Suku Polahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 35:
Rasa takut yang mendalam terhadap jenazah menjadi penyebab masyarakat Polahi untuk meninggalkan rumah mereka.<ref name=":3" /> Suku Polahi sering berpindah-pindah tempat, lalu membangun gubuk-gubuk baru. Dengan pola hidup demikian, masyarakat Polahi hanya saling berkomunikasi dengan kelompoknya. Hal tersebut kemudian yang melahirkan tradisi pernikahan sedarah atau antar saudara.<ref name=":3" />
 
Kawin dengan saudara kandung sudah menjadi hal yang biasa dalam suku Polahi. Sebagai contoh, sesepuh pada salah satu kelompok Polahi yaitu Kelompok 9 merupakan seorang kakek dengan tiga bersaudara, dua saudara lain adalah perempuan. Kakek itu mengawini kedua saudara kandungnya ini sekaligus. Istri yang satu tak mempunyai anak, sedangkan satu lagi mempunyai enam anak, dua laki-laki dan empat perempuan. Kemudian anaknya mengawini anaknya lagi, sehingga anaknya juga menjadi menantunya. Meski hidup mengasingkan diri dan bertradisi berbeda dengan masyarakat pada umumnya, masyarakat Polahi terbilang terbuka dengan masyarakat di luar lingkupnya.<ref>{{Cite web |url=http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/01/13/0003.html |title=Salinan arsip |access-date=2010-05-24 |archive-date=2006-09-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060920093401/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/01/13/0003.html |dead-url=yes }}</ref>.
 
== Budaya makan sehari sekali ==