Penilaian autentik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kinara Hypatia (bicara | kontrib)
Menambahkan pranala dalam
Tekkadan (bicara | kontrib)
k Perbaikan kata
Baris 1:
{{wikify|date=2014}}{{tanpa_referensi|date=2014}}
'''Penilaian autentik''' adalah istilah yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan [[siswa]] dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (''performance'') siswa yang ditemui di dalam praktik dunia nyata.
 
Penilaian autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, [[guru]] secara tim, atau guru bekerja sama dengan siswa. Dalam penilaian autentik, keterlibatan siswa sangat penting. Asumsinya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar secara lebih baik jika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada penilaian autentik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari luar [[sekolah]].
 
[[Penilaian autentik]] mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
 
Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Penilaian autentik harus menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
 
Penilaian autentik ([[Authentic Assessment]]) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid atau reliabel. Jadi penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai (Sunarti, 2014).<ref>{{Cite web |url=https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/84934/mod_resource/content/3/Pengertian%20Penelitian%20Autentik.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2021-04-22 |archive-date=2021-04-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210422085653/https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/84934/mod_resource/content/3/Pengertian%20Penelitian%20Autentik.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Baris 18:
 
== Karakteristik ==
Adapun [[Karakteristik teknik bahan pertanian|Karakteristik]] AuthenticPenilaian AssessmentAutentik adalah: (a) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, bisa digunakan untuk formatif, (b) yang diukur keterampilan dan performansi, (c) bulkanbukan mengingat fakta, (d) berkesinambungan, (e) terintegrasi, (f) dapat digunakan sebagai masukan ([[feedback|feedback)]].
 
== Jenis ==