Muhammad VI dari Granada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 26:
Sebagai sepupu kedua dan sekaligus ipar dari [[Muhammad V dari Granada]] dan [[Ismail II dari Granada]], ia malah melancarkan kudeta kepada Muhammad V dan memahkotai Ismail II. Sebagai akibatnya, pengaruhnya menguat saat Ismail II berkuasa. Hingga akhirnya ia malah membunuh lagi Sultan yang ia angkat dan merebut kekuasaan sepenuhnya untuk dirinya sendiri.
 
Penulis-penulis dari dunia Islam mencatatnya dengan kesan yang buruk. Muhammad V dianggap penguasa tiran beretika buruk. Oktober 1360, ia bersekutu dengan [[Peter IV dari Aragon]] melawan [[Peter I dari Castile]] dalam [[Perang Dua Peter]], namuntetapi ia berbalik harus menghadapi Castile sendirian setelah tercipta perjanjian damai antara Aragon dan Castile pada bulan Mei 1361. Castile kemudian malah bersekutu dengan Muhammad V yang bebas dari pengasingan pada Bulan Agustus.
 
Perang melawan koalisi ini awalnya mudah bagi Muhammad VI. Tapi sejak Februari 1362, Peter I dan Muhammad V mendapat kemenangan beruntun. Pada tanggal 13 April, Muhammad VI melarikan diri dari Granada, sehingga Muhammad V bisa merebut kembali tahtanya. Dalam keadaan putus asa, Muhammad VI berusaha menyerahkan dirinya kepada Peter I di [[Sevilla]]. Namun reaksi Peter I malah sebaliknya, ia masih menyimpan dendam atas persekutuan Granada dengan Aragon. Peter I kemudian membunuhnya dengan tombak pada 27 April dan mengirimkan kepalanya ke Granada.
==Peta Geopolitik==
[[File:Spain and Western North Africa 1360.jpg|thumb|Granada dan kerajaan di sekitarnya pada tahun 1360]]
Keemiratan Granada adalah negara terakhir yang pernah eksis di Semenanjung Iberia, didirikan oleh [[Muhammad I dari Granada]] pada tahun 1230an. Melalui kombinasi diplomasi dan manuver militer, kerajaan ini bisa bertahan dengan independensinya dari tekanan kerajaan-kerajaan kristiani di sekitarnya serta Kesultanan Marinid di Moroko. Granada kadang bermusuhan dengan Castile dan Marinid, namuntetapi di lain waktu bisa pula menjalin persekutuan, atau malah mengadu domba mereka, untuk bisa terus bertahan dari dominasi kedua kerajaan besar ini.
 
Dari tahun ke tahun, Sultan-Sultan Granada bersumpah setia kepada Castile dan menyumbangkan upeti yang cukup banyak, sehingga Castile menganggap Granada adalah vasal yang sangat royal dan jadi sapi perahan, namun hal ini tak pernah dibahas penulis-penulis dari dunia Islam.
Baris 37:
==Latar belakang==
 
Muhammad ibn Ismail lahir 18 Maret 1333, kemungkinan besar di [[Granada]] dan anggota dari Dinasti Nasrid. Ia cucu dari Abu Abdullah Muhammad ibn Faraj, saudara dari Sultan [[Ismail I dari Granada]] yang memerintah dari tahun 1314 hingga 1325. Dari sanalah ia mendapat pertalian dari dengan anak dan cucu dari Ismail I, yang mendapat kekuasaan sebelum dirinya sendiri naik tahta. Pada tahun 1327, Muhammad ibn Faraj mengklaim tahta di [[Andarax]], namuntetapi ia dikalahkan [[Muhammad IV dari Granada]] (1359-1360). Ia kemudian memperkuat ikatan kebangsawanannya dengan menikahi anak perempuan Yusuf I (berkuasa 1333-1354) saat ia masih memerintah. Nama pasangannya tak diketahui, namuntetapi ia saudara tiri Muhammad V. Mereka memiliki anak perempuan yang menikahi Muhammad Ibnu Al Maul, anggoto keluarga yang sebenarnya berasal dari Kordoba. Pernikahan inilah yang kemudian melahirkan Sultan berikutnya, [[Yusuf IV dari Granada]] (berkuasa 1432) dan seorang anak perempuan bernama Maryam.
 
Muhammad diberi julukan el Bermejo ("Si Merah")—merujuk kepada janggut dan rambutnya yang kemerahan oleh kalangan Kristiani. Tapi kemudian julukan ini juga digunakan dalam sumber-sumber tulisan dalam dunia Islam. Sebelum naik tahta, ia mendapat gelar Al Rais, sebagaimana kebiasaan Keluarga Nasrid dalam memanggil keluarga bangsawannya.
Baris 64:
Muhammad VI juga meninggalkan kebijakan aliansi dengan Castile. Ia bahkan berhenti mengirim upeti ke Castile. Saat terjadi [[Perang Dua Peter]], ia memihak lawan Castile, Aragon. Tanggal 16 Februari 1361, perjanjian ditandatangani yang memungkinkan penduduk muslim di Aragon menyeberang ke Granada, mirip kebijakan Ismail I pada tahun 1321. Namun perjanjian ini sulit diwujudkan karena halangan-halangan yang diciptakan Peter IV. Surat menyurat antara Muhammad VI dan Peter IV dari Aragon disimpan hingga kini sebagai bagian dari dokumentasi Kerajaan Aragon.
 
Pada akhirnya Aragon kalah, dan ini membahayakan posisi Muhammad VI. Peter IV menyurati Muhammad VI, menyatakan bahwa ia menandatangani perjanjian damai dengan Castile atas petunjuk [[Paus Innocent VI]], namuntetapi tak bermaksud bermusuhan dengan Granada. Namun Castile kemudian mendapat kesempatan mengalihkan kekuatannya untuk menghabisi Granada. [[Peter I dari Castile]] kemudian mengancam Moroko untuk segera mengirimkan balik Muhammad V ke Semenanjung Iberia, bila tidak ingin kepemilikannya di sana diganggu oleh Castile. Abu Salim mematuhi ancaman ini. Bulan Agustus 1361, Muhammad V menyeberangi Selat Gibraltar. Ia mendirikan penguasa tandingan di Ronda, dengan dukungan finansial dari Peter I.
 
Kekuatan Maroko, Castilia, dan Muhammad V kemudian bersatu melawan Muhammad VI. Ia kemudian berusaha meminta bantuan kapal dari Aragon untuk bisa menghadapi persekutuan ini.