Lastri Berry Wijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwitia S (bicara | kontrib)
k Liputan Penting: saya mengganti koma menjadi titik karena kalimat telah selesai
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 25:
Selama bekerja sebagai [[wartawan]], Adek Berry telah meliput berbagai peristiwa [[bencana alam]] di seluruh dunia. Adek Berry pernah meliput peristiwa [[tsunami]] di [[Aceh]] pada tahun 2004 dan [[banjir]] di [[Sindh|Provinsi Sindh]], [[Pakistan]] pada tahun 2010. Ia juga pernah meliput berbagai peristiwa [[gempa bumi]]. Pada tahun 2006, ia meliput gempa bumi di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], gempa bumi di [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan di [[Kota Padang|Padang]] pada tahun 2009. Selain itu, Adek Berry berhasil meliput [[Letusan gunung|erupsi]] [[Gunung Merapi]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tahun 2010. Adek Berry juga meliput berbagai [[kecelakaan]] [[Pesawat terbang|pesawat]] seperti kecelakaan pesawat [[Adam Air]] di [[Kota Makassar|Makassar]] pada tahun 2007. Tahun 2012 juga meliput jatuhnya pesawat [[Sukhoi Superjet 100]] buatan [[Rusia|Russia]] di [[Gunung Salak]] yang berada di Kecamatan Cijeruk, [[Kabupaten Bogor]], dan juga kejadian kecelakaan pesawat [[AirAsia]] di [[Kalimantan]] pada tahun 2014.<ref name=":1" />
 
Adek Berry juga meliput berbagai peristiwa [[sosial]] dan [[politik]] di berbagai [[negara]]. Pada tahun 1999, Adek Berry berhasil meliput peristiwa [[Referendum]] [[Timor Leste]] dan Kerusuhan Ambon. [[Pemilihan presiden]] di [[Timor Leste]] diliput olehnya pada tahun 2007. Tahun 2007 Adek Berry juga meliput proses pencarian [[serpihan]] pesawat [[Adam Air]] yang terbang dari [[Kota Surabaya|Surabaya]] ke [[Kota Manado|Manado]] yang jatuh di desa [[Kabupaten Barru|Barru]] [[Sulawesi Selatan]].<ref name=":2" />. Ia juga berhasil meliput peristiwa [[Hukuman mati|eksekusi]] terpidana mati [[bom Bali]] di [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]] pada tahun 2008 dan pada tahun 2009, ia menyaksikan peristiwa pasca pengeboman ''(aftermath)'' di [[JW Marriott Jakarta|JW Marriott]] dan [[Ritz-Carlton Jakarta|Ritz Carlton]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Peristiwa politik terbesar yang telah diliputnya adalah perang [[Afganistan|Afghanistan]] yang berlangsung sejak tahun 2011 hingga tahun 2012. Selain meliput berita sosial dan politik. Adek Berry juga melakukan liputan [[olahraga]]. Beliau tercatat berhasil meliput kejuaraan-kejuaraan reputasi besar. Pada tahun 2011, Adek Berry meliput [[Pesta Olahraga Asia Tenggara|Sea Games]] di Jakarta, serta tahun 2012 juga berhasil meliput [[Olimpiade Musim Panas 2012|Olimpiade London]]. Adek Berry kemudian kembali meliput Sea Games yang diadakan di [[Malaysia]] pada tahun 2017.<ref name=":1" />
 
Saat Indonesia mengkonfirmasi adanya pasien Covid 19 pada tanggal 2 Maret 2020, Adek Berry aktif meliput berita masa pandemi di beberapa rumah sakit pasien Covid 19 dan juga pemakaman korban Covid 19 di [[Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur|Pondok Ranggon]] Jakarta. Dalam melakukan liputan [[Pandemi COVID-19|Covid 19]] Adek Berry melakukan prosedur liputan dan protokoler kesehatan dengan ketat serta tes [[Antigen]] sebelum mendapatkan [[vaksin]]
Baris 34:
 
=== Mata Lensa ===
Berry telah menerbitkan sebuah [[buku]] berjudul Mata Lensa.<ref name=":2">{{Cite book|last=Berry|first=Adek|date=2017|url=https://www.goodreads.com/book/show/37006604-mata-lensa|title=Mata Lensa|location=Jakarta|publisher=Transmedia|isbn=9786021036686|pages=366|url-status=live}}</ref>. Buku ini berisi [[Foto|foto-foto]] [[Jurnalisme|jurnalistik]] yang menggambarkan kisah perjalanannya yang penuh tantangan dalam menekuni dunia jurnalistik. Buku Mata Lensa diterbitkan oleh [[Trans Media|TransMedia]] dengan tebal 358 [[Halaman (kertas)|halaman]]. Buku ini mengungkapkan berbagai peristiwa penting dalam [[sejarah]] yang terjadi di berbagai [[negara]] dan di [[Indonesia]] sejak tahun 1998. Selain itu, buku ini juga memberikan berbagai [[pengetahuan]] baru yang berkaitan dengan [[Redaksi (acara televisi)|keredaksian]] sebuah [[berita]] yang jarang diketahui oleh [[publik]].<ref name=":0" /> Merawat Intuisi dan memelihara konsistensi menjadi kata Kunci Adek Berry dalam menjalankan profesinya di dunia Fotografi Jurnalistik hal yang disampaikan oleh [[Oscar Motuloh|Oscar motuloh]] pada buku Mata Lensa. Selain itu [[Arbain Rambey]] juga memberi tanggapan bahwa buku Mata Lensa ini tidak sekadar merangkai kisah seorang pelaku foto jurnalistik namun juga menjadi [[pustaka]] unik.
 
== Referensi ==