Baturaja, Ogan Komering Ulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
'''Baturaja''' adalah ibukota [[Kabupaten Ogan Komering Ulu]], yang terbagi menjadi 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Baturaja Timur (terdiri atas 9 kelurahan dan 5 desa) dan Kecamatan Baturaja Barat (terdiri atas 5 kelurahan dan 7 desa). Ibukota kabupaten yang dibelah oleh Sungai Ogan dan Sungai Lengkayap ini memiliki destinasi wisata seperti Lesung Bintang, Gua Kelambit, Bukit Katung, Bukit Pelawi dan Bukit Balau. Berdasarkan data sensus penduduk BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2020, Baturaja memiliki penduduk berjumlah 142.099 jiwa dengan luas wilayah 235,27 km2.
Baturaja memiliki Stasiun Transmisi TVRI yang berada di Jl.Tebing Pelawi (Bukit Pelawi) Kelurahan Batu Kuning Kecamatan Baturaja Barat. Bersiaran melalui analog pada saluran 39 UHF (dahulu 11 VHF) dengan daya pancar 5 KW yang cukup luas menjangkau wilayah OKU Raya, sebagian Way Kanan, sebagian Prabumulih, dan sebagian Muara Enim. Kedepan, sebelum 2 November 2022 akan ada rencana migrasi sinyal tv dari analog ke digital (Analog Switch Off). Kemungkinan besar TVRI sebagai pemegang MUX dan slot tv digital tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan tv swasta lainnya untuk bersiaran digital terestrial (DVB-T2) di Baturaja sehingga nantinya akan mempermudah masyarakat Baturaja dalam menonton televisi melalui antena biasa yang selama ini dilakukan melalui parabola atau internet. Terdapat juga beberapa stasiun radio yang bersiaran melalui gelombang FM (dahulu ada melalui gelombang AM) termasuk RRI Pro 1 Palembang yang dulu pernah merelay siarannya di Baturaja melalui FM 90,5 MHz. Beberapa surat kabar nasional, regional, dan lokal juga ada di Baturaja.▼
Terdapat juga beberapa fasilitas dan insfrastruktur diantaranya PT Semen Baturaja (SMBR), PLTU Kibang, Stasiun Kereta Api, Terminal Bus Batu Kuning, Pasar Induk Batu Kuning, Gedung Kesenian, Gedung Olahraga, Kolam Renang (City Water Park), Masjid Agung dan Islamic Center, Stadion Madya Kemiling, Raja Plaza, Citimall, RSUD Ibnu Sutowo, RS DKT dr Noesmir, RS Santo Antonio, The Zuri Hotel, BIL Hotel, dan lain lain.▼
Baturaja dahulu merupakan [[Kota administratif]] (Kotif) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1982. Sejak diberlakukan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah tidak dikenal adanya kota administratif, maka Kota Administratif Baturaja harus kembali menjadi bagian dari Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor. 33 Tahun 2003 tentang Penghapusan Kota Administratif karena saat itu dianggap tidak memenuhi persyaratan dan dinilai masih belum layak secara urgensi untuk menjadi sebuah kota otonom (dahulu dikenal kotamadya). Konsekuensinya, Pemerintah Kota Administratif Baturaja beserta jabatan Walikota Administratif Baturaja dihapus dan dibubarkan serta semua tanggung jawab diserahkan kembali ke Bupati Ogan Komering Ulu selaku kepada daerah induk.
Baris 24 ⟶ 20:
Sesuai yang direncanakan, jika nantinya Kota Baturaja terbentuk, maka ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu akan pindah dan bergeser ke Kecamatan Lubuk Batang yang dinilai mempunyai sejarah tersendiri di masa lalu diantaranya saat masa penjajahan Belanda (pernah menjadi ibukota Onder Afdeling Ogan Ulu yang merupakan cikal bakal OKU yang dahulunya berkedudukan di Lubuk Batang lalu kemudian dipindahkan ke Baturaja) dan disaat masa Orde Baru, Lubuk Batang pernah menjadi wilayah kerja Pembantu Bupati I. Selain itu, Lubuk Batang dianggap strategis karena letaknya tidak terlalu jauh dari Baturaja sehingga tidak begitu menyulitkan masyarakat yang akan berurusan nantinya.
▲Baturaja memiliki Stasiun Transmisi TVRI yang berada di Jl.Tebing Pelawi (Bukit Pelawi) Kelurahan Batu Kuning Kecamatan Baturaja Barat. Bersiaran melalui analog pada saluran 39 UHF (dahulu 11 VHF) dengan daya pancar 5 KW yang cukup luas menjangkau wilayah OKU Raya, sebagian Way Kanan, sebagian Prabumulih, dan sebagian Muara Enim. Kedepan, sebelum 2 November 2022 akan ada rencana migrasi sinyal tv dari analog ke digital (Analog Switch Off). Kemungkinan besar TVRI sebagai pemegang MUX dan slot tv digital tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan tv swasta lainnya untuk bersiaran digital terestrial (DVB-T2) di Baturaja sehingga nantinya akan mempermudah masyarakat Baturaja dalam menonton televisi melalui antena biasa yang selama ini dilakukan melalui parabola atau internet. Terdapat juga beberapa stasiun radio yang bersiaran melalui gelombang FM (dahulu ada melalui gelombang AM) termasuk RRI Pro 1 Palembang yang dulu pernah merelay siarannya di Baturaja melalui FM 90,5 MHz. Beberapa surat kabar nasional, regional, dan lokal juga ada di Baturaja.
▲Terdapat juga beberapa fasilitas dan insfrastruktur diantaranya PT Semen Baturaja (SMBR), PLTU Kibang, Stasiun Kereta Api, Terminal Bus Batu Kuning, Pasar Induk Batu Kuning, Gedung Kesenian, Gedung Olahraga, Kolam Renang (City Water Park), Masjid Agung dan Islamic Center, Stadion Madya Kemiling, Raja Plaza, Citimall, RSUD Ibnu Sutowo, RS DKT dr Noesmir, RS Santo Antonio, The Zuri Hotel, BIL Hotel, Universitas Baturaja, Universitas Mahakarya Asia, dan
== Pranala luar ==
|