Lampung: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki daripada pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sejarah: Memperbaiki pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 83:
[[Berkas:Peta Legend.jpg|jmpl|kiri|280px|Wilayah [[Kerajaan Sunda]] tanah Banten, Wilayah [[Kepaksian Sekala Brak]] tanah Lampung]]
[[Berkas:PETA MARGA.jpg|jmpl|kiri|280px|Peta Pembagian Administratif yang menunjukkan wilayah dari pada Kepaksian dan Marga Lampung marga indeling residentie Lampung 1 Saat Drukkerij 1930 yang diperkuat oleh Dewan Perwatin LMAL Provinsi Lampung tahun 2005.]]
Diriwayatkan di dapat dari berbagai sumber di dalam sejarah pada jaman penyebaran Islam di Sekala Brak<ref>http://repository.lppm.unila.ac.id/23963/1/Yusdiyanto%20Lembaga%20adat%20skala%20brak.pdf</ref>, pada tahun sekitar 1401 Masehi hingga 1501 Masehi ada serangan dari kerajaan [[Kesultanan Palembang|Palembang]] tampa pemberitahuan tampa ada layaknya suatu pertikaian lebih dahulu tiba-tiba menyerang ke [[KerajaanGunung Adat Paksi Pak Sekala BrakPesagi| Atas]] didalam rentang waktu perlawanan ahirnya pasukan Palembang itu bisa dipukul mundur dan kembali. Suku-suku Lampung, baik yang berada di daerah [[Lampung|Lampung]], [[Sumatra Selatan|Palembang]] dan Pantai [[Banten|Banten]] Perpindahan Warga Negeri, ini bukannya sekaligus melainkan bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting didalam sejarah seperti:
# Adanya bencana alam berupa gempa bumi yang memaksa sebagian Warga suku Lampung untuk berpindah dan mencari penghidupan yang baru.
# Adanya hubungan kerjasama antara Lampung dengan [[Kesultanan Banten|Kesultanan Banten]], sehingga banyak keturunan suku Lampung yang berada di [[Banten]].
# Keinginan Masyarakat [[Suku Lampung]] untuk “Nyusuk Pekon” yang artinya mendirikan daerah baru ataupun Negeri baru untuk membesarkan adat bukan memisahkan diri.
#Ketika Suku bangsa yang mendiami Kepaksian Sekala Brak Kuno beribu negeri di [[Belalau, Lampung Barat|Bakhnasi Tanjung Menang]] melarikan diri dan Kerajaan Sekala Brak Kuno jatuh ketangan [[Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak|Kepaksian Sekala Brak]], hingga mereka menyebar kedaerah-daerah lainnya.
 
Pada abad Ke-16 M Berlangsung Sejak Tahun 1501 Masehi Sultan Banten mengajak kerjasama ekonomi dengan Umpu Nyerupa, bentuk kerjasama itu dikeluarkanlah surat Piagam Perjanjian oleh Sultan Abdul Mahasin Muhammad Zainal Abidin. Dari Wilayah [[Gedung Dalom|Kerajaan Adat Kepaksian Pernong Sekala Brak]] dan Umpu Nyerupa di Pesisir inilah kemudian berdiri marga-marga, khususnya lagi saat Abad Ke-19 M tahun 1824 M terjadilah pertukaran antara Inggris dan Belanda yaitu [[Singapura| Singapura]] dan [[Bengkulu| Keresidenan Bengkulen]], Belanda mendapatkan Bengkulu dan Inggris meninggalkan Bengkulu untuk mendapatkan Singapura, suatu hal yang pasti bahwa Inggris itu tidak pernah menjajah [[Paksi Pak]]. Ada beberapa perjanjian baik di Kepaksian nyerupa, Kepaksian Pernong, Kepaksian Bejalan di Way dan Kepaksian Belunguh, perjanjian Kompeni Inggris untuk tidak saling menyerang, kemudian perjanjian apa bila musuh menyerang dari laut maka Kompeni Inggris lah yang menghadapi, apabila musuh datang dari darat maka [[Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak]] lah yang menghadapi. [[Lambang Kepaksian Sekala Brak]] ini adalah Cambai Mak Bejunjungan dengan cicca tidak bersekutu berpisah tidak bercerai. Kejadian ini cukup membuktikan Adanya hubungan yang erat antara Lampung dengan [[Kesultanan Banten]], sehingga banyak ditemukannya keturunan [[Sekala Brak]] yang berada di Cikoneng Banten hingga saat ini. Pada jaman Pra-sejarah ada penambahan kata Adat menjadi Kerajaan Adat Kepaksian Pernong Sekala Brak<ref>https://skalabraknews.com/2018/03/27/selayang-pandang-sejarah-kerajaan-skalabrak-lampung-3547/</ref><ref>https://dinaspariwisata.lampungprov.go.id/halaman/detail/kawasan-batu-brak</ref><ref>http://p2k.stiehidayatullah.ac.id/eng/3046-2943/Kepaksian-Sekala-Brak_41700_hidayatullah_p2k-stiehidayatullah.html</ref>, [[Hanggum Jejama]] Kepaksian Pernong<ref>https://www.saibumi.com/artikel-109780-humas-skala-brak--dihari-lebaran-masyarakat--dihimbau-tidak-adakan-kerumunan.html</ref> adalah pengesahan hukum dari pada Kerajaan Sekala Brak<ref>https://www.lampungbaratkab.go.id/detailpost/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-asal-usul-ulun-lampung</ref>. Lampung tidak pernah menjadi wilayah kekuasaan [[Kerajaan Tarumanagara]] dan [[Kerajaan Sunda]] sampai abad ke-16. Sebelum akhirnya [[Kesultanan Banten]] menghancurkan [[Pakuan Pajajaran]], ibu kota Kerajaan Sunda. [[Sultan Hasanuddin]], lalu mengambil alih kekuasaan atas Banten. Hal ini dijelaskan dalam buku ''The Sultanate of Banten'' karya Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut:
 
{{quote|''"From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region".<ref name="Claude Guillot">{{cite book|last =Guillot|first =Claude.|publisher= Gramedia Book Publishing Division|title = The sultanate of Banten|date =|year =1990|page =19
Baris 138:
[[Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan]] adalah tokoh perjuangan lascar pejuang dari [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII) sekaligus pendiri pertama kali di Sumatra Selatan , Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan ini juga yang membawa sekaligus, Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan Tamong Batin yang merupakan Ayah Kandung dari Ratu Rochma Syuri Maulana gelar Ratu Mas Ria Intan (Ratu Kepaksian Pernong, Atas jasa-jasa para Pahlawan kemudian Pemerintah membangun Tugu Monpera Simpang Sender Ranau Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan di makamkan di makam pahlawan komarung. Nama dari pahlawan rakyat ranau tersebut di abadikan menjadi nama salah satu jalan di tengah kota Batu Raja, Pada saat menempuh jenjang pendidikan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan tinggal bersama-sama di rumah Ki Hadjar Dewantara bersama-sama juga dengan H. Agus Salim, Dr. (H.C.) Ir. H. [[Soekarno]], Daud Beureu'eh, dan kartosuryo, bahkan pada saat terjadi bertentangan berhadapan melawan belanda pada saat belanda ingin menguasai wilayah perkebunan tembakau di gunung seminung Ranau pada saat itu masyarakat Ranau melakukan perlawanan secara hukum Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan datang membawa seorang teman seperjuangannya yaitu H. Agus Salim, H. Agus Salim bersama-sama dengan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan menghadapi melawan Belanda dalam masalah hukum melalui jalur pengadilan kala itu, dan dimenangkan oleh rakyat yang diwakili oleh Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan dan H. Agus Salim di dalam sejarah.
 
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sampai akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung. Dengan Gubernur pertama Pjs Kusno Danupoyo dengan wakil Gubernur Nadirsyah Zaini periode (1964–1966) dilanjutkan dengan gubernur terpilih kala itu adalah '''Zainal Abidin Pagaralam''' dengan Sekda Provinsi Lampung [[Drs. H. MuchtarMochtar Hasan,S.H.]] periode (1966—1973)<ref>https://labrak.co/2019/09/in-memoriam-mochtar-hasan/</ref><ref>https://radarcom.id/2019/09/02/kenangan-tak-terlupakan-pangeran-edward-syah-pernong-terhadap-sosok-almarhum-hi-mochtar-hasan/</ref>.
 
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar. Kejayaan Lampung dari Jaman dahulu hingga sekarang di [[Kepaksian Sekala Brak]] adalah penghasil kopi favorit dunia. Sekala Brak dengan ketinggian tanah 500 hingga .1000 di atas permukaan laut (mdpl). Tanah subur memiliki perkebunan Kopi penyumbang ekspor terbanyak pertahunnya luas perkebunan kopi di sekala brak adalah diatas 53 ribu hektare (ha) tang berada di 15 Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat pada Jaman Pra-sejarah saat ini. perkebunan tersebut 100% dikelolah oleh rakyat sebanyak diatas 35.737 KK petani kopi. '''Sekitar 80% rakyat [[Kabupaten Lampung Barat]] Mata pencahariannya adalah perkebunan Kopi'''. Dorongan dari pemerintah dalam memberikan arahan kepada petani agar menerapkan sistem tanam tepat guna menjadi salah satu faktornya. Dalam meningkatkan produksi tanaman kopi khas lampung serta sebagai langkah mempermudah petani kopi dalam melakukan perbaikan lahan yang sudah dianggap tidak produktif lagi, Kabupaten Lampung Barat, menjadi sentra ujicoba pengembangan sistem [[Embriogenesis somatik]]<ref>https://media.neliti.com/media/publications/77634-none-fe383b23.pdf</ref> (ES) tanaman kopi untuk Provinsi Lampung<ref>https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5388680/lampung-barat-rumah-kopi-favorit-dunia</ref>.