Prabuningrat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 28:
* BRA Puspitaningdiah}}}}
'''H. G.B.P.H. Prabuningrat''' (bernama '''B.R.M. Tinggarto''' saat masih kecil; {{lahirmati|[[Yogyakarta]]|8|6|1911|[[Yogyakarta]]|31|8|1982}}) adalah salah satu putra [[Hamengkubuwana VIII]] dari istri selir bernama BRA Puspitaningdiah. Prabuningrat antaranya dikenal karena pernah menjadi [[Daftar Rektor Universitas Islam Indonesia|Rektor Universitas Islam Indonesia]] selama 3 periode, sejak 1970 hingga 1982.<ref name=":0">{{Cite web|title=Rektor Universitas Islam Indonesia|url=https://www.uii.ac.id/profil/sejarah/rektor/|website=Universitas Islam Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-05-15}}</ref>
== Masa Kecil dan Pendidikan ==
Meski lahir di dalam Kraton, namun sejak usia 5 tahun Tinggarto telah dititipkan untuk hidup bersama sebuah keluarga Belanda di Magelang<ref>{{Cite book|first=A. Dahana et al.|date=1988|url=https://books.google.com/books?id=6hRLAAAAMAAJ|title=Sri Sultan, hari-hari Hamengku Buwono IX: sebuah presentasi majalah Tempo|publisher=Grafitipers|language=id|url-status=live}}</ref> dan mendapatkan nama panggilan Pim.<ref>{{Cite book|last=Poeze|first=Harry A.|date=2008|url=https://www.worldcat.org/oclc/271738644|title=Di negeri penjajah : orang Indonesia di negeri Belanda, 1600-1950|location=Jakarta|publisher=KPG bekerjasama dengan KITLV-Jakarta|isbn=978-979-9101-23-5|edition=Cet. 1|others=|oclc=271738644|url-status=live}}</ref>
Di Bandung, Tinggarto tidak sampai tamat karena pada bulan Maret 1930 ia bertolak ke negeri Belanda bersama [[Hamengkubuwana IX|Dorodjatun]] adiknya. Tinggarto masuk pendidikan gimnasium di [[Haarlem]] dan lulus empat tahun kemudian. Ia selanjutnya berkuliah di [[Universitas Leiden|Rijksuniversiteit te Leiden]] jurusan hukum Hindia. Namun belum sampai lulus, Tinggarto mesti pulang mengikuti panggilan sang ayah pada 1939.
== Masa Dewasa ==
Sejak penobatan [[Hamengkubuwana IX]], Tinggarto yang juga mendapat nama baru Prabuningrat diserahi tugas memimpin Inkoop Bureau yang mengatur pembelian barang-barang Kraton. Selanjutnya, selama [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|pendudukan Jepang]] dan masa [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi]], Prabuningrat banyak bertindak sebagai tangan kanan Sultan.<ref>{{Cite book|last=Roem|first=Mohamad|date=1982|url=https://books.google.com/books?id=0WseAAAAMAAJ|title=Tahta untuk rakyat: celah-celah kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX|publisher=Gramedia|language=id}}</ref>
== Rektor UII ==
Baris 43:
Selama kepemimpinan Prabuningrat, UII giat dalam pembangunan sarana fisik dan membangun gedung-gedungnya sendiri. Dalam bidang akademik, terlihat pula peningkatan status beberapa fakultas serta mulai digalakkannya pengangkatan dosen-dosen tetap. Pada masa Prabuningrat ini pulalah animo masyarakat untuk masuk UII memperlihatkan perkembangan tajam.
Nama Prabuningrat diabadikan menjadi Gedung Rektorat [[Universitas Islam Indonesia]] yang diresmikan pada tanggal 7 September 2009.<ref name=":0" />
== Referensi ==
|