Setelah kalah dari [[Pertempuran Walaja]], pasukan Arab Kristen yang selamat dari pertempuran menyeberangi sungai Khaseef (sebuah anak sungai dari [[Judul halaman|Sungai Efrat]]
dan bergerak di antaranya dan sungai Efrat).<ref>Tabari Vol. 2, P. 560</ref> . Perjalanan mereka berhenti di Ullais 10 mil dari lokasi [[Judul halaman|Pertempuran Walaja]]. Pasukan Muslim waspada atas kehadiran mereka, tetapi karena mereka jauh lebih sedikit dan merupakan sisa-sisa dari pertempuran Walaja, meraka tidak dianggap berbahaya. Namun ketika mereka mulai kembali berkonsolidasi dan bertambah kekuatannya melalui datangnya beberapa tambahan dari suku-suku Arab Kristen, umumya dari Bani Bakr. [[Khalid ibn Walid]] mengetahui hal ini dan bersama Pasukan Rasyidin menyeberang sungai Khaseef dan langsung menuju Ullais. Sementara itu Kaisar Ardsheer mengirimkan perintah kepada Bahman untuk bergerak menuju Ullais dan mengambil kendali atas pasukan, untuk menghentikan pergerakan maju pasukan Muslim di Ullais. Bahman kemudian mengirimkan jenderal seniornya, Saban dan tentara kerajaan, memintanya untuk menghindari pertempuran hingga ia tiba di Ullais.<ref>Tabari: Vol. 2, p. 560.</ref>. Jaban kemudian berangkat dengan pasukan kerajaan, Bahman kembali ke [[Ctesiphon]] untuk mendiskusikan beberapa hal penting dengan Kaisar. Tiba di sama ia mengetahui bahwa kaisar sedang sakit, dan tetao hadir disana uuntuk membicarakan hal ini. Persia dan Arab menyadari bahwa Muslim memiliki misi untuk menguasai Al-Hirah. Mereka memutuskan untuk menyerang pasukan Muslim dan mengalahkan mereka. Pasukan Arab Kristen berada di bawah kendali seorang kepala suku, Abdul-Aswad yang kehilangan 2 anak laki-lakinya pada Pertempuran Walaja melawan pasukan Muslim.