Body Integrity Identity Disorder: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Aprilia D. (bicara | kontrib) k Awalan yang ditulis tebal dan penambahan sub judul referensi |
||
Baris 1:
'''''Body Integrity Identity Disorder''''' (BIID) adalah sebuah fenomena langka di mana seseorang menginginkan [[amputasi]] pada salah satu atau lebih bagian tubuhnya yang masih sehat atau menginginkan kelumpuhan pada [[Indra (fisiologi)|alat indera]].<ref name=":0">{{Cite journal|last=Müller|first=Sabine|date=2009-01-05|title=Body Integrity Identity Disorder (BIID)—Is the Amputation of Healthy Limbs Ethically Justified?|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15265160802588194|journal=The American Journal of Bioethics|language=en|volume=9|issue=1|pages=36–43|doi=10.1080/15265160802588194|issn=1526-5161}}</ref> Ini merupakan kondisi langka dan jarang dipelajari karena adanya ketidaksesuaian antara mental dan fisik. Bagian tubuh yang biasanya memiliki keinginan kuat untuk diamputasi adalah kaki, atau menjadi [[Kebutaan|buta]] atau [[Ketulian|tuli]].<ref>{{Cite journal|last=Brugger|first=P.|last2=Lenggenhager|first2=Bigna|date=2014/12|title=The bodily self and its disorders: neurological, psychological and social aspects|url=https://www.zora.uzh.ch/id/eprint/100466/|journal=Current Opinion in Neurology|volume=27|issue=6|pages=644–652|doi=10.1097/WCO.0000000000000151|issn=1080-8248|pmid=25333602}}</ref> Biasanya orang tersebut akan memutilasi dirinya sendiri atau meminta bantuan ahli bedah untuk melakukan transeksi sumsum tulang belakang.<ref name=":0" />
Sejauh ini, penyebab dari keberadaan fenomena ini masih diperdebatkan. Baik [[psikolog]], [[psikiater]] dan ahli saraf memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai alasan seseorang untuk mengamputasi salah satu bagian tubuh mereka. Ketiga ahli masih mendiskusikan penyebab merupakan gangguan neurotik seperti kelainan bawaan pada saraf yang menyebabkan ketidakcocokan antara tubuh fisik dan tubuh citra yang terjadi pada [[otak]], tepatnya pada korteks somatosensorik atau [[Gangguan jiwa|gangguan mental]] seperti [[Gangguan obsesif kompulsif|gangguan obsesif-kompulsif]] dan gangguan identitas.<ref name=":0" />
Dikarenakan penyebabnya masih didiskusikan, pengobatan yang digunakan sejauh ini tidak banyak berpengaruh pada keinginan untuk diamputasi. Obat yang diberikan pada penderita berupa [[antidepresan]], seperti ''selective serotonin reuptake inbihitor'' (SSRI) dan terapi perilaku terkadang dapat mengurangi keinginan untuk amputasi. Selain itu, terdapat juga metode membilas telinga dengan air hangat dan dingin secara bergantian untuk merangsang somatosentori.
= Referensi =
[[Kategori:Gangguan mental]]
[[Kategori:Gangguan neurologis]]
|