Martabak mesir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fahmiwotamild (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 23:
Asal usul martabak, termasuk martabak Mesir, adalah dari Timur Tengah dan India. [[Martabak]] berasal dari kata ''mutabbaq'' ([[bahasa Arab]]: مطبق) yang berarti "terlipat", merujuk pada makanan roti pipih yang dilipat-lipat saat pembuatannya. Dulu sembari berdagang, terjadi pula akulturasi budaya Arab dan India dengan masyarakat setempat, termasuk dalam hal makanan. Martabak oleh bangsa Arab dan India disajikan dengan berbagai macam jenis olahan dan rempah rempah.
 
Istilah "Mesir" pada martabak ini muncul karena saat itu makanan ini pertama kali dibawa oleh orang Arab dan India berkulit hitam. Kemudian menjadi salah kaprah oleh masyarakat setempat dan disebut sebagai "Orang Mesir". Hingga akhirnya dinamakan Martabak Mesir oleh masyarakat setempat.<ref name=":1" />.
 
Terlepas dari itu, masyarakat setempat menyukai martabak tersebut hingga dipadukan dengan citarasa Minangkabau. Campuran daging giling yang digunakan sebagai isian martabak dicampurkan dengan beragam rempah hingga menyerupai daging [[Rendang]].
 
Martabak Mesir awalnya diperkenalkan oleh saudagar dari Kubang yang bernama H. Yusri Darwis yang dikenal dengan panggilan akrab Hayuda pada tahun 1971 di Jalan M Yamin, [[Padang]]. Saat itu gerai pertamanya dibuka dengan nama "Martabak Mesir Kubang" yang identik dengan logo foto sang pendirinya, tetapi pada saat mendaftarkan hak paten kata "Mesir" tidak boleh digunakan karena merupakan nama negara. Sehingga namanya berganti menjadi Martabak Kubang Hayuda. Sejak masuk ke Jakarta 1988, gerai ini telah memiliki 4 cabang: Tebet, Kali Malang, Margonda (Depok) dan Kedung Halang (Bogor).<ref>{{Cite web|url=https://www.pumasera.com/content/restaurant/detail/martabak-kubang-hayuda|title=Martabak Kubang Hayuda Delivery|last=|first=|date=|website=Pumasera|publisher=|language=id|access-date=2018-01-07}}</ref>.
 
Hingga saat ini martabak mesir tidak hanya dikenal di [[Sumatra Barat]] dan [[Jakarta]] saja, tetapi telah diperkenalkan ke berbagai daerah oleh para perantau dari [[Kubang, Guguk, Lima Puluh Kota|Kubang]] yang membuka usaha Martabak Mesir di daerahnya merantau.
Baris 33:
== Perbedaan dengan Martabak Telur ==
[[Berkas:Resep Martabak Kubang Khas Padang.jpg|jmpl|250px|ka|Martabak mesir yang kuah cukanya telah dituangkan ke atas martabak yang telah dipotong-potong, cara makan yang lazim ditemukan di rumah makan khas Minang.]]
Sepintas martabak mesir dan martabak telur akan terlihat sama, begitupun asal muasal yang juga sama yaitu dari makanan Arab dan India. Namun, perbedaan tempat saat pertama kali diperkenalkan membuatnya berkembang menjadi sedikit berbeda. Martabak yang diperkenalkan di [[Sumatra Barat]] berkembang menjadi Martabak Mesir,<ref>{{Cite web|url=http://www.masakandapurku.com/2015/05/resep-martabak-kubang-khas-padang.html|title=Resep Martabak Kubang Khas Padang|last=iskundarti|first=etik|website=www.masakandapurku.com|access-date=2018-01-07}}</ref>, sedangkan martabak yang diperkenalkan di [[Jawa Tengah]] berkembang menjadi [[Martabak Telur]].<ref>{{Cite news|url=https://www.kaskus.co.id/thread/51602f494f6ea1836c000008/asal-usul-martabak/|title=Asal Usul Martabak|last=mts07|newspaper=KASKUS|language=ID|access-date=2018-01-07}}</ref>.
 
Perbedaan lainnya yaitu dari bahan yang digunakan. Untuk isiannya, keduanya memakai daun bawang, telur, dan daging giling. Telurnya bisa pilih antara telur ayam dan telur bebek, sedangkan dagingnya bisa pakai daging giling ayam atau sapi. Untuk bumbu daging martabak telur umumnya lebih sederhana, yakni bawang bombay, bawang putih, dan garam-merica secukupnya. Sedangkan bumbu daging martabak mesir adalah bawang merah, bawang putih, pala, lengkuas, jahe, jintan, bunga lawang, daun atau bubuk kari, daun salam, dan bahkan santan, menyerupai [[Rendang]].<ref name=":1" />.
 
Salah satu keunikan lain yang membedakan citarasa keduanya adalah bahan minyaknya. Martabak telur umumnya menggunakan minyak kelapa untuk menggoreng martabak, sedangkan martabak mesir menggunakan margarin, mentega, atau minyak samin.
 
Kedua jenis martabak ini sama-sama disajikan dengan kuah cuka yang terasa pedas-asam, tetapi tetap memiliki perbedaan.Kuah cuka martabak telur dibuat dari gula merah, air asam atau cuka, air, dan garam secukupnya dengan diberi tambahan potongan wortel, bawang merah, timun, dan cabai rawit. Namun, campuran kuah cuka untuk martabak mesir lebih sederhana, yakni potongan bawang bombay, cabai rawit, dan tomat.<ref name=":1" />.
 
Martabak telur biasanya disantap dengan mengambil sepotong bagian martabak lalu dicelupkan pada kuah cuka. Namun, jika disantap di rumah makan khas Minang atau Sumatra, kuah cuka biasanya langsung dituangkan ke atas sepiring martabak mesir yang sudah dipotong-potong.<ref name=":0" />.
 
== Galeri ==