Teokrasi konstitusional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:A public demonstration in Maldive, calling for Sharia 2014.jpg|jmpl|Demonstrasi yang menuntut pemberlakuan syariah di [[Maladewa]] pada tahun 2014. Maladewa dianggap sebagai salah satu contoh teokrasi konstitusional mengingat Undang-Undang Dasar Maladewa menyatakan bagwa Islam adalah agama negara dan salah satu landasan hukum di Maladewa.<ref>Shamsul Falaah, [https://oxcon.ouplaw.com/view/10.1093/ocw/law-ocw-cm1006.016.1/law-ocw-cm1006 Islamic Constitutionalism in the Maldives: Islamness of the Maldivian Constitution and Laws], Oxford Constitutions of the World, OCW CM 1006 (MV).</ref>]]
Istilah '''teokrasi konstitusional''' mengacu kepada suatu bentuk tatanan politik dan hukum yang memberikan peran utama bagi satu agama. Tidak seperti [[teokrasi]] yang murni berlandaskan pada agama, teokrasi konstitusional berlandaskan pada [[undang-undang dasar]] seperti halnya negara-negara yang menganut [[konstitusionalisme]] dan bahkan memiliki pemisahan kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Contoh teokrasi konstitusional adalah [[Mesir]]; Pasal 2 [[Undang-Undang Dasar Mesir]] menyatakan bahwa "Asas-asas syariat Islam adalah sumber hukum utama perundang-undangan".