Lampung: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
TEKAB308 (bicara | kontrib)
k →‎Busana adat: Menyunting artikel
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 141:
[[Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan]] adalah tokoh perjuangan lascar pejuang dari [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII) sekaligus pendiri pertama kali di Sumatra Selatan , Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan ini juga yang membawa sekaligus, Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan Tamong Batin yang merupakan Ayah Kandung dari Ratu Rochma Syuri Maulana gelar Ratu Mas Ria Intan (Ratu Kepaksian Pernong, Atas jasa-jasa para Pahlawan kemudian Pemerintah membangun Tugu Monpera Simpang Sender Ranau Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan di makamkan di makam pahlawan komarung. Nama dari pahlawan rakyat ranau tersebut di abadikan menjadi nama salah satu jalan di tengah kota Batu Raja, Pada saat menempuh jenjang pendidikan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan tinggal bersama-sama di rumah Ki Hadjar Dewantara bersama-sama juga dengan H. Agus Salim, Dr. (H.C.) Ir. H. [[Soekarno]], Daud Beureu'eh, dan kartosuryo, bahkan pada saat terjadi bertentangan berhadapan melawan belanda pada saat belanda ingin menguasai wilayah perkebunan tembakau di gunung seminung Ranau pada saat itu masyarakat Ranau melakukan perlawanan secara hukum Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan datang membawa seorang teman seperjuangannya yaitu H. Agus Salim, H. Agus Salim bersama-sama dengan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan menghadapi melawan Belanda dalam masalah hukum melalui jalur pengadilan kala itu, dan dimenangkan oleh rakyat yang diwakili oleh Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan dan H. Agus Salim di dalam sejarah.
 
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sampai akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung. Dengan Gubernur pertama Pjs Kusno Danupoyo dengan wakil Gubernur Nadirsyah Zaini periode (1964–1966) dilanjutkan dengan gubernur terpilih kala itu adalah Zainal Abidin Pagaralam dengan Sekda Provinsi Lampung [[Mochtar Hasan]] gelar pangeran indra bangsawan, manuk bekhuga ayam hutan jantan dari tanggamus.<ref>https://radarcom.id/2019/09/04/kisah-sang-manuk-bekhuga-dari-tanah-semaka-pangeran-indra-bangsawan-mochtar-hasan/</ref>. Kejayaan Lampung dari Jaman dahulu hingga sekarang di [[Sekala Brak]] adalah penghasil kopi favorit dunia. Sekala Brak dengan ketinggian tanah 500 hingga .1000 di atas permukaan laut (mdpl). Tanah subur memiliki perkebunan Kopi penyumbang ekspor terbanyak pertahunnya luas perkebunan kopi di sekala brak adalah diatas 53 ribu hektare (ha) tang berada di 15 Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat pada Jaman Pra-sejarah saat ini. perkebunan tersebut 100% dikelolah oleh rakyat sebanyak diatas 35.737 KK petani kopi. Sekitar 70% rakyat [[Kabupaten Lampung Barat]] Mata pencahariannya adalah perkebunan Kopi. Dorongan dari pemerintah dalam memberikan arahan kepada petani agar menerapkan sistem tanam tepat guna menjadi salah satu faktornya. Dalam meningkatkan produksi tanaman kopi khas lampung serta sebagai langkah mempermudah petani kopi dalam melakukan perbaikan lahan yang sudah dianggap tidak produktif lagi, Kabupaten Lampung Barat, menjadi sentra ujicoba pengembangan sistem Embriogenesis somatik.
 
== Geografi ==
Baris 240:
 
=== Festival ===
Festival Sekura yang diadakan dalam seminggu setelah [[Idulfitri|Idul Fitri]] di Lampung Barat,<ref>https://lampungbaratkab.go.id/detailpost/tradisi-sekura-pesta-topeng-dari-lampung-barat</ref>, Festival Krakatau di Bandar Lampung, Festival Teluk Stabas di Pesisir Barat, Festival Teluk Semaka di Tanggamus, dan Festival Way Kambas di Lampung Timur.
 
=== Wisata budaya ===
Baris 299:
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Berikut ini merupakan komposisi suku bangsa di Lampung menurut hasil Sensus Penduduk 2010:<ref>{{Cite book|last=Ananta|first=Aris|date=2015|url=https://www.worldcat.org/oclc/1011165696|title=Demography of Indonesia's Ethnicity.|location=SG|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=978-981-4519-88-5|others=Evi Nurvidya Arifin, M. Sairi Hasbullah, Nur Budi Handayani, Agus Pramono|oclc=1011165696}}</ref>:
{| class="wikitable sortable mw-collapsible"
|+
Baris 442:
Pada pinggang dibalutkan tapis bersulam benang emas penuh diikat dengan pending. Bagian dada dilibatkan membentuk silang limar, yaitu selendang dari sutra disulam benang emas penuh. Lengan dihias dengan gelang burung dan gelang kana. Perlengkapan lain yang menghiasi badan sama seperti yang dikenakan oleh mempelai wanita. Kaki kedua mempelai dibungkus dengan selop beludru warna hitam.
 
Pakaian adat kebesaran penutup kepala Sultan (Saibatin Raja Adat Dikepaksian) yang diperuntukkan mutlak dipakai oleh Saibatin hanya diperbolehkan di pakai untuk Sultan [[Saibatin]] Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak disebut Tukkus, tukkus ini adalah simbol kebesaran yang sakral karena tukkus dari pada saibatin ini adalah Mahkota Kerajaan, Mahkota Kerajaan Sekala Brak tersebut berbelalai dan tidak berekor, sedangkam yang beradok gelar khaja dan batin tukkus berbelalai dan berekor. Di way handak kalianda [[Lampung Selatan]] tukkus adalah ikat kepala yang pernah di pakai oleh [[Radin Intan II]] zaman dahulu kala.<ref>https://pks.id/content/gunakan-tukkus-saat-audiensi-ke-fraksi-pks-gml-bawa-semangat-raden-inten</ref>. Kikat Hanuang bani adalah penutup Ikat Kepala yang dikenakan oleh para Panglima, Bahatur, Punggawa, Perangkat adat didalam adat Lampung Saibatin. Kikat ini menyimbolkan ketangkasan, keberanian pantang mundur. Bentuknya mengibaratkan tanduk “Hanuang”(Kambing Hutan).<ref>https://www.iglobalnews.co.id/2017/03/panglima-alif-jaya-adat/</ref>. Kain serong gantung, khusus untuk Sultan (Saibatin Raja Adat Dikepaksian) dikenakan disebelah kiri, sedangkan Khaja dan batin disebelah kanan. Dalam tatanan adat SAIBATIN Paksi Pak Sekala Brak yang berpusat di [[Kabupaten Lampung Barat]] penggunaan Tungkus dan kain diatur sebagai berikut :
 
#Tukkus berbelalai tanpa ekor hanya boleh dikenakan oleh Sultan [[Penobatan Sultan Sekala Brak|(Saibatin Raja Adat Dikepaksian)]] dan [[Pangeran Alprinse Syah Pernong|Putra Mahkota]], sedangkan Tukkus yang berbelalai dan berekor hanya boleh dipakai oleh khaja atau batin.
Baris 449:
#Bagi yang bergelar/"adok" Minak dan seterusnya mengenakan sarung "babakh atung" yaitu kain yang dipakai sebatas lutut, pinggiran kain bagian bawahnya rata dan dilengkapi dengan penutup kepala berupa kopiah tapis atau perahu.
 
Ikat pinggang, Sultan (Saibatin Raja Adat Dikepaksian) mengenakan "Bebadung Dalom" yaitu ikat pinggang berkepala besar berbentuk bulat telur dengan satu titik ditengah, sedangkan khaja dan batin mengenakan ikat pinggang biasa. Keunikan dari adat SAIBATIN adalah Baik Laki-laki maupun Perempuan sama-sama memegang "Pemanohan"/pusaka yaitu keris, hal ini menggambarkan bahwa walaupun adat SAIBATIN menganut garis Ayah (Patrilinear) namun sang Permaisuri dari [[Puniakan Ratu Ir. Nurul Adiati|Sultan (Saibatin Raja Adat Dikepaksian)]], Perempuan siap tampil memimpin apabila sang suami/Laki-laki berhalangan.<ref>http://rohyanudin.blogspot.com/2015/01/monumen-suku-lampung-sai-batin.html</ref>.
 
== Media massa ==