Ular pelangi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 38:
Sisi atas tubuh (''dorsal'', punggung) berwarna cokelat atau abu-abu kehitaman, merata (''unicolor'': berwarna seragam) dan berkilauan apabila terkena cahaya. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|Sisik-sisik dorsal]] dalam 15 deret. Deret terbawah berwarna putih, beberapa deret berikutnya seperti warna punggung umumnya namun dengan tepian berwarna putih. Sisi bawah tubuh (''ventral'') putih.<ref name=twee>{{aut|Tweedie, M.W.F.}} 1983. ''The Snakes of Malaya'': 30-1. Singapore: The Singapore National Printers.</ref>
 
Ular muda dengan kepala dan leher yang berwarna putih, kecuali moncongnya yang kecoklatan.<ref name=twee/>. Warna putih ini berangsur-angsur menghilang bersama dengan bertambah besarnya sang ular.
 
Perisai ([[sisik ular#sisik-sisik kepala|sisik-sisik besar]]) di atas ubun-ubun kepala berbentuk mirip [[belah ketupat]]. Tidak seperti kebanyakan ular, perisai ''parietal'' ([[pelipis]]) kanan dan kiri tidak bersinggungan; melainkan terpisah oleh adanya perlekatan perisai ''frontal'' ([[dahi]], di antara kedua mata) dengan perisai ''oksipital'' tengah yang berukuran besar.<ref name=twee/>. Keempat perisai itu berukuran hampir sama besar, dan bersama-sama membentuk bangun belah ketupat yang lebih besar lagi.
 
Panjang tubuh maksimum lebih sedikit dari satu [[meter]],<ref name=rob/><ref name=twee/>, kebanyakan sekitar 80 [[sentimeter|cm]].<ref name=dav>{{aut|David, P and G. Vogel.}} 1996. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.'': 38-9. Frankfurt: Edition Chimaira. ISBN 3-930612-08-9</ref>. Ekornya pendek, sekitar sepersepuluh panjang tubuh atau kurang.<ref name=rob/>. Sisik-sisik ''ventral'' 173-196 buah, perisai ''anal'' (yang menutupi [[anus]]) sepasang, dan [[Sisik ular#Sisik-sisik ekor|sisik-sisik ''subkaudal'']] (di bawah ekor) 24-31 pasang.
 
== Bio-ekologi ==
Ular pelangi menghuni daerah lembap dan berawa-[[rawa]] di sekitar [[pantai]], [[sungai]], [[sawah|persawahan]], dan daerah ber[[hutan]];<ref name=rob/>; di dataran rendah hingga pegunungan di ketinggian sekitar 1.300 m dpl.<ref name=dav/>. Tidak jarang pula ditemukan di sekitar pemukiman, terutama di daerah terbuka dan berumput-rumput yang meliar. Ular ini sering bersembunyi di bawah kayu busuk, bebatuan, tumpukan [[serasah]], atau menggali lubang dalam lumpur, tidak jauh dari [[air]].<ref name=dav/>.
 
Mangsanya terutama terdiri dari [[kodok]], [[kadal]], jenis-jenis [[ular]] yang lain,<ref name=rob/>, dan mungkin pula [[burung]] yang tinggal di atas tanah.<ref name=dav/>. Tweedie (1983) menyebutkan bahwa ular pelangi yang dipelihara dalam [[kandang]] juga mau memangsa [[tikus]].<ref name=twee/>. Ular ini aktif di siang dan malam hari,<ref name=dav/>, meski karena pemalu jarang terlihat di [[siang]] hari.
 
Berkembang biak dengan bertelur (''ovipar''), ular pelangi setiap kalinya mengeluarkan hingga 17 butir telur.<ref name=dav/>.
 
== Penyebaran ==
Baris 57:
 
== Catatan lain-lain ==
Ular pelangi termasuk golongan ular yang tidak berbahaya.<ref name=dav/>. Ular ini tidak berbisa dan biasanya tidak mau menggigit ketika ditangkap.<ref name=twee/>. Tatkala baru terpegang, ular pelangi kerap menggetarkan ekornya kuat-kuat.<ref name=twee/>. Ular ini juga mengeluarkan cairan berbau memualkan seperti bau bawang putih yang keras untuk mengusir musuhnya.
 
Ular ini mudah jinak dan relatif gampang dipelihara. Dalam tangkaran, ular pelangi dapat mencapai usia lebih dari 13 tahun.<ref name=dav/>.
 
Mengingat kulitnya yang relatif tebal dan bermutu baik, ular pelangi termasuk salah satu di antara sasaran para pemburu dan pedagang kulit ular. Sayang sekali, belum ada informasi yang memadai mengenai keadaan populasinya di alam.