Kabinet Djumhana II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan pranala dalam |
menghapus kata "selanjutnya" |
||
Baris 9:
Akhirnya, Perdan Menteri Djumhana melakukan pembentukan Kabinet baru, kabinet ini dinamakan Kabinet Djumhana II. Kabinet Djumhaana II akhirnya telah dibentuk dan diresmikan pada tanggal 31 Januari 1949 dan juga memiliki delapan orang menteri yang menjabat dan membantu jalannya pemerintahan yang terbagi dalam beberapa bidang. Dan kemungkinan- kemungkinan yang bisa dijalankan adalah membentuk Indonesia yang federal, yang berdaulat dan bebas dalam waktu yang dekat atau sesegera mungkin, dan juga melakukan pembentukan pemerintah sementara. Hal tersebut diupayakan dengan tujuan agar Republik Indonesia dapat/akan mengambil peran. Delapan Menteri yang ada antara lain adalah Menteri Ekonomi, Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Transportasi dan Irigasi, Menteri Kehakiman, dsb. Segala bentuk upaya telah dilakukan Djumhana Wiriatmadja beserta dengan anggota kabinet yang lainnya. Namun mengingat pada peristiwa yang telah lalu, di mana Pemerintah Pasundan yang disponsori Belanda tidak pernah menguasai seluruh wilayah yang resmi menjadi negara. Ditambah pada saat pendiriannya, sekitar 25 persen wilayahnya berada di tangan kelompok Islam anti-Belanda, termasuk Darul Islam. Bahkan setelah "[[Aksi Polisionil|aksi polisi]]" Belanda yang kedua diluncurkan terhadap Republik pada bulan Desember 1948, hanya sepertiga negara yang dikuasai oleh Belanda. Belanda terus menerus melakukan tekanan kepada Kabinet Djumhana II agar tidak terlalu memihak pada Indonesia atau pro-Indonesia. Dengan demikian, Kabinet Djumhana II memiliki berbagai persoalan yang harus dihadapi.
Selanjutnya, dua hari setelah dibentuknya Front Nasional, Kabinet Djumhana II secara resmi melakukan pengunduran diri, di mana terdapat 8 menteri yang menjabat sebelumnya. Hal tersebut terjadi dikarenakan menteri-menteri yang ada terpaksa mengundurkan diri, sebagai salah satu tuntutan yang diajukan oleh Front Nasional. Dan tepat pada tanggal 18 Juli 1949, Perdana Menteri Djumhana secara resmi terpaksa membubarkan Kabinet Djumhana II. Selanjutnya setelah pembubaran Kabinet Djumhana II inilah berlanjut dengan pembentukan Kabinet Djumhana III.
== Referensi ==
|