Basuki Probowinoto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 5:
Sejak sekolah, Probowinoto dikenal sebagai anak cerdas, karena seringnya melakukan lompatan ke tingkat yang lebih tinggi. Setelah menempuh sekolah guru (HIK), Probowinoto justru ingin masuk ke sekolah theologi. Sambil menunggu ujian akhir kelulusan, karena ia mempunyai ijazah guru, Ia diminta mengajar untuk suatu sekolah di Purwodadi. Selain itu, ia kerap diundang untuk ceramah di berbagai gereja lokal. Setelah lulus, ia dipanggil oleh dua gereja yaitu di Purwodadi serta di [[Kwitang, Senen, Jakarta Pusat|Kwitang, Jakarta]]. Atas anjuran gurunya, ia memutuskan untuk melayani di [[Jakarta]], yang katanya persoalannya sangat kompleks dan lebih mendesak.
===
Berkaitan dengan kiprahnya di bidang politik. Ia cukup menonjol di antara beberapa pemikir Kristen, khususnya dari kalangan rohaniawan/pendeta/domine. Dengan statusnya sebagai [[pendeta]], keberaniannya mengumpulkan beberapa tokoh Kristen untuk membentuk wadah bagi perjuangan kemerdekaan adalah salah satu karakternya yang menonjol. Pada [[masa pendudukan Jepang]], kehidupan gereja juga mendapat pengawasan yang cukup ketat. Posisinya sebagai pendeta ditopang oleh kenalannya dengan sesama pendeta dari [[Jepang]], membuatnya relatif lebih bisa bergerak untuk mengorganisasi kegiatan sosial dan politik. Namun, dia sendiri mengakui bahwa zaman Jepang menimbulkan ketakutan di masyarakat. Bahkan, menurutnya, saat itu ketakutan itu begitu luar biasa, sehingga para pemimpin juga merasa bahwa akan ada perpecahan oleh pendudukan Jepang tersebut.
|