Republik Tiongkok (1912–1949): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 114.125.250.40 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh OrophinBot
Tag: Pengembalian
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 60:
== Sejarah ==
{{main|Sejarah Republik Tiongkok}}
Republik resmi didirikan pada 1 Januari 1912 setelah [[Revolusi Xinhai]], yang dimulai dengan [[Pemberontakan Wuchang]] pada 10 Oktober 1911, menggantikan Dinasti Qing dan mengakhiri lebih dari 2.000 tahun pemerintahan kekaisaran di Tiongkok.<ref name=cuhk />. Sejak berdiri sampai tahun [[1949]] pemerintahannya berpusat di [[Tiongkok daratan]]. Pemerintah pusat mengalami pasang surut dalam menanggapi ''warlordisme'' ([[1915]]-[[1928]]), [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua|Invasi Jepang]] ([[1937]]-[[1945]]), dan [[Perang Saudara Tiongkok]] ([[1927]]-[[1949]]), dengan otoritas pusat terkuat terjadi selama [[Dekade Nanjing]] (1927-1937), ketika sebagian besar Tiongkok berada di bawah kendali Kuomintang (KMT) dengan bentuk negara [[otoriter]] [[negara partai tunggal|partai tunggal]] <ref>{{cite book|last=Roy|first=Denny|title=Taiwan: A Political History|publisher=Cornell University Press|year=2003|location=Ithaca, New York|pages=[https://archive.org/details/taiwan00denn/page/55 55], 56|url=https://archive.org/details/taiwan00denn|id=|isbn=0-8014-8805-2}}</ref>
Pada akhir [[Perang Dunia II]] pada tahun 1945, [[Kekaisaran Jepang]] menyerahkan kekuasaan atas Taiwan dan pulau-pulau sekitarnya kepada [[Sekutu]], dan [[Taiwan]] ditempatkan di bawah kontrol administratif Republik Tiongkok. Legitimasi transfer ini diperdebatkan dan merupakan salah satu aspek dari [[status politik Taiwan]] (yang juga diperdebatkan).
 
Pengambilalihan [[daratan Tiongkok]] oleh [[komunis]] dalam Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949 dan kemudian [[Hainan]], [[Tachen]] dan pulau-pulau kecil di awal 1950-an berhasil mengantikan kekuasaan Kuomintang (KMT) yang akhirnya hanya mempunyai kontrol atas Taiwan, [[Penghu]], [[Kinmen]], [[Matsu]], dan pulau-pulau kecil lainnya. Dengan demikian sejak tahun 1949, pemerintah RT mundur ke Taiwan dan KMT menyatakan Taipei sebagai ibukota sementara.<ref name="bbctimeline-retreat">{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/hi/english/static/in_depth/asia_pacific/2000/taiwan_elections2000/1949_1955.stm|title=Taiwan Timeline&nbsp;– Retreat to Taiwan|year=2000|publisher=BBC News|accessdate=2009-06-21}}</ref>. [[Partai Komunis Tiongkok]] mengambil alih seluruh daratan Tiongkok<ref name="temporary-capital">{{Cite book|title=China: U.S. policy since 1945|url=https://archive.org/details/chinauspolicysin00cong|publisher=[[Congressional Quarterly]]|year=1980|quote=the city of Taipei became the temporary capital of the Republic of China|isbn=0-87187-188-2}}</ref><ref>{{Cite journal|url=http://www.taiwanbasic.com/edu/stanford-intro.htm|title=Introduction to Sovereignty: A Case Study of Taiwan|publisher=Stanford Program on International and Cross-Cultural Education|year=2004|accessdate=2010-02-25|ref=harv|postscript=<!--None-->}}</ref> dan mendirikan [[Republik Rakyat Tiongkok]] (RRT) di Beijing, yang diklaim sebagai penerus dari Republik Tiongkok dan pemerintah tunggal yang sah dari seluruh wilayah "Tiongkok", yang di mana klaim ini juga dibuat oleh pemerintah Republik Tiongkok yang masih memerintah dari Taipei sampai hari ini, meskipun tidak lagi aktif menantang RRT yang menguasai Tiongkok daratan.
 
=== Pendirian ===
{{Further|Pemerintahan Beiyang}}
[[Berkas:Chinese republic forever.jpg|jmpl|kiri|Yuan Shikai (''kiri'') dan Sun Yat-sen (''kanan'') dengan bendera yang mewakili awal republik.]]
Pada tahun [[1911]], setelah lebih dari 2.000 tahun pemerintahan [[kekaisaran]], sebuah republik didirikan di [[Tiongkok]] dan monarki digulingkan oleh sekelompok [[revolusioner]].<ref name="cuhk">{{cite book|title=China, Fiver thousand years of History and Civilization|date=2007|publisher=City University Of Hong Kong Press|page=116|url=http://books.google.com/books?id=z-fAxn_9f8wC&pg=PA116|accessdate=9 September 2014}}</ref>. Pada saat itu [[Dinasti Qing]] baru saja mengalami abad ketidakstabilan, menderita karena pemberontakan dalam negeri dan [[imperialisme]] asing.<ref name="depstate-chineserev">{{cite web|url=http://www.state.gov/r/pa/ho/time/ip/88116.htm|title=The Chinese Revolution of 1911|publisher=US Department of State|accessdate=2009-05-20|archive-date=2008-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20080712101503/http://www.state.gov/r/pa/ho/time/ip/88116.htm|dead-url=yes}}</ref>. Prinsip-prinsip [[Neo-Konfusianisme]] yang pada saat itu dipegang oleh dinasti dipertanyakan.<ref>{{Cite book|last=Trocki|first=Carl A.|authorlink = Carl A. Trocki
|title=Opium, empire and the global political economy: a study of the Asian opium trade, 1750–1950|publisher=Routledge|year=1999|page=126|isbn=0-415-19918-2|url=http://books.google.com/?id=DDNvkSC26bcC&pg=PA126&lpg=PA126}}</ref>. Dukungan dinasti kepada [[Pemberontakan Boxer|kaum Boxer]], yang diklaim memiliki kekuatan magis, melawan kekuatan utama dunia adalah kesalahan yang buruk. Pasukan Qing dikalahkan dan Tiongkok dipaksa untuk memberikan ganti rugi yang sangat besar kepada kekuatan asing. Terputus dari masyarakat dan tidak mampu menghadapi tantangan Tiongkok modern, pemerintah Qing berada di pergolakan akhir. Kurangnya rezim alternatif menyebabkan keberadaannya hanya sampai tahun [[1912]].<ref>{{Harvnb|Fenby|2009|pp=89–94}}</ref><ref>{{Cite book|last=Fairbank|author2=Goldman|title=China|year=1972|url=https://archive.org/details/americanpolicyto00dull|page=[https://archive.org/details/americanpolicyto00dull/page/235 235]|isbn=0-690-07612-6}}</ref>.
 
Pembentukan republik dikembangkan dari [[Pemberontakan Wuchang]] melawan Qing pada tanggal [[10 Oktober]] [[1911]]. Tanggal itu, kini dirayakan setiap tahun sebagai hari nasional RT yang juga dikenal sebagai "[[Hari Nasional Republik Tiongkok|Hari Sepuluh-Sepuluh]]". Pada 29 Desember 1911, [[Sun Yat-sen]] terpilih sebagai presiden oleh majelis [[Nanjing]] mewakili tujuh belas provinsi. Pada tanggal 1 Januari 1912, ia secara resmi dilantik dan berjanji "menjatuhkan pemerintahan [[despot]]isme [[Manchu]], mengkonsolidasikan Republik Tiongkok dan berencana untuk mensejatherakan rakyat".
 
Namun sayangnya Sun tidak memiliki dukungan militer untuk menggulingkan Dinasti Qing. Menyadari hal ini, ia menyerahkan kursi kepresidenan kepada [[Yuan Shikai]], jenderal kekaisaran, yang kemudian memaksa kaisar terakhir, [[Puyi]], untuk turun tahta. Yuan secara resmi terpilih sebagai presiden pada tahun [[1913]].<ref name="depstate-chineserev"/><ref>{{Harvnb|Fenby|2009|pp=123–125}}</ref>. Ia memerintah dengan oleh kekuatan militer dan mengabaikan lembaga republik yang didirikan oleh pendahulunya, dan mengancam akan mengeksekusi anggota-anggota Senat yang tidak setuju dengan keputusannya. Dia segera menghapuskan kekuasaan [[Kuomintang]] (KMT), melarang "organisasi rahasia" (yang secara implisit termasuk KMT), dan mengabaikan konstitusi sementara. Usaha dalam sebuah pemilu yang demokratis pada tahun 1911 berakhir dengan pembunuhan calon terpilih oleh seorang pria yang direkrut oleh Yuan. Pada akhirnya, Yuan menyatakan dirinya [[Kaisar Tiongkok]] pada tahun [[1915]].<ref>{{Harvnb|Fenby|2009|p=131}}</ref>. Penguasa baru Tiongkok ini mencoba untuk meningkatkan sentralisasi dengan menghapuskan sistem provinsi, namun langkah ini membuat marah bangsawan bersama dengan gubernur provinsi. Banyak provinsi menyatakan kemerdekaan dan menjadi negara [[Zaman panglima perang|panglima perang]]. Semakin tidak populer dan ditinggalkan oleh pendukungnya, Yuan menyerah menjadi Kaisar pada tahun 1916 dan meninggal beberapa waktu kemudian.<ref>{{Harvnb|Fenby|2009|pp=136–138}}</ref><ref>{{Cite book|last=Meyer|first=Kathryn|author2=James H Wittebols|author3=Terry Parssinen|title=Webs of Smoke|publisher=Rowman & Littlefield|year=2002|pages=54–56|isbn=0-7425-2003-X|url=http://books.google.com/?id=RNknjDjfH6AC&pg=PA54}}</ref>.
 
Tanpa pemerintah bersatu yang kuat, Tiongkok masuk ke periode panglima-panglima wilayah. Sun, yang awalnya yang dipaksa mengasingkan diri, kembali ke provinsi [[Guangdong]] di selatan dengan bantuan panglima perang pada tahun [[1917]] dan [[1922]], dan mendirikan pemerintahan tandingan secara berturut-turut melawan [[Pemerintah Beiyang]] di [[Beijing]]. Ia juga kembali mendirikan KMT pada Oktober 1919. Mimpi Sun adalah untuk menyatukan Tiongkok dengan meluncurkan sebuah ekspedisi ke utara. Namun, ia tidak memiliki dukungan militer dan dana untuk mewujudkannya.<ref name="pak-chinesehist">{{Cite book|last=Pak|first=Edwin|author2=Wah Leung|title=Essentials of Modern Chinese History|publisher=Research & Education Assoc.|year=2005|pages=59–61|url=http://books.google.com/?id=BX04ZA8R9ugC&pg=PA59|isbn=978-0-87891-458-6}}</ref>.
 
Sementara itu, pemerintah Beiyang berjuang untuk mempertahankan kekuasaan, dan debat terbuka dan luas pun berkembang tentang bagaimana Tiongkok harus menghadapi Barat. Pada tahun 1919, protes mahasiswa terhadap respon pemerintah yang lemah terhadap [[Perjanjian Versailles]], yang dianggap tidak adil oleh intelektual Tiongkok, menyebabkan [[Gerakan Mei Keempat]]. Demonstrasi ini ditujukan untuk menyebarkan pengaruh Barat untuk menggantikan budaya Tiongkok. Dalam iklim kegiatan ini juga, [[Marxisme]] menyebar dan menjadi lebih terkenal, yang akhirnya menyebabkan berdirinya [[Partai Komunis Tiongkok]] pada tahun [[1920]].<ref>{{Cite book|title=A History of the Chinese Communist Party 1921–1949|publisher=Taylor & Francis|pages=22–23|url=http://books.google.com/?id=WVEOAAAAQAAJ&pg=PA22|author1=Guillermaz, Jacques|year=1972}}</ref>.
 
=== Dekade Nanjing ===
{{Further|Dekade Nanjing|Perang Saudara Tiongkok}}
[[Berkas:Sino-german cooperation.png|jmpl|kiri|Dengan bantuan Jerman industri dan kemiliteran Tiongkok menjadi lebih baik sebelum perang melawan Jepang]]
Setelah kematian Sun pada bulan Maret 1925, [[Chiang Kai-shek]] menjadi pemimpin KMT. Pada tahun 1926, Chiang memimpin [[Ekspedisi Utara]] untuk tujuan mengalahkan panglima perang dan mempersatukan negara. Chiang menerima bantuan [[Uni Soviet]] dan [[Partai Komunis Tiongkok|Kaum komunis]]. Namun, ia segera memecat penasihat Soviet itu. Dia yakin bahwa mereka ingin menyingkirkan KMT (juga dikenal sebagai Nasionalis) dan mengambil alih kendali.<ref>{{Harvnb|Fenby|2009}}</ref> Chiang memutuskan untuk menyerang dan [[Pembantaian Shanghai 1927|menghilangkan Komunis]] terlebih dahulu, akibatnya ribuan jiwa tewas. Pada saat yang sama, konflik kekerasan lain terjadi di Tiongkok Selatan, di mana kaum Komunis yang lebih populer disana membantai pendukung Nasionalis. Peristiwa ini akhirnya mengarah pada [[Perang Saudara Tiongkok]] antara Nasionalis dan Komunis. Chiang Kai-shek berusaha menekan pihak Komunis ke pedalaman saat ia berusaha untuk menghancurkan mereka, dan akhirnya mendirikan pemerintahan dengan [[Nanking]] sebagai ibukota pada tahun 1927.<ref name="capital-nanking">{{cite web|url=http://dict.revised.moe.edu.tw/cgi-bin/newDict/dict.sh?cond=%ABn%A8%CA%A5%AB&pieceLen=50&fld=1&cat=&serial=1&recNo=0&op=&imgFont=1|title=南京市|publisher=Ministry of Education, ROC|work=重編囯語辭典修訂本|quote=民國十六年,國民政府宣言定為首都,今以臺北市為我國中央政府所在地。(In the 16th Year of the Republic of China [1927], the National Government established [Nanking] as the capital. At present, Taipei is the seat of the central government.)|access-date=2015-01-14|archive-date=2020-01-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20200103163842/http://dict.revised.moe.edu.tw/cgi-bin/newDict/dict.sh?cond=%EF%BF%BDn%EF%BF%BD%CA%A5%EF%BF%BD&pieceLen=50&fld=1&cat=&serial=1&recNo=0&op=&imgFont=1|dead-url=yes}}</ref>. Pada tahun 1928, tentara Chiang menjatuhkan pemerintah Beiyang dan menyatukan seluruh bangsa, setidaknya secara nominal, memulai [[Dekade Nanjing]].
 
Menurut teori Sun Yat-sen, tujuan KMT adalah untuk membangun kembali Tiongkok dalam tiga fase: fase pemerintahan militer di mana KMT akan mengambil alih kekuasaan dan menyatukan kembali Tiongkok dengan kekerasan; fase pengawasan politik; dan akhirnya fase demokrasi konstitusional.<ref>Edmund S. K. Fung. ''In Search of Chinese Democracy: Civil Opposition in Nationalist China, 1929-1949'' (Cambridge; New York: Cambridge University Press, 2000. ISBN 0-521-77124-2), p. 30.</ref>. Pada tahun 1930 pihak Nasionalis yang mengambil alih kekuasaan militer dan menyatukan Tiongkok memulai tahap kedua dengan menetapkan sebuah konstitusi sementara dan memulai periode yang disebut "pengawasan".<ref>{{Cite book|last=Chen|first=Lifu|author2=Ramon Hawley Myers|title=The storm clouds clear over China: the memoir of Chʻen Li-fu, 1900–1993|editor=Hsu-hsin Chang, Ramon Hawley Myers|publisher=Hoover Press|year=1994|page=102|isbn=0-8179-9272-3|url=http://books.google.com/?id=MOT_axUIWooC&pg=PA102|quote=After the 1930 mutiny ended, Chiang accepted the suggestion of Wang Ching-wei, Yen Hsi-shan, and Feng Yü-hsiang that a provisional constitution for the political tutelage period be drafted.}}</ref>.
 
KMT dikritik karena dianggap memerintah dengan [[totalitariananisme]], tetapi mereka mengklaim berusaha untuk membangun masyarakat demokratis modern. Antara lain, membuat [[Academia Sinica]], [[Bank Sentral Republik Tiongkok|Bank Sentral Tiongkok]], dan lembaga lainnya. Pada tahun 1932, Tiongkok berhasil mengirimkan tim untuk pertama kalinya ke [[Olimpiade]]. Undang-undang disahkan dan kampanye dibuat untuk mempromosikan hak-hak perempuan. Kemudahan dan kecepatan komunikasi juga memungkinkan fokus pada masalah sosial, termasuk orang-orang dari desa-desa. Gerakan [[Rekonstruksi Pedesaan]] adalah salah satu keuntungan dari kebebasan baru yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sosial.
 
Sejarawan seperti Edmund Fung berpendapat bahwa membangun demokrasi di Tiongkok pada waktu itu tidak mungkin. Bangsa ini sedang berperang dan dibagi antara Komunis dan Nasionalis. [[Korupsi]] dan kurangnya arah pemerintahan juga mencegah setiap reformasi yang signifikan. Chiang menyadari kurangnya kerja nyata yang dilakukan dalam pemerintahannya dan mengatakan kepada Dewan Negara: "Organisasi kami menjadi lebih buruk dan lebih buruk, banyak anggota staf hanya duduk di meja mereka dan menatap ke ruang angkasa, yang lain membaca surat kabar dan yang lain tidur".<ref>{{Harv|Fung|2000|p=5}} "Nationalist disunity, political instability, civil strife, the communist challenge, the autocracy of Chiang Kai-shek, the ascendancy of the military, the escalating Japanese threat, and the "crisis of democracy" in Italy, Germany, Poland, and Spain, all contributed to a freezing of democracy by the Nationalist leadership."</ref>. Pemerintah Nasionalis mulai membuat rencana konstitusi pada 5 Mei 1936.<ref>{{Cite book|last=荆|first=知仁|script-title=zh:中华民国立宪史|publisher=联经出版公司|language=Chinese}}</ref>.
 
Selama zaman ini serangkaian perang besar-besaran terjadi di Tiongkok barat, termasuk [[Pemberontakan Kumul]], [[Perang Tiongkok-Tibet]] dan [[Invasi Soviet ke Xinjiang]]. Meskipun pemerintah pusat secara nominal mengendalikan seluruh negara selama periode ini, sebagian besar kawasan Tiongkok tetap di bawah kekuasaan semi-otonom oleh panglima perang lokal, pemimpin militer provinsi atau koalisi panglima perang. Pemerintahan Nasionalis terkuat berada di wilayah timur di sekitar ibukota Nanjing, tetapi militeris regional seperti Feng Yuxiang dan Yan Xishan mempertahankan otoritas lokal. [[Perang Dataran Tengah]] tahun 1930, [[Invasi Jepang ke Manchuria|agresi Jepang]] pada tahun 1931 dan [[Mars Panjang]] Tentara Merah pada tahun 1934 memberikan lebih banyak kekuatan untuk pemerintah pusat, namun tarik ulur terus berlangsung dan bahkan terjadi pertentangan, seperti dalam [[Pemerintahan Rakyat Fujian|Pemberontakan Fujian]].
Baris 112:
Selama [[Perang Dunia II]], [[Amerika Serikat]] muncul sebagai pemain utama dalam urusan Tiongkok. Persekutuan dimulai pada akhir 1941 dengan program bantuan militer dan keuangan yang besar kepada Pemerintah Nasionalis yang dilanda kesulitan. Pada bulan Januari 1943 Amerika Serikat dan Britania memimpin revisi perjanjian dengan Tiongkok, mengakhiri hubungan perjanjian yang tidak setara. Dalam beberapa bulan kemudian kesepakatan baru ditandatangani antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk penempatan tentara Amerika di Tiongkok sebagai upaya perang bersama terhadap Jepang. Pada bulan Desember 1943, [[Pakta Pengecualian Tiongkok]] dari tahun 1880-an dan hukum pembatasan imigrasi warga Tiongkok ke Amerika Serikat dicabut.
 
Kebijakan perang Amerika Serikat awalnya adalah untuk membantu Tiongkok menjadi sekutu yang kuat dan menjadi kekuatan stabilisasi Asia Timur pasca-perang. Konflik antara Kuomintang dan Komunis berlangsung intensif dan usaha AS untuk mendamaikan keduanya yang awalnya untuk membantu perang anti-Jepang agar lebih baik menemui kegagalan. Setelah [[menyerahnya Jepang]], [[Taiwan]] diserahkan dari Jepang kepada Tiongkok pada tanggal 25 Oktober 1945 ([[Hari Penyerahan Kembali]]). Menjelang akhir perang, [[Korps marinir Amerika Serikat|US Marines]] dikerahkan untuk menahan Beiping ([[Beijing]]) dan [[Tianjin]] terhadap kemungkinan serangan Soviet dan dukungan logistik diberikan kepada pasukan Kuomintang di sebelah utara dan timur laut Tiongkok. Untuk membantu tujuan ini, pada 30 September 1945 [[Divisi Marinir Pertama]] tiba di Tiongkok dan diberi tugas dengan tuntutan keamanan di wilayah [[Semenanjung Shandong]] dan bagian timur Provinsi [[Hebei]].<ref name="Jessup">{{cite book|last1=Jessup|first1=John E.|title=A Chronology of Conflict and Resolution, 1945-1985|url=https://archive.org/details/isbn_0313243085|year=1989|publisher=Greenwood Press|location=New York|isbn=0-313-24308-5|page=|pages=}}</ref>.
 
[[Berkas:Movement KMTretreat.svg|jmpl|kiri|300px|Pindahnya kaum Nasionalis ke Taipei: setelah mereka kehilangan [[Nanjing]] (Nanking) kemudian mereka pindah ke [[Guangzhou]] (Canton), kemudian ke [[Chongqing]] (Chungking), [[Chengdu]] (Chengtu) dan [[Xichang]] (Sichang) sebelum tiba di [[Taipei]].]]
Baris 125:
Setelah 1 Oktober 1949 [[Chiang Kai-shek]] dan beberapa ratus ribu tentara RT dan dua juta pengungsi, terutama dari kaum pemerintah dan komunitas bisnis, melarikan diri dari Tiongkok daratan ke [[Pulau Taiwan]] meskipun terjadi perlawanan kecil di daerah yang terisolasi. Pada 7 Desember 1949 Chiang menyatakan [[Taipei]] sebagai ibukota sementara Republik Tiongkok.
 
Selama perang saudara, baik Nasionalis dan Komunis melakukan kekejaman massal dengan jutaan warga sipil dibunuh oleh kedua belah pihak selama perang.<ref>Rummel, Rudolph (1994), Death by Government.</ref>. Benjamin Valentino memperkirakan kekejaman dalam Perang Saudara Tiongkok mengakibatkan kematian antara 1,8 juta dan 3,5 juta orang antara tahun 1927 dan 1949. Kekejaman termasuk kematian akibat [[wajib militer]] paksa dan pembantaian.
<ref>Valentino, Benjamin A. Final solutions: mass killing and genocide in the twentieth century Cornell University Press. December 8, 2005. p88</ref>