Sepat siam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 5:
== Pemerian ==
 
Ikan rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25[[sentimeter|cm]]; namun umumnya kurang dari 20&nbsp;cm.<ref>[http://fish.mongabay.com/species/Trichogaster_pectoralis.html Butler, Rhett Ayers, Tropical Freshwater Aquarium Fish (TFAF), 1995 and Mongabay.com Website, 2002]</ref>. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing.
 
Sirip-sirip punggung (''dorsal''), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap. Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai [[cambuk]] atau pecut, yang memanjang hingga ke ekornya, dilengkapi oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek.<ref>[[Max Weber (biolog)|Weber, M.]] and L.F. de Beaufort. 1922. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust04weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago''] '''IV''':365. E.J. Brill. Leiden. (sebagai ''Trichopodus'')</ref>. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip [[anus|anal]] IX-XI, 36–38.<ref name=kottelat228>Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 228.</ref>.
 
Ikan yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang tampak agak terang berbelang-belang miring. Sejalur bintik besar kehitaman, yang hanya terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang mata hingga ke pangkal ekor.<ref name=FishBase />
Baris 13:
== Kebiasaan dan penyebaran ==
 
Seperti umumnya [[sepat]], ikan ini menyukai [[rawa]]-rawa, [[danau]], [[sungai]] dan [[parit]]-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi [[tumbuhan]] air.<ref name=FishBase />. Juga kerap terbawa oleh [[banjir]] dan masuk ke [[kolam]]-kolam serta saluran-saluran air hingga ke [[sawah]]-sawah.
 
Sebagian besar makanan sepat siam adalah tumbuh-tumbuhan air<ref name=FishBase /> dan [[lumut]]. Namun ikan ini juga mau memangsa hewan-hewan kecil di air, termasuk ikan-ikan kecil yang dapat termuat di mulutnya. Ikan ini sering ditemui di tempat-tempat yang kelindungan oleh [[vegetasi]] atau sampah-sampah yang menyangkut di tepi air.
Baris 21:
Sebagaimana kerabat dekatnya yakni [[tambakan]], [[gurami]], [[betok]] dan [[cupang]], sepat siam tergolong ke dalam anak bangsa [[Anabantoidei]]. Kelompok ini dicirikan oleh adanya organ [[labirin]] (''labyrinth'') di ruang [[insang]]nya, yang amat berguna untuk membantu menghirup [[oksigen]] langsung dari [[udara]]. Adanya labirin ini memungkinkan ikan-ikan tersebut hidup di tempat-tempat yang miskin oksigen seperti rawa-rawa, sawah dan lain-lain.<ref>Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 218.</ref> Akan tetapi, tak seperti ikan-ikan yang mempunyai kemampuan serupa (lihat misalnya [[ikan gabus]], betok, atau [[lele]]), ikan sepat tak mampu bertahan lama di luar air. Ikan ini justru dikenal amat mudah mabuk dan lekas mati jika ditangkap.
 
Penyebaran asli ikan ini adalah di wilayah [[Asia Tenggara]], terutama di lembah [[Sungai Mekong]] di [[Laos]], [[Thailand]], [[Kamboja]] dan [[Vietnam]]; juga dari lembah [[Sungai Chao Phraya]].<ref name=FishBase>{{FishBase species|genus=Trichogaster|species=pectoralis|year=2007|month=May}}</ref>. Ikan ini [[introduksi|diintroduksi]] ke [[Filipina]], [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[Singapura]], [[Papua Nugini]], [[Sri Lanka]], dan [[Kaledonia Baru]].<ref>{{citeweb|url=http://filaman.ifm-geomar.de/Introductions/IntroductionsList.cfm?ID=499&GenusName=Trichogaster&SpeciesName=pectoralis&fc=429&StockCode=515|title=Introductions of ''Trichogaster pectoralis''|date=2006-12-01|last=Agbayani|first=Eli|accessdate=2007-05-19}}</ref> Sepat siam dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1934, untuk dikembangkan pembudidayaannya di kolam-kolam dan sawah.<ref name=kottelat228 />. Tahun 1937, sepat ini dimasukkan ke [[Danau Tempe]] di [[Sulawesi]] dan sedemikian berhasil, sehingga dua tahun kemudian ikan ini mendominasi 70% hasil ikan Danau Tempe.<ref>Whitten, A.J., M. Mustafa, dan G.S. Henderson. 1987. ''Ekologi Sulawesi''. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Hal 351-353</ref>. Saat ini sepat siam telah meliar dan berbiak di berbagai tempat di alam bebas, termasuk di [[Jawa]].
 
== Nilai ekonomi ==