Tuan Guru Pangeran Dalom Merah Dani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedy Tisna Amijaya (bicara | kontrib)
k Lihat pula: menambahkan pranala
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 8:
 
===Tentang Tuan Guru Pangeran Dalom Merah Dani===
Tuan Guru Pangeran Dalom Merah Dani Gelar Sultan Makmur Dalom Natadiraja mendapat gelar Harmain sultan memegang kekuasan dan kepemimpinan Saibatin Marga [[Liwa]] dan Saibatin Kepaksian Sekala Brak. Dia merupakan cucu kandung Pendiri Marga liwa Pangeran Indrapati Cakra Negara yang mendapat mandat hak kesaibatinan. Selanjutnya sultan Harmain melepas kesaibatinan marga dan kedudukan sebagai kesaibatinan diturunkan kepada Putrinya Tjik Mas yang menikah dengan putra Pasirah Liwa bernama Muhammad Athorid. Kemudian karena memiliki seorang putri Ratu Siti Maisuri, maka kemudian dia menikah dengan Putra kedua Pangeran Haji Suhaimi, Adik Kandung Sultan Maulana Balyan yang bernama H abdul muis, dan ditetapkan sebagai Saibatin marga liwa, merupakan Kebesaran Indra Pari Cakra Negara, Sultan Makmur Dalom Natadiraja saat mulai digunakannya kembali menggunakan Gelar Sultan dalam Kepaksian Sekala Brak setelah dia diberi gelar Sultan oleh Khalifahan Utsmani sekembalinya dari Istambul sekitar tahun 1899. Saat itu pemerintah colonial tidak berani menegur, karena mengetahui itu pemberian dari sultan turki Utsmani. Sultan Makmur Dalom Natadiraja selain mendapat gelar sultan beliau juga diberi hadiah berupa 2 (dua) pedang Istambul dan panji bewarna hitam tertulis lailahailallah muhammad rasulullah. Pada jaman Sultan Makmur Dalom Natadiraja inilah Istana Gedung Dalom Sekala Brak mengalami kebakaran sehingga pesanggerahan yang ada di liwa berpindah ke [[Istana Gedung Dalom|Istana Gedung Dalom Sekala Brak]] saat ini.<ref>https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon</ref>.
==Lihat pula==
*[[Istana Sekala Brak]]