Kekaisaran Akhemeniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 77:
|national_motto =
|national_anthem =
|common_languages = [[Bahasa Persia LamaKuno]] (bahasa asli)<br>[[bahasa Aram Imperial]] (<small>Bahasa resmi dan ''lingua franca''</small>)<ref>Josef Wiesehöfer, ''Ancient Persia'', (I.B. Tauris Ltd, 2007), 119.</ref><br>[[bahasa Elam]]<br>[[bahasa Akakdia]]<ref>{{cite book|title=Traduction: encyclopédie internationale de la recherche sur la traduction|author=Harald Kittel, Juliane House, Brigitte Schultze|publisher=Walter de Gruyter|year=2007|pages=1194–5|url=http://books.google.com/?id=oD0dBqGDNscC&pg=PA1194&dq=Old+Persian+official+language+of+achaemenid+empire#v=onepage&q=Old%20Persian%20official%20language%20of%20achaemenid%20empire&f=false|isbn=978-3-11-017145-7}}</ref>
|religion = [[Zoroastrianisme]]
|currency = [[Darik]] dan [[Siglos]]
Baris 94:
}}
 
'''Kekaisaran Persia AkhaimeniaAkhemeniyah''' (atau '''AkhemeniyahAkhaimenia''' {{IPAc-en|icon|ə|ˈ|k|iː|m|ə|n|ɪ|d}}; [[bahasa Persia LamaKuno]]: ''Parsā'', nama dinasti yang berkuasa: ''Haxāmanišiya'') (sek. 550–330 SM), dikenal pula sebagai '''Kekaisaran Persia Pertama''', adalah [[kekaisaran Persia]] ([[Iran]]) di [[Asia Selatan]] dan [[Asia Barat Daya|Barat Daya]] yang didirikan pada [[abad ke-6 SM]] oleh [[Koresh Agung]], yang menggulingkan [[Medes|konfederasi Medes]]. Kekaisaran ini meluas hingga pada akhirnya menguasai wilayah yang amat besar di dunia kuno dan pada tahun 500 SM membentang dari [[Sungai Indus|Lembah Indus]] di timur, hingga ke [[Thrakia]] dan [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] di perbatasan timur laut [[Yunani]]. Tidak ada kekaisaran lain sebelum masa itu yang lebih besar daripada Kekaisaran Akhaimenia.<ref name=book>{{cite book|title=Encyclopedia of the ancient Greek world|author=David Sacks, Oswyn Murray, Lisa R. Brody|year=2005|publisher=Infobase Publishing|pages=256 (at the right portion of the page)|url=http://books.google.com/?id=yyrao0dadqAC&pg=PA256&dq=perseus+father+of+persian#v=onepage&q=perseus%20father%20of%20persian&f=false|isbn=978-0-8160-5722-1}}</ref> Kekaisaran Akhaimenia pada akhirnya menguasai [[Mesir kuno|Mesir]] juga. Kekaisaran ini dipimpin oleh serangkaian raja yang menyatukan suku-suku dan bangsa-bangsanya yang terpisah-pisah dengan membangun jaringan jalan yang rumit.
 
[[Bangsa Persia]] menyebut diri mereka ''Pars'', yang berasal dari nama suku Arya asli mereka ''Parsa'', dan bermukim di daerah yang mereka beri nama ''Parsua'' (''Persis'' dalam [[bahasa Yunani]]), yang dibatasi oleh [[Sungai Tigris]] di barat dan [[Teluk Persia]] di timur. Tempat ini menjadi wilayah pusat mereka pada masa Kekaisaran Akhaimenia.<ref name=book/> Dari daerah inilah Koresh Agung (Koresh II dari Persia) pada akhirnya muncul dan mengalahkan bangsa Medes, [[Lydia]], dan [[Kekaisaran Babilonia]], membuka jalan untuk penaklukan selanjutnya ke Mesir dan [[Asia Kecil]].
Baris 111:
{{cquote|Bangsa Persia terdiri atas sejumlah suku seperti terdaftar di sini. [...]: suku Pasargadai, Maraphii, dan Maspii, kepada mereka semua suku lainnya bergantung, Pasargadai adalah yang paling terkemuka; mereka memiliki klan Akhaimenid yang melahirkan raja-raja Perseid. Suku-suku lainnya adalah Panthialaei, Derusiaei, Germanii, kesemuanya hidup menetap, sisanya -Dai, Mardi, Dropici, Sagarti, merupakan suku nomaden.}}
 
Kekaisaran Akhemeniyah bukanlah kekaisaran Iran pertama. Pada abad keenam SM suku [[bangsa Iran]] lainnya, yaitu bangsa [[Medes]], telah mendirikan [[Kekaisaran Media]].<ref name=enc/> Bangsa Medes pada awalnya merupakan bangsa Iran yang dominan di daerah tersebut, mulai berkuasa pada akhir abad ke-7 SM dan menjadikan [[Persia|Bangsa Persia]] bagian dari kekaisaran mereka. Bangsa-bangsa Iran sendiri memasuki daerah itu sekitar tahun 1000 SM<ref>Mallory, J.P. (1989), In Search of the Indo-Europeans: Language, Archaeology, and Myth, London: Thames & Hudson.</ref> dan pada awalnya berada di bawah kekuasaan [[Kekaisaran Assyria]] (911-609 SM). Akan tetapi, bangsa Medes dan persiaPersia (bersama dengan [[bangsa Skythia]] dan [[Babilonia]]) memainkan peranan penting dalam keruntuhan [[Assyria]] melalui kerusuhan internal.
 
== Perluasan ==
Baris 123:
Konflik tersebut berlangsung hingga tahun 493 SM, ketika Persia menyepakati perjanjian damai dengan kota-kota Ionia. Namun pemberontakan itu menjadi fase awal dari konflik yang lebih besar. Selama pemberontakan, dua negara kota di Yunani daratan, yakni [[Athena Klasik|Athena]] dan [[Eretria]], mengirim pasukan dan membantu kota-kota Ionia dalam melawan Persia. Akibatnya Darius murka dan bersumpah akan menghukum dua negara itu. Selain itu, Darius menganggap bahwa situasi politik di Yunani dapat menjadi ancaman bagi kestabilan kekaisarannya. Oleh karena itu, setelah Persia kembali menguasai keadaan di Asia Kecil, Darius memerintahkan dilancarkannya [[Invasi pertama Persia ke Yunani|invasi ke Yunani]].<ref>{{cite book|title=The ancient world from the earliest times to 800 A.D.|author=Willis Mason West|publisher=Allyn and Bacon|year=1904|pages=137|url=http://books.google.com/?id=168XAAAAIAAJ&pg=PA137&dq=ionian+revolt+Persia#v=onepage&q=ionian%20revolt%20Persia&f=false|note=The Athenian support was particularly troubling to Darius since he had come to their aid during their conflict with Sparta}}</ref> Pasukan dan armada Persia memperoleh beberapa kesukesan awal di Yunani sebelum akhirnya dikalahkan oleh pasukan Athena, yang dibantu [[Plataia]], dalam [[Pertempuran Marathon]] pada tahun 490 SM, yang memaksa [[Pasukan Akhemeniyah|pasukan Persia]] mengakhiri invasinya. Darius berniat untuk kembali menyerbu Yunani namun keburu meninggal dunia.
 
[[Xerxes I dari Persia|Xerxes I]] (485–465 SM, bahasa Persia Lama Kuno''Xšayārša'' "Pahlawan Para Raja"), putra Darius, naik takhta dan meneruskan misi ayahnya. Dia mengumpulkan pasukan yang besar dan pada tahun memimpin [[Invasi kedua Persia ke Yunani|invasi ke Yunani]] 480 SM . Dia bersama pasukan darat Persia memasuki Yunani dari utara, menaklukkan [[Thrakia]] dan memaksa [[Kekaisaran Makedonia|Makedonia]] menjadi sekutu Persia. Pasukan daratnya sempat terhenti akibat dihadang sejumlah tentara Yunani, termasuk tiga ratus prajurit [[Sparta]], di [[Pertempuran Thermopylae|Thermopylae]], sementara armada lautnya juga sempat tertahan pada [[Pertempuran Artemision|Artemision]]. Namun Persia pada akhirnya bisa melanjutkan invasi.
 
Persia terus bergerak semakin jauh di Yunani dan menaklukkan kota Athena, yang sudah hampir kosong karena penduduknya telah dievakuasi. Pada akhirnya, dalam suatu pertempuran maritim yang menentukan di [[Pertempuran Salamis]], armada Persia dikalahkan oleh armada gabungan Yunani. Ini membuat Xerxes menarik mundur sebagian besar pasukan daratnya dan kembali ke Persia. [[Mardonios]], seorang jenderal Persia, tetap tinggal di Yunani dan ditugaskan menyelesaikan invasi bersama sisa-sisa pasukan darat Persia. Pada tahun 479 SM, pasukan gabungan Yunani mengalahkan pasukan Mardonios dalam [[Pertempuran Plataia]], dan armada gabungan Yunani menghancurkan armada Persia pada [[Pertempuran Mykale]]. Semua kemenangan Yunani ini mengakhiri invasi Persia.