Anjing Akita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Midori (bicara | kontrib)
-stub, referensi dari FCI
Baris 1:
{{Refimprove|date=July 2007}}
{{Infobox Dogbreed
<!-- Put article text AFTER this infobox markup. See: -->
Baris 12 ⟶ 11:
| fcinum = 255
| fcistd = http://www.pointernet.pds.hu/Kutya/standards/255.html#EN
| akcgroup = WorkingPekerja
| akcstd = http://www.akc.org/breeds/akita/index.cfm
| ankcgroup = GroupGrup 6 - (Utilitykarya guna)
| ankcstd = http://www.ankc.aust.com/akita.html
| ckcgroup = GroupGrup 3 - (Workinganjing Dogspekerja)
| ckcstd = http://www.ckc.ca/en/Default.aspx?tabid=99&BreedCode=AIA
| kcukgroup = UtilityKarya guna
| kcukstd = http://www.thekennelclub.org.uk/item/162
| nzkcgroup = UtilityKarya guna
| nzkcstd = http://www.nzkc.org.nz/br601.html
| ukcgroup = Northern Breeds
Baris 33 ⟶ 32:
}}<!-- End Infobox -->
 
{{nihongo|'''Akita inu'''|秋田犬}} adalah salah satu dari [[anjing ras Jepang]]. Nama resmi jenis anjing ini adalah akita inu (anjing akita). Di luar tempat asalnya di [[Prefektur Akita]], anjing berukuran besar ini disebut ''akita-ken'' (juga berarti anjing akita). [[Akita inu]] berbeda dari [[american akita]].
Akita Inu atau Japanese Akita Inu adalah anjing ras besar yang berasal dari Prefektur Akita, Jepang, dimana diperkirakan anjing Akita berasal. Kadang-kadang anjing ini disebut {{nihongo|Akita-ken|秋田犬}} berdasarkan [[Sino-Japanese|Sino-Japanese]]. Ras ini berbeda dengan Akita Amerika, dan cukup langka di banyak negara.
 
== Sejarah ==
Akita inu termasuk salah satu dari enam [[anjing ras Jepang]]. Anjing ini termasuk jenis anjing baru, dan baru diakui sebagai trah anjing sekitar 100 tahun yang lalu.
 
=== Moyang dari anjing petarung ===
Moyang akita inu adalah '''akita matagi''' yang dipakai untuk [[matagi]] (berburu [[rusa]] dan [[beruang]]). Pada zaman dulu, anjing berukuran besar tidak ada di Jepang. Akita matagi adalah anjing pemburu berukuran sedang untuk berburu beruang.
 
Pada [[zaman Edo]], [[klan Satake]] menguasai [[Provinsi Dewa]] bagian timur (wilayah Akita). Sebelumnya klan Satake adalah penguasa [[Provinsi Hitachi]] namun wilayah kekuasaannya ditukar dengan Provinsi Dewa setelah berpihak ke Pasukan Barat yang kalah dalam [[Pertempuran Sekigahara]]. [[Keshogunan Tokugawa]] memperlakukan klan Satake sebagai [[tozama daimyo]] yang kekuatan militernya sangat dibatasi.
 
Sekitar tahun [[1630]], klan Satake menganjurkan pengikutnya mengadakan [[adu anjing]] sebagai pelampiasan nafsu berperang. Klan Satake berintikan keluarga Satake Timur yang bermarkas di [[Istana Kubota]]. Keluarga klan Satake yang lain adalah Keluarga Barat, Keluarga Utara, dan Keluarga Selatan yang masing-masing berkedudukan di Ōtachi, Kakunodate, dan Yuzawa. Keluarga Barat yang berkedudukan di kawasan Ōtachi dikenal sebagai peternak anjing petarung hasil persilangan anjing matagi dan anjing lokal. Anjing yang mereka hasilkan disebut ōtachi-ken (anjing ōtachi).
 
Hingga [[zaman Meiji]], tradisi adu anjing di Jepang tidak juga hilang. Peternak terus mengawinkan anjing dari lokal dengan anjing impor berukuran besar untuk menghasilkan anjing petarung. Sekitar tahun [[1897]], peternak anjing di Prefektur Akita mendatangkan [[tosa inu]] dari [[Prefektur Kochi]] yang dikenal sebagai anjing petarung. Anjing jenis tosa inu disilangkan dengan anjing impor dari Barat sehingga tubuhnya semakin bertambah besar. Seusai [[Perang Sino-Jepang Pertama]], orang Jepang yang pergi [[Sakhalin]] membawa pulang [[sakhalin husky]] dan [[hokkaido inu]].
 
Di Prefektur Akita, moyang anjing akita terus disilangkan dengan anjing impor dari Barat, di antaranya diperkirakan dengan [[mastiff]] peliharaan insinyur Jerman di Pertambangan Kosaka. Pada pertengahan zaman Meiji, moyang anjing akita mulai disilangkan dengan [[anjing gembala jerman]] dan [[great dane]]. Tubuh akita inu dilahirkan semakin lama semakin besar. Pada waktu itu, telinga tegak dan ekor melengkung yang menjadi ciri khas anjing [[spitz]] mulai hilang.
 
Adu anjing dilarang di Prefektur Akita sejak tahun [[1908]] karena dianggap merusak masyarakat. Penduduk begitu tenggelam dalam judi adu anjing sehingga pemerintah prefektur melarang adu anjing. Pelarangan [[adu anjing]], [[adu ayam]], dan [[adu sapi]] di seluruh Jepang baru dilakukan [[Dinas Polisi Kekaisaran Jepang]] sejak [[26 Juli]] [[1916]]. Setelah adu anjing dilarang, peternak anjing dari Prefektur Akita mengalami masa suram. Anjing impor dari Barat menjadi lebih populer daripada anjing lokal. Berbagai jenis anjing campuran lahir dari persilangan dengan anjing impor dari Barat.
 
== Gerakan pelestarian ==
Pada [[zaman Taisho]], kalangan terpelajar menganggap perlu untuk melestarikan akita inu. Kegiatan pelestarian dipimpin wali kota Ōtachi. Pada waktu itu, gerakan pelestarian tidak dilakukan hanya terhadap anjing lokal asal Akita, melainkan juga terhadap anjing-anjing lokal dari tempat lain yang mulai bercampur dengan anjing impor dari Barat.
 
Pada [[1919]], Pemerintah Jepang menguluarkan Undang-Undang Pelestarian Monumen Alam. Pemimpin gerakan pelestarian anjing Jepang adalah [[Shōzaburo Watase]]. Ia pergi ke kota Ōtachi untuk menyelidiki kemungkinan anjing Prefektur Akita dijadikan monumen alam. Pada waktu itu, Watase tidak menganggapnya bisa dijadikan monumen alam. Pada tahun [[1922]], Shōzaburo Watase menerbitkan sebuah makalah tentang asal usul anjing Jepang, khususnya tentang akita inu.
 
Setelah bertambahnya minat terhadap perbaikan jenis anjing ini, akita inu mulai diternakkan oleh penggemar. Pada tahun [[1927]], wali kota Ōtachi mendirikan Perkumpulan Pelestarian Akita Inu. Pada tahun berikutnya, Perkumpulan Pelestarian Anjing Jepang didirikan di Tokyo dengan tujuan melestarikan akita inu, hokkaido inu, [[shiba inu]], [[kai inu]], dan [[shikoku inu]].
 
Akita inu akhirnya ditetapkan sebagai monumen alam Jepang pada tahun [[1931]]. Semuanya ada 9 ekor akita inu yang dijadikan monumen alam, dan akita ini menjadi anjing lokal Jepang yang pertama kali dijadikan monumen alam.
 
Pada tahun [[1932]], harian [[Asahi Shimbun]] memuat berita tentang anjing jenis akita inu yang setia menunggu majikannya di [[Stasiun Ueno]], [[Tokyo]]. [[Hachikō]] tidak tahu bahwa majikannya sudah meninggal dunia, dan terus menanti majikannya yang tidak kunjung pulang. Berkat kisah Hachikō, semakin banyak orang yang mengenal akita inu.
 
=== Kesulitan pangan selama perang ===
Kesulitan pangan di Jepang selama [[Perang Sino-Jepang]] hingga akhir [[Perang Dunia II]] menyebabkan anjing berukuran besar seperti akita inu berada dalam bahaya kepunahan. Jumlah akita inu berkurang drastis karena kurang makan dan dibunuh untuk diambil kulitnya. Anjing tidak diberi makan daging, melainkan hanya tepung dan sayuran sehingga sulit bereproduksi. Anak anjing yang lahir akhirnya mati karena kurang makan dan terkena ''[[canine distemper]]''. Selain [[anjing gembala jerman]] yang dipelihara militer untuk keperluan perang, anjing berukuran besar disita untuk dibunuh. Kulit anjing dipakai untuk keperluan seragam militer. Pecinta anjing berusaha menghindari peraturan dengan dengan mengawinkan anjing-anjing mereka dengan anjing gembala jerman. Seusai Perang Dunia II, jumlah anjing jenis akita inu berkurang drastis, dan tersisa dalam tiga jenis berbeda: akita matagi, akita petarung, dan akita gembala.
 
Usaha pemulihan anjing trah akita inu dilakukan dari seekor anjing bernama Kongo-go asal keturunan Provinsi Dewa. Kongo-go memperlihatkan ciri-ciri mastiff dan anjing gembala jerman. Namun penggemar menyadari ciri-ciri yang dimiliki Kongo-go bukan sebagai ciri anjing trah Jepang yang benar. Oleh karena itu, peternak berusaha menghilangkan galur trah asing. Persilangan dilakukan dengan akita matagi dengan tujuan mengembalikan trah murni. Galur murni dari trah berukuran besar berhasil distabilkan hingga menjadi akita inu yang dikenal sekarang.
 
== Pemerian ==
Berikut ini adalah standar akita inu menurut [[Federasi Kinologi Internasional]].<ref>{{cite web |url=http://www.pointernet.pds.hu/Kutya/standards/255.html#EN |title=FCI-Standard Nー255/ 02. 04. 2001 / GB |accessdate=8 December 2008 |work= |publisher= |date= }}</ref>
 
=== Ciri-ciri umum ===
Anjing ini berukuran besar, memiliki keseimbangan tubuh dan proporsi tubuh yang baik, dan bertubuh kekar. Anjing ini memiliki sifat yang tenang, setia, penurut, mudah diajar.
 
Perbandingan tinggi badan (diukur dari permukaan tanah sampai ke pundak) dan panjang badan (diukur dari pundak hingga titik di pantat) adalah 10 : 11. Anjing betina memiliki tubuh yang lebih panjang.
 
=== Kepala, telinga, moncong ===
Tengkorak kepala seimbang dengan tubuh. Bagian kening lebar, memiliki lipatan yang jelas namun bebas dari kerutan. Bentuk tulang [[dahi]] (stop) yang jelas.
 
Hidung besar dan hitam. Hanya anjing putih yang boleh sedikit kekurangan [[pigmen]], hidung hitam lebih baik. Moncong panjang, kuat, dan lebar, sedikit mengecil ke ujung tapi tidak meruncing. Bagian antara kedua mata lurus. Gigi kuat, bagian dalam gigi atas menyentuh bagian luar gigi bawah (menggunting), dan bibir rapat.
 
Mata agak sipit, bentuknya hampir segitiga karena bagian sudut luar mata naik ke atas. Kedua mata berjarak agak jauh. Warna mata coklat tua, namun makin gelap makin bagus.
 
Daun [[telinga]] relatif kecil, tebal, berbentuk segitiga dengan ujung yang sedikit melengkung. Kedua telinga berjarak agar jauh. Posisi daun telinga tegak, dan condong ke depan,
 
=== Badan ===
Leher kekar, seimbang dengan kepala, berotot, kencang tanpa lipatan kulit. Punggung lurus dan kuat, pinggang lebar dan berotot. Dada depan mengembang dengan baik, perut langsing.
 
Bulu ekor lebat dan dibawa di atas punggung. Bila menjuntai ke bawah, ujung ekor mencapai siku belakang.
 
Gaya berlari bagaikan berpegas dan penuh tenaga.
 
=== Bulu dan warna ===
Bulu bagian luar kasar dan lurus, sementara bulu bagian dalam halus dan rapat. Bagian pundak dan belakang paha ditutupi bulu yang lebih panjang. Bulu ekor lebih panjang dari bulu badan.
 
Warna coklat agak kuning redup, ''sesame'' (coklat agak kuning redup dengan ujung hitam), seperti loreng (''brindle''), dan putih. Kecuali anjing warna putih, semua warna harus memiliki ''urajiro'' (bulu bagian dalam berwarna putih di moncong, pipi, rahang bawah, leher, dada, badan dan ekor, serta bagian dalam paha).
 
Ukuran tinggi pada pundak 67 cm sementara betina 61 cm, masing-masing dengan toleransi 3 cm.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{Commons|Akita Inu}}
*{{en}} [http://www.petpublishing.com/dogken/breeds/akita.shtml Akita Inu]
*{{ja}} [http://www.akitainu-hozonkai.com/ Perkumpulan Pelestarian akita inu]
 
{{hewan-stub}}
[[Kategori:Jenis anjing]]