Bangsa Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib) |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa) |
||
Baris 12:
=== Kebangkitan nasional ===
Pada dua dasawarsa awal abad ke-20, istilah Indonesia kemudian dimanfaatkan para cendekiawan untuk membangun rasa kebersamaan dan nasionalisme. Keindonesiaan memberikan mereka titik temu, walau berasal latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Pada kalangan pelajar dan cendekiawan inilah istilah Indonesia pertama kali digunakan sebagai kesatuan kesadaran berbangsa. Walaupun istilah ini lantas digunakan untuk siapa saja yang menolak [[kolonialisme]] Belanda, sehingga orang keturunan Tionghoa, India, Arab, dan Eropa yang membela kemerdekaan Indonesia dapat dikategorikan sebagai orang Indonesia, pada penerapannya kalangan tersebut sering kali dipinggirkan. Salah satu seruan populis dalam ''[[Darmo Kondo
Di antara sejumlah organisasi dan partai politik yang cenderung bersikap eksklusif pada masa itu, [[Indische Vereeniging|Perhimpunan Indonesia]] menerima keturunan Tionghoa dan etnis nonpribumi lain dengan tangan terbuka sebagai anggota organisasinya.<ref>{{Cite book|last=SE|first=DR Ir Justian Suhandinata|date=2013-02-06|url=https://books.google.co.id/books?id=e5RnDwAAQBAJ&pg=PA13&dq=kebijakan+soekarno+tionghoa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi4gIDe8_ftAhXaAnIKHW3aA_AQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=kebijakan%20soekarno%20tionghoa&f=false|title=WNI Keturunan Tionghoa Dalam Stabilitas Politik Ekonomi Indonesia|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-602-03-7449-9|language=id}}</ref> Di masa yang berdekatan, [[National Indische Partij|Indisch Partij]] juga berpandangan bahwa orang Hindia atau Indonesia adalah siapa saja yang menganggap Hindia atau Indonesia sebagai tanah airnya, tanpa peduli apakah dia orang Indonesia totok atau keturunan Tionghoa, Belanda atau Eropa, siapa pun warga negara Indonesia adalah orang Indonesia.<ref>{{Cite journal|last=Utomo|first=Wildan Sena|date=April 2014|title=Nasionalisme dan Gagasan Kebangsaan Indonesia Awal: Pemikiran Soewardi Suryaningrat, Tjiptomangoenkusumo dan Douwes Dekker 1912-1914|url=|journal=Lembaran Sejarah,|volume=11|issue=1|pages=|doi=}}</ref> Pemikiran ini dipengaruhi dari pandangan [[Tjipto Mangoenkoesoemo]] yang mengusulkan bahwa ''nation'' Hindia atau Indonesia terdiri dari berbagai macam golongan (termasuk peranakan Tionghoa, Eropa dan Arab) yang menganggap Indonesia sebagai tanah airnya dan secara giat memajukan tanah airnya; mereka yang mengedepankan kepentingan negara asing tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari orang Indonesia.<ref>{{Cite book|last=Suryadinata|first=Leo|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=BW_r0XtZFn4C&pg=PA125&dq=Indische+partij+tionghoa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjV5vmo_PftAhV97XMBHZN3AoUQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=Indische%20partij%20tionghoa&f=false|title=Etnis Tionghoa dan nasionalisme Indonesia: sebuah bunga rampai, 1965-2008|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-530-7|language=id}}</ref>
|