Rino Mukti: Perbedaan antara revisi

Rino Mukti menyelesaikan pendidikan sarjana tingkat satunya di [[Institut Teknologi Bandung]], lalu melanjutkan pendidikan S-2 di [[Universitas Teknologi Malaysia|Universiti Teknologi Malaysia]], pendidikan S-3nya di [[Universitas Teknik München|Technische Universitat Munchen]] di Jerman, dan kemudian menempuh pendidikan ''postdoctoral'' di [[Universitas Tokyo]], Jepang.<ref>{{Cite web|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/09/25/sosok-promotor-peneliti-dibalik-doktor-termuda-di-indonesia|title=Sosok Promotor Peneliti Dibalik Doktor Termuda di Indonesia|last=Ramadhan|first=Bagus|website=Good News From Indonesia|language=id|access-date=2019-09-14}}</ref>. Saat ini ia menjadi salah satu dosen di Institut Teknologi Bandung dan juga dipilih sebagai ''co-promotor'' mahasiswa Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) oleh [[Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia|Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi]].<ref>{{Cite web|url=http://sdid.qualbase.co.id/jalan-sunyi-seorang-peneliti/|title=Jalan Sunyi Seorang Peneliti|date=2017-04-14|website=Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti|language=id-ID|access-date=2019-09-14}}</ref>.

Rino Mukti melakukan penelitian terhadap materi zeolit, yaitu salah satu materi yang dibutuhkan dalam [[Penyulingan minyak|penyulingan minyak bumi]]. Ia berhasil merekayasa Zeolit dari bahan yang terbuat dari sekam padi. Zeolit temuannya dengan menggunakan sekam padi tersebut merupakan inovasi dari bahan [[Energi terbarukan|energi yang terbarukan]].<ref>{{Cite web|url=https://www.suara.com/wawancara/2016/08/29/070000/rino-mukti-zeolit-dari-sekam-padi-untuk-penyulingan-minyak-bumi|title=Rino Mukti: Zeolit dari Sekam Padi untuk Penyulingan Minyak Bumi|date=2016-08-29|website=suara.com|language=id|access-date=2019-09-14}}</ref>. Dengan penemuannya itu, Ia berharap Indonesia dapat memproduksi sendiri zeolitnya dengan bahan yang mudah ditemukan dan melimpah. Atas penemuannya tersebut Rino Mukti meraih beragam penghargaan seperti [[Asian Rising Stars Award]] pada [[Asian Chemical Congress]] tahun 2013, [[Indonesian Young Material Scientist Award]] pada tahun 2014, [[DAAD-Fraunhofer Technopreneur Award]] pada tahun 2016, dan [[Achmad Bakrie Award]] pada tahun 2016.<ref>{{Cite web|url=https://www.viva.co.id/berita/nasional/811466-rino-r-mukti-peneliti-muda-peraih-pab-xiv|title=Rino R Mukti, Peneliti Muda Peraih PAB XIV - VIVA|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2016-08-20|website=www.viva.co.id|language=id|access-date=2019-09-14}}</ref>.