mengarah pada bias implisit dikemukakan oleh Fazio dan koleganya. Ia mengungkapkan bahwa perilaku seseorang merupakan buah dari pemikiran seseorang yang otomatis dan terkontrol. Lebih lanjut, Fazio pada tahun 1955 menyebutkan pelabelan sosial antara lain "hitam" "perempuan", waktu reaksi subjek, terhadap kata-kata stereotip misalnya "malas" "pendidikan/pengasuhan". Orang-orang akan merespons lebih cepat terhadap konsep yang tertanam dalam memori, dan sebagian besar subjek merespons kata-kata seperti "malas" setelah terpapar "hitam" daripada "putih". Para peneliti secara standar mengambil pola ini untuk menunjukkan hubungan otomatis yang berprasangka antara konsep-konsep [[semantik]].<ref name=":1" /> Amondimo dan Kevin dalam penilitiannya pada tahun 2009 menambahkan bahwa prasangka dan pelabelansosial tidak dipengaruhi oleh pikiran terkontrol, itu artinya dilakukan secara tak sadar.
 
Aliran kedua berfokus pada (ketidaksadaran) seperti yang dituliskan Devine pada tahun 1989, Devine & Monteith pada tahun 1999,Dovidio & Gaertner pada tahun 2004, Greenwald & Banaji 1995, serta Banaji dan kawan-kawan pada tahu 1993. Dalam penelitianmereka menyebutkan bahwa kesadaran akan stereotip dapat mempengaruhi penilaian dan perilaku sosial dalam kemandirian relatif dari sikap yang dilaporkan subjek. Penelitian ini mendapat pengaruh dari teori memori implisit (Jacoby & Dallas 1981; Schacter 1987), yang mengarah ke definisi asli Greenwald & Banaji tentang "sikap implisit" sebagai jejak pengalaman masa lalu yang tidak teridentifikasi secara akurat untuk memediasi perasaan, pemikiran, atau tindakan yang disukai atau tidak disukai terhadap objek sosial.<ref name=":1" />
 
== Epistimologi ==