Randai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 6:
Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut [[panggoreh]], yang mana selain ikut serta bergerak dalam [[legaran]] ia juga memiliki tugas yaitu mengeluarkan teriakan khas misalnya [[hep tah tih]] yang tujuannya untuk menentukan cepat atau lambatnya tempo gerakan seiring dengan dendang atau [[Gurindam]]. Tujuannya agar Randai yang dimainkan terlihat rempak dan seirama. Biasanya dalam satu group Randai memiliki satu [[panggoreh]] yang dipercayai oleh seluruh anggota tim, tetapi bisa digantikan oleh rekan tim lainya apabila panggoreh sebelumnya kelelahan, karena untuk menuntaskan satu cerita Randai saja bisa menghabiskan 1 hingga 5 jam bahkan lebih.
 
Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan ''janang''.<ref>ukm.itb.ac.id [http://ukm.itb.ac.id/adat-budaya/aneka-permainan-dan-kesenian-anak-nagari-di-minangkabau/ Aneka Permainan dan Kesenian Anak Nagari di Minangkabau] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110802040209/http://ukm.itb.ac.id/adat-budaya/aneka-permainan-dan-kesenian-anak-nagari-di-minangkabau/ |date=2011-08-02 }}. Diakses pada 22 September 2011</ref>.
 
== Sejarah ==
Randai dalam sejarah Minangkabau memiliki sejarah yang lumayan panjang. Konon kabarnya ia sempat dimainkan oleh masyarakat [[Pariangan, Tanah Datar]] ketika masyarakat tersebut berhasil menangkap [[rusa]] yang keluar dari laut.<ref name=":0">{{Cite book|title=Mengenal Kesenian Nasional 10: Randai|last=Basrowi|first=Muhammad|date=2008|publisher=ALPRIN|isbn=978-979-021-465-1|location=Semarang|pages=|url-status=live}}</ref>. Randai dalam masyarakat Minangkabau adalah suatu [[kesenian]] yang dimainkan oleh beberapa orang dalam artian berkelompok atau beregu, di mana dalam Randai ini ada cerita yang dibawakan, seperti cerita ''Cindua Mato'', ''Malin Deman'', ''Anggun Nan Tongga'', Saban Nan Haliuh, Lareng Simawang Jo Siti Jamilah Maelo Rambuik dalam Tampuang, Galombang Dunie<ref name=":1">{{Cite book|title=Cerita Randai Pilihan|last=Dahrizal|first=Musra|date=2015|publisher=LPTIK Universitas Andalas|isbn=|location=Padang|pages=|url-status=live}}</ref> dan cerita rakyat lainnya.
 
Pada Awalnya randai merupakan permainan komunal yang dimainkan oleh pemuda di halaman surau pada malam hari menjelang tidur. Pemuda yang memainkan kesenian ini sebelumnya diajari oleh Pemuda Nagarai (Pemuda Desa). Namun sekarang ini randai dijadikan seni pertunjukan diberbagai kegiatan seperti pernikahan, pesta rakyat, pengakatan penghulu sampai perayaan hari raya Idulfitri, pertunjukan ini bertujuan untuk menghibur masyarakat.