Mayoritas penduduk Kota Langsa adalah suku Melayu,Aceh lalu disusul oleh suku AcehMelayu, suku Jawa, suku Tionghoa, suku Gayo, suku Batak, suku alas, dan suku Karo. Kota Langsa merupakan kota termaju dan terbesar di provinsi Aceh setelah kota Banda Aceh, kota ini juga merupakan kota terpadat dan teramai setelah Banda Aceh. Di kota inilah satu-satunya Kota di Aceh yang mayoritas dihuni oleh suku Melayu. Bahasa yang digunakan masyarakat kota Langsa adalah: Bahasa Melayu dan bahasa Aceh, yang merupakan bahasa yang dominan dipakai oleh masyarakat kota Langsa, namun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa utama dan menjadi pemersatu untuk berkomunikasi antar etnis, terutama untuk berbicara kepada pendatang luar provinsi Aceh. [[Islam|Agama Islam]] adalah agama mayoritas masyarakat Kota Langsa dan rakyat Aceh umumnya. Hukum [[Syariat]] [[Islam]] menjadi aturan dasar dalam kehidupan masyarakat Kota Langsa. [[Kristen|Agama Kristen]] juga menjadi bagian dari populasi, sementara [[Buddha]] banyak diadopsi oleh komunitas warga Tionghoa ([[China]]). Kota Langsa merupakan kota yang kaya akan perbedaan etnis dan penduduk tetap hidup dalam damai serta memiliki toleransi beragama yang kuat. Lokasi Kota Langsa sangat dekat dengan [[Medan]], ibu kota [[Provinsi]] [[Sumatra Utara]], sehingga menempatkan Kota Langsa sebagai kota yang strategis dan ramai imigran.