Revisi per 20 Mei 2021 05.07 sunting InternetArchiveBot (bicara \| kontrib) Bot 695.977 suntingan Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 ← Revisi sebelumnya		Revisi per 6 Agustus 2021 06.47 sunting balikkan HsfBot (bicara \| kontrib) Bot 1.172.581 suntingan k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") Tag: WPCleaner Revisi selanjutnya →
Baris 4: Berdasarkan studi dari Sklar & Anisman (1979), gangguan psikofisiologis lebih dikarenakan faktor psikologis yaitu stres.<ref name="issei Noro">{{Cite web\|url=http://www.klinikhudassari.com/berita-156-gangguan-psikofisiologis.html\|title=Psikofisiologis\|accessdate=24 Juni 2014\|publisher=www.www.klinikhudassari.com.com\|archive-date=2014-08-15\|archive-url=https://web.archive.org/web/20140815181505/http://www.klinikhudassari.com/berita-156-gangguan-psikofisiologis.html\|dead-url=yes}}</ref> Dalam penelitiannya terhadap [[tikus]], ditemukan bahwa tikus yang memiliki tumor dan diberikan stressor berupa sengatan listrik yang tidak dapat dikendlikan mengalami pertumbuhan tumor yang pesat dan mengalami kematian yang lebih cepat pula.<ref name="issei Noro"/> Suatu studi lanjutan selama 20 tahun terhadap para veteran [[perang Vietnam]] mengungkap angka yang luar biasa dalam tingkat kejadian berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem peredaran darah, pernafasan, pencernaan, dan sistem saraf, yang kesemuanya dikarenakan stres terhadap konflik peperangan.<ref name="issei Noro"/>. Dari beberapa penelitian terbukti bahwa stress dapat berperan dalam timbulnya penyakit atau bahkan memperparah suatu penyakit.<ref name="issei Noro"/> == Referensi ==

Psikofisiologi: Perbedaan antara revisi